TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Orchitis: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Pengobatannya

Kenali gejala, penyebab dan penyembuhannya!

ilustrasi penis (pexels.com/Deon Black)

Orchitis adalah salah satu penyakit pada laki-laki, di mana terjadi peradangan pada satu atau kedua testis sekaligus. Pakar medis menyebutkan penyakit ini membuat pembengkakan pada testis dan rasa nyeri saat ditekan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.

Dilansir Medical News Today, berikut penjelasan lebih lanjut tentang orchitis, termasuk gejala, penyebab, faktor risiko dan penyembuhannya.

Apa itu orchitis?

ilustrasi penis (pexels.com/Deon Black)

Orchitis mengacu pada pembengkakan salah satu atau kedua testis dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, penyakit ini sering terjadi bersamaan dengan infeksi bakteri pada testis. Nah, itulah yang harus segera diobati.

Penyakit ini biasanya sering terjadi bersamaan dengan penyakit menular seksual atau gondongan pada orang yang lebih muda. Akan tetapi, untuk beberapa kasus bisa disebabkan oleh Infeksi Menular Seksual (IMS) pada orang dewasa dan remaja yang aktif secara seksual.

Baca Juga: Mengenal Operasi Testis: Prosedur, Tujuan, dan Risikonya

Gejala orchitis

Ilustrasi daerah alat kelamin laki-laki (IDN Times/Mardya Shakti)

Gejala dari penyakit ini sesuai dengan tingkatannya, dari yang ringan hingga yang berat. Penting untuk mengetahui sedini mungkin agar penyakit ini tidak bertambah parah nantinya. Umumnya, membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk sembuh.

Adapun gejala umum orchitis adalah sebagai berikut:

  • Darah dalam air mani
  • Nyeri pada salah satu atau kedua testis
  • Demam
  • Sakit pada selangkangan
  • Perasaan lembut, berat, atau testis bengkak
  • Besar testis melebihi dari penis
  • Nyeri saat berhubungan seksual, ejakulasi, atau buang air kecil
  • Pembengkakan skrotum.

Penyebab testis membengkak dan nyeri

ilustrasi penis (pexels.com/Dainis Graveris)

Orchitis biasanya terjadi karena ada kondisi lain yang menyertainya. Hal yang paling sering terjadi adalah karena virus atau bakteri. Penyebab paling umum dari penyakit ini biasanya diawali dengan penyakit gondongan. Jika disebabkan oleh penyakit menular seksual, orchitis akan berkembang dimulai dari 4 sampai 6 hari setelah infeksi.

Adapun penyebab umum lainnya antara lain sebagai berikut:

1. Infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi prostat, biasanya disebabkan oleh bakteri seperti:

  • Stafilokokus
  • Streptokokus
  • Klebsiella pneumoniae
  • Escherichia coli
  • Pseudomonas aeruginosa.

2. Gondongan dan rubella, penyakit ini sering terjadi pada laki-laki dengan usia lebih muda.

3. Virus seperti varicella, cytomegalovirus, coxsackievirus, atau echovirus

4. Bakteri Infeksi Menular Seksual (IMS) diantaranya:

  • Neisseria gonorrhoeae (penyebab kencing nanah)
  • Chlamydia trachomatis
  • Treponema pallidum (penyebab sifilis).

    Ada juga bakteri lainnya, seperti:
  • Cryptococcus neoformans
  • Toxoplasma gondii
  • Haemophilus parainfluenzae
  • Candida albicans
  • Kompleks Mycobacterium avium.

Faktor risiko

ilustrasi penis (pexels.com/Deon Black)

Orchitis biasanya terjadi setelah infeksi virus tertentu pada testis. Setidaknya penyakit ini bisa dialami oleh 30 persen remaja yang memiliki penyakit gondongan.

Adapun beberapa faktor lainnya yang membuat penyakit ini bisa berkembang, di antaranya sebagai berikut:

  1. Banyak atau sering gonta-ganti pasangan
  2. Memiliki riwayat epididimitis, yaitu pembengkakan yang menyakitkan di tabung belakang testis
  3. Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat pengaman, seperti kondom
  4. Obstruksi saluran keluar kandung kemih
  5. Penggunaan jangka panjang dari kateter foley yang mengalirkan urine dari kandung kemih
  6. Tidak vaksinasi campak, gondongan, dan rubella (MMR)
  7. Kelainan struktural.

Pemeriksaan ke dokter

ilustrasi pemeriksaan ke dokter (pexels.com/Negative Space)

Seseorang yang mengalami pembengkakan atau nyeri pada area testis, sebaiknya langsung berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan diagnosis dari penyakit tersebut. Hal ini demi memastikan apakah memang termasuk ke dalam penyakit orchitis atau bukan.

Biasanya, dokter akan meninjau penyakit tersebut melalui riwayat medis dan penyakit bawaan keturunan. Pemeriksaan fisik dan tinjauan riwayat kesehatan sudah cukup untuk membuat sebuah diagnosis penyakit.

Jika seandainya tidak termasuk ke dalam penyakit orchitis, pihak medis mungkin memerintahkan pengujian dengan prosedur usap uretra atau pemeriksaan urine. Hal ini dapat membantu mendiagnosis keberadaan IMS lainnya.

Baca Juga: 8 Penyebab Sakit pada Testis yang Paling Umum, Hati-hati!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya