TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Vagina Gatal, Gejala Beberapa Penyakit Menular Seksual

Mulai dari kondisi yang ringan hingga berat

ilustrasi penyebab vagina terasa gatal (freepik.com/wayhomestudio)

Hampir semua perempuan pernah mengalami vagina gatal. Tentu ini menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun seperti kata pepatah, tak ada asap kalau tak ada api. Vagina gatal muncul bukan tanpa sebab. Beberapa alasannya mungkin termasuk sepele, seperti salah menggunakan produk kewanitaan.

Akan tetapi, penyebab lainnya bisa jauh lebih serius dan perlu penanganan yang tepat. Berikut ini kondisi yang ingin disampaikan tubuh melalui vagina yang terasa gatal. Simak informasinya sampai habis, ya!

1. Tidak cocok dengan produk pembalut

ilustrasi produk pembalut (pexels.com/Karolina Grabowska)

Beberapa produk pembalut dapat memicu iritasi pada kulit vagina sehingga terkadang menimbulkan sensasi gatal yang luar biasa. Bukan tanpa alasan, ini bisa jadi karena produk kewanitaan tersebut mengandung parfum atau bahan kimia lainnya yang menarik kelembapan kulit sehingga kulit menjadi iritasi.

Sebagai ganti dari pembalut, kamu bisa menggunakan alternatif lainnya seperti tampon atau menstrual cup. Namun jika kamu ingin tetap menggunakan pembalut, kamu bisa pilih produk yang lebih lembut, tidak mengandung wewangian, serta rutin menggantinya setiap 3 hingga 4 jam sekali untuk menghindari iritasi pada kulit.

Baca Juga: Keluar Darah dari Vagina setelah Olahraga, Apa Penyebabnya?

2. Terjadi infeksi jamur pada vagina

ilustrasi keputihan menyerupai keju cottage (pixabay.com/Enotovyj)

Infeksi jamur tercatat sebagai penyebab vagina gatal yang paling umum. Dilansir Mayo Clinic, 3 dari 4 perempuan pernah mengalaminya. Infeksi jamur pada vagina dikenal juga dengan sebutan vaginitis. Biasanya terdapat tanda tanda lain yang muncul bersama vagina gatal, yakni keputihan yang teksturnya menyerupai keju cottage.

Infeksi jamur umumnya mengganggu keseimbangan mikroflora pada vagina. Walau bisa ditangani sendiri, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Sebab, vaginitis dapat berkembang menjadi penyakit menular seksual yang lebih parah.

3. Vagina berkeringat dan menjadi lembap

ilustrasi penyebab vagina terasa gatal (pexels.com/Timothy Meinberg)

Hari-hari yang terik, aktivitas yang padat seharian, dan pemilihan bahan celana dalam yang kurang tepat bisa menimbulkan rasa gatal pada vagina. Ini cara tubuh memberitahu bahwa kamu harus memperhatikan kondisi di bawah sana.

Jika tak segera ditangani, lingkungan yang lembap merupakan medium yang sempurna bagi perkembangan bakteri atau jamur. Lebih lanjut, pertumbuhan bakteri dan jamur yang abnormal bisa memicu ruam, gatal, bahkan timbulnya jerawat.

Oleh karenanya, penting untuk mengenakan bahan celana dalam breathable seperti kain katun atau kain microfiber yang memungkinkan keringat untuk menguap sehingga tak mengenai beberapa bagian pada vagina, seperti vulva.

4. Penyakit dermatitis vulvar

ilustrasi dermatitis vulva (pexels.com/Laker)

Rasa gatal juga bisa timbul akibat adanya dermatitis atau peradangan pada bagian vagina yang disebut vulva. Dermatitis vulvar ini biasanya ditandai dengan kulit vulva yang terasa kering, perih, serta iritasi. Dirangkum Livestrong, berikut ini pemicu dermatitis vulvar yang tak boleh luput dari perhatian:

  • Produk perawatan tubuh, seperti sabun yang mengandung parfum, garam mandi, dan bedak talc
  • Detergen dan pelembut berbahan kimia keras
  • Pelumas yang mengandung parfum
  • Celana dalam berbahan nilon 
  • Saliva atau cairan semen
  • Produk kewanitaan, seperti tampon, pembalut, sabun kewanitaan
  • Beberapa jenis krim

Baca Juga: 5 Jenis Bau Vagina dan Penyebabnya, Mana yang Tidak Normal?

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya