TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berhubungan Intim Lewat Belakang? Ini Pertimbangannya

Pikir-pikir dulu sebelum mencobanya

ilustrasi anal seks (Unsplash/Charles Deluvio)

Berhubungan intim lewat belakang menjadi salah satu variasi bercinta yang populer. Aktivitas ranjang yang juga disebut seks anal ini, selalu mendapatkan banyak atensi dan memicu pro kontra. Sebagian mendukung, tapi ada juga yang mengatakan bahwa hubungan badan ini tak wajar. 

Sebelum benar-benar mencobanya, tentu kamu perlu mempertimbangkan berbagai hal. Selain faktor kenyamanan, penting pula untuk memikirkan dampaknya bagi kesehatanmu dan pasangan. Lebih lengkapnya bisa terus scroll sampai bawah, ya!

Baca Juga: Membandingkan Manfaat dan Risiko Anal Seks, Apakah Sepadan?

Alasan seseorang berhubungan intim lewat belakang atau melakukan seks anal

ilustrasi anal beads (pexels.com/cottonbro)

Sebut saja dengan istilah seks anal. Sejatinya, anal tak hanya penetrasi, tetapi seluruh aktivitas intim yang melibatkan anus. Termasuk pula seks oral pada anus yang disebut sebagai rimming atau analingus.

Ada banyak alasan mengapa pasangan melakukan seks anal. Misalnya, karena penasaran dan ingin menikmati sensasi yang dihasilkan saat melakukannya. Bad Girls Bible melakukan sebuah penelitian dengan melibatkan 1260 perempuan. Hasilnya, 15,8 persen perempuan menyukai rasa sakit selama penetrasi anal. 

Sensasi tersebut muncul karena sfingter anus alias lubang pantat berukuran lebih kecil dan lebih rapat daripada lubang vagina. Penetrasi dengan penis ataupun mainan seks di bagian ini, mampu memberikan kepuasan lebih intens.

Sementara itu, seks anal juga memberikan stimulasi ekstra pada penis. Emma McGowan, pendidik dan penulis seks bersertifikat, menjawab pertanyaan seputar alasan orang menyukai seks anal pada Bustle. Dalam wawancaranya, McGowan menyebutkan bahwa hubungan anal mampu memberikan stimulasi prostat pada laki-laki.

Prostat sendiri merupakan anggota tubuh yang keras dan seukuran kenari, letaknya sekitar dua buku jari di dalam rektum. Banyak laki-laki mengungkapkan bahwa stimulasi di area tersebut dapat menghasilkan orgasme kuat, layaknya stimulasi g-spot pada perempuan.

Lebih lanjut, seks anal dapat memberikan kesempatan siapa saja untuk menjadi 'pemberi' maupun 'penerima'. Seorang yang pro terhadap bentuk hubungan ini mengungkapkan berbagai sisi positifnya. Termasuk tidak adanya risiko kehamilan sekalipun penetrasi dapat menghadirkan pengalaman orgasme yang intens.

Pada hubungan dengan pasangan, aktivitas ini dapat melibatkan berbagai permainan seks sehingga menghadirkan pengalaman baru. Aktivitas anal membutuhkan rasa kepercayaan tinggi sehingga membuatmu dan pasangan lebih saling mengerti, melansir Women's Health Magazine.

Baca Juga: Seks Anal Bisa Menyebabkan Kehamilan, Mitos atau Fakta?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya