TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sperma di Pagi Hari, Benarkah yang Paling Berkualitas?

Daripada cuma berasumsi, mending cek faktanya

ilustrasi sperma (freepik.com/freepik)

Mitos seputar seks memang selalu seru untuk dibicarakan. Kali ini mengulik sperma di pagi hari yang katanya lebih berkualitas daripada waktu lainnya. Mengacu pada argumen tersebut, tidak sedikit yang akhirnya menyarankan pasangan untuk bercinta di pagi hari jika ingin segera mendapatkan kehamilan.

Apakah anggapan ini benar adanya? Atau, sekadar 'katanya-katanya' alias mitos yang belum teruji? Well, mari kita ulik sama-sama fakta berdasarkan penjelasan ilmiah berikut!

Baca Juga: Apakah Bisa Hamil Jika Sperma Keluar Lagi dari Vagina?

Benarkah sperma di pagi hari lebih berkualitas?

Salah satu indikator sperma sehat adalah kuantitas atau jumlah ketika dikeluarkan. Saat ejakulasi, kamu mungkin hanya melihat cairan air mani. Volume normalnya berkisar antara 1,5-5 mililiter, sebagaimana parameter yang dibuat oleh National Institute of Health.

Walaupun tampak sedikit, cairan tersebut sejatinya mengandung jutaan sperma, lho! Sayangnya, sel yang nantinya membuahi sel telur tersebut tidak kasat mata. Untuk jumlahnya sendiri cukup fantastis, bisa 20-500 juta sperma dalam setiap 1 mililiter air mani.

Angka tersebut merupakan batas normal sperma sehat, sebagaimana ditulis dalam Medlineplus. Lantas, bagaimana dengan sperma di pagi hari? Benarkah lebih baik dari itu?Jawabannya: iya, tetapi tidak terlalu signifikan.

Para peneliti di Rumah Sakit Universitas Zurich, Swiss, menganalisis 12.245 sampel air mani dari 7.068 laki-laki. Penelitian ini dilakukan pada laki-laki lintas tahun, antara 1994-2015. Sampel diteliti berdasarkan konsentrasi sperma, jumlah sperma total, motilitas progresif, dan bentuknya.

Hasil penelitian yang dipublikasi dalam jurnal Chronobiology International  tersebut menemukan bahwa sampel semen sehat yang dikumpulkan antara pukul 05.00 dan 07.30 menunjukkan konsentrasi sperma yang lebih tinggi secara statistik. Selain itu, jumlah sperma total dan persentase sperma berbentuk normal lebih tinggi dibandingkan dengan sampel yang diproduksi kemudian hari.

Di sisi lain, ada 7.468 sampel abnormal yang menunjukkan pola serupa. Konsentrasi sperma paling tinggi ditemukan saat sampel dikumpulkan pukul 05.00 dan 07.30. Adapun pergerakan sperma paling baik ditemukan pada sampel yang dihasilkan antara pukul 08.31 dan 10.00, melansir Bio News Progress UK.

Namun, uraian lain menyebutkan bahwa penambahan jumlah sperma di pagi hari tidak terlalu signifikan. Laporan dalam Baby Centre UK yang ditinjau secara medis oleh Cheryl Axelrod, MD, seorang obgyn memaparkan bahwa peningkatan kuantitasnya tidak terlalu banyak. Misalnya, ejakulasi pada malam hari menghasilkan 87 juta sperma. Sementara, pada pagi hari menghasilkan 88 juta sperma.

Jika dibayangkan, 1 juta sperma mungkin terdengar banyak. Namun, uraian mengungkapkan bahwa angka tersebut tidak terlalu berpengaruh mengingat kamu hanya membutuhkan satu sperma agar bisa hamil.

Penelitian yang sama juga menunjukkan peranan musim dalam kualitas sperma. Alih-alih pagi hari atau waktu lainnya, sperma menunjukkan perbandingan signifikan pada musim tertentu.

Praktisi perawat obgyn, Risa Klein, dalam Romper menjelaskan bahwa motilitas sperma tertinggi berada pada musim dingin dan awal musim semi. Adapun tingkat terendah yakni pada musim panas. Sayangnya, belum diketahui pasti apa penyebab perbedaan kualitas sperma pada musim tersebut. Namun, bisa jadi ada hubungannya dengan suhu panas yang berdampak pada kualitas sperma.

Baca Juga: Ada Manfaat Sperma untuk Wajah, Benarkah? Ini Faktanya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya