TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yakinkah Seks Anal Bisa Bebas dari Hamil dan Penyakit Menular Seksual?

Kemungkinan itu selalu ada

blog.zencare.co

Menurut The American Sexual Heatlh Organization, anal seks didefiniskan sebagai aktivitas seks saat laki-laki melakukan penetrasi penis ke dalam anus orang lain (pasangannya). Artinya secara teori, metode ini menjaga agar sperma yang terkandung di dalam air mani tetap jauh dari vulva apalagi vagina.

Namun, apakah setiap aktivitas seks anal menjamin seseorang tidak akan hamil? Berikut ini ulasannya!

1. Selalu ada kemungkinan

savvyaf.com

Singkatnya, kehamilan tidak akan terjadi dari aktivitas seks anal. Kendati demikian, bila air mani masuk ke dalam vagina ketika berganti posisi misalnya, risiko ini tetap ada. Sperma yang terkandung di dalam semen dan bertemu dengan telur yang telah matang di dalam rahim atau tuba falopi akan menyebabkan kehamilan.

2. Ancaman PMS jauh lebih besar

medicalnwestoday.com

Secara umum, risiko kehamilan yang didapat dari aktivitas seks anal sendiri sebenarnya sangat kecil. Namun, risiko terjangkit PMS (Penyakit Menular Seksual) justru jadi lebih besar. Hal ini dikarenakan rektum tidak dapat melubrikasi dirinya sendiri, sehingga kemungkinan kulit di area tersebut akan sobek sangat besar. Ketika terjadi luka inilah infeksi akan sangat mudah menyerang.

Baca Juga: Hati-hati Ladies, 10 Penyakit Seksual Ini Berisiko Mengenai Wanita

3. Jenis PMS yang menyerang

susannegustinlaw.com

Jenis penyakit maupun infeksi yang dapat menyerang pun tak jauh berbeda dengan jenis PMS akibat seks yang melibatkan penetrasi penis ke dalam vagina maupun oral. Beberapa di antaranya antara lain HIV, HPV, hepatitis, sifilis, gonore (kencing nanah), herpes simplex, chlamydia, dan kutil genital.

4. Menggunakan dan mengganti kondom

independent.co.uk

Untuk mengurangi risiko penyebaran PMS, maka penting untuk menggunakan kondom, baik untuk penis maupun sex toy yang digunakan. Selain itu, kondom juga perlu diganti bila adanya pergantian dari seks anal menuju vaginal maupun oral.

5. Menggunakan pelumas

independent.co.uk

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kulit di area rektum sangatlah tipis. Oleh karena tidak adanya pelumas yang dihasilkan secara natural seperti pada vagina, gunakan pelumas tambahan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada kulit. Pilih pelumas yang water based sebab pelumas dengan oil based justru akan merusak kondom.

6. Tak perlu menggunakan proteksi ganda

medicalnewstoday.com

Menggunakan dua kondom bukanlah tindakan pencegahan yang disarankan dan justru lebih berisiko meningkatkan terjadinya friksi. Pada akhirnya, kemungkinan sobek atau rusaknya kondom pun akan lebih besar. Perlu diingat, kondom hanya efektif bila digunakan dengan benar sehingga penting untuk selalu mengikuti instruksi.

Baca Juga: Lebih Waspada, 9 Penyakit Ngeri Ini Juga Mengintai Aktivitas Seks Oral

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya