TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Gonore, Infeksi Menular Seksual yang Bisa Sebabkan Kemandulan

Sering dikenal sebagai 'pilek' pada alat kelamin

freepik.com

Pernahkah kamu mendengar istilah gonore atau GO? Menurut pengertian awam, ini merupakan penyakit 'pilek' yang menyerang alat kelamin. Disebut demikian karena gonore ditandai dengan keluarnya nanah yang terlihat seperti ingus.

Tak hanya membahayakan kesehatan alat reproduksi, gonore ternyata juga bisa menyebabkan kemandulan, baik pada laki-laki maupun perempuan. Hal ini dijelaskan oleh dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, dokter sekaligus CEO Klinik Pramudia dalam sebuah virtual media briefing yang diselenggarakan pada hari Rabu (5/8) lalu.

1. Apa itu gonore?

freepik.com/Dragana_Gordic

Gonore atau kencing nanah adalah jenis penyakit atau infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini ditularkan melalui kontak seksual, baik secara vaginal, anal, maupun oral, dengan penderita. Perempuan yang sedang hamil juga bisa menularkannya kepada janin.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan bahwa bakteri N. gonorrhoeae menyerang selaput lendir yang ada di saluran reproduksi. Khususnya perempuan, area tersebut meliputi serviks, uterus, dan tuba falopi. Baik pada laki-laki dan perempuan, bakteri juga dapat menyerang uretra atau saluran kencing. 

Seperti yang disebutkan di atas, gonore utamanya ditandai dengan keluarnya nanah dari alat kelamin, tepatnya saluran kencing. Cairan tersebut berwarna putih kekuningan atau kehijauan, mirip seperti ingus. 

2. Ada perbedaan gejala antara laki-laki dan perempuan

freepik.com/drobotdean

Gejala tak langsung muncul saat kita terinfeksi gonore. Bakteri butuh waktu sekitar 10-20 hari hingga akhirnya timbul gejala. Dalam keterangan resminya, dr. Anthony menjelaskan bahwa ada sejumlah perbedaan gejala yang dirasakan laki-laki dan perempuan. 

“Terdapat perbedaan gejala klinis pada infeksi GO antara pria (simtomatis) dengan wanita (asimptomatik). Pada pria, biasanya ditemukan gejala duh/sekret yang keluar dari lubang genital dan nyeri saat berkemih.

Sedangkan pada wanita hampir semua bersifat tanpa gejala (asimtomatis), kecuali pada infeksi yang sangat berat atau lanjut," terangnya.

Lebih lanjut, berikut ini sejumlah gejala gonore yang biasa dirasakan laki-laki:

  • Frekuensi buang air kecil yang cukup sering;
  • Keluarnya nanah dari penis berwarna putih, kuning, krem atau kehijauan;
  • Bengkak dan kemerahan pada kulup penis;
  • Bengkak atau nyeri pada testis hingga ke rektum;
  • Sakit tenggorokan yang datang terus-menerus.
popsugar.com

Pada perempuan, penyakit ini lebih sulit diidentifikasi. Gonore pada umumnya akan tampak seperti keputihan atau infeksi jamur biasa dengan gejala seperti berikut ini:

  • Keluar cairan dari vagina yang berair, menyerupai krim, dan sedikit kehijauan;
  • Ketika buang air kecil, adanya sensasi nyeri dan rasa panas;
  • Frekuensi buang air kecil yang cukup sering;
  • Munculnya bercak darah atau perdarahan saat tidak sedang menstruasi;
  • Rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual;
  • Rasa nyeri juga dirasakan di perut bagian bawah atau nyeri panggul;
  • Bengkak pada vulva;
  • Rasa terbakar atau panas di tenggorokan (usai oral seks);
  • Demam.

Baca Juga: 7 Mimpi Bercinta dan Artinya secara Psikologis, Kamu Mimpikan Siapa?

3. Walaupun tak sering dibicarakan, jumlah kasusnya di Indonesia cukup tinggi

unsplash.com/Ava Soi

Gonore bukanlah penyakit yang akrab didengar oleh publik. Namun angka prevalensi atau jumlah orang yang mengidapnya bisa dibilang cukup tinggi. Dokter Anthony mengatakan, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018, terdapat 98 juta kasus baru gonore di dunia. 

Angka tersebut meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 62 juta kasus pada tahun 1999 dan 88 juta kasus pada tahun 2005. Sayangnya, angka prevalensi GO di Indonesia sulit ditentukan secara akurat karena banyaknya penderita yang tidak melapor.

"Diperkirakan terdapat sekitar dua juta kasus baru di Indonesia setiap tahunnya. Sedangkan di Amerika Serikat, angka kejadian GO merupakan infeksi menular seksual kedua terbanyak setelah klamidia," jelas dr. Anthony.

4. Apakah kamu rentan terserang gonore? Cek faktor risikonya di sini!

unsplash.com/Becca Tapert

Pertanyaan berikutnya adalah, apakah kamu termasuk orang yang rentan terserang penyakit ini? Untuk menjawabnya, kamu perlu mengidentifikasi apakah dirimu termasuk ke dalam golongan yang rentan gonore seperti berikut ini:

  • Kamu aktif secara seksual;
  • Kamu baru saja memiliki pasangan seks baru;
  • Kamu sering berganti pasangan seks;
  • Pernah terdiagnosis gonore sebelumnya;
  • Kamu memiliki riwayat infeksi menular seksual lainnya. 

Jika kamu memiliki satu atau lebih kriteria di atas, ada baiknya untuk meningkatkan kewaspadaan. Terlebih lagi, jika sering mengalami gejala-gejala seperti yang dipaparkan sebelumnya. 

5. Gonore bisa menyebabkan komplikasi serius, salah satunya kemandulan

unsplash/Timothy Meinberg

Gonore yang dibiarkan dan tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan komplikasi yang besar, salah satunya kemandulan atau infertilitas. Tak hanya pada perempuan, hal ini juga berlaku untuk laki-laki. 

Menurut penjelasannya, dr. Anthony menjelaskan bahwa pada perempuan, bakteri N. gonorrhoeae dapat menyebar ke rahim dan saluran tuba hingga menyebabkan radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID).

Penyakit tersebut akan menghalangi jalan keluar sel telur dari ovariumm sehingga kehamilan sulit untuk terjadi. Bahkan, menurut data yang dipaparkan, peningkatan risiko kemandulan yang ditimbulkan oleh gonore dan PID sebagai komplikasinya bisa mencapai 50 persen.

Sementara itu pada laki-laki, gonore menginfeksi saluran sperma atau epididimis hingga meradang. Kualitas dan kuantitas sperma pun berkurang hingga menyebabkan kemandulan. 

pixabay.com/gulcinglr

Selain kemandulan, berikut ini sejumlah komplikasi yang bisa ditimbulkan dari gonore yang tak diobati dengan benar:

  • Infeksi janin pada perempuan yang sedang hamil;
  • Menularnya gonore pada bayi yang baru lahir;
  • Penyakit sistemik yang menyebabkan infeksi jantung, kerusakan organ, radang panggul, hingga meningitis;
  • Peningkatan risiko penularan HIV/AIDS.

Baca Juga: 7 Perbedaan Hubungan Seks Setelah Menopause, Apakah Kualitas Menurun?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya