ilustrasi posisi seks (pexels.com/cottonbro)
Ada banyak alasan yang menjadikan foreplay penting dilakukan. Bukan hanya stimulasi fisik, tetapi juga membangun keintiman emosional. Berikut alasan mengapa foreplay adalah aktivitas yang penting dilakukan oleh pasangan, melansir Healtihline.
Testimoni yang mengatakan bahwa foreplay menyenangkan bukan sekadar isu. Selain itu, foreplay membuatmu dan pasangan terlibat keintiman di dalam dan luar kamar tidur.
Foreplay juga bisa membantu mengembalikan libido yang menurun akibat stres. Ambil contoh berciuman. Aktivitas tersebut dapat melepaskan hormon oksitosin, dopamin, dan serotonin.
Senyawa kimia tersebut menurunkan kadar kortisol yang menyebabkan stres. Lebih jauh, itu juga meningkatkan rasa kasih sayang, ikatan, dan euforia.
Foreplay benar-benar membuat gairah seks meningkat, betul? Bukan hanya itu, tubuh juga memunculkan respons yang menunjang aktivitas seks serta baik untuk kesehatan, seperti:
- Peningkatan denyut nadi dan tekanan darah
- Pelebaran pembuluh darah, termasuk di area genital yang menyebabkan penis ereksi maksimal, klitoris dan labia membengkak (dalam konteks aman)
- Payudara dan puting ikut menegang dan semakin sensitif
- Tubuh terangsang dan mengeluarkan cairan pelumas alami.
Foreplay mampu merangsang tubuh dalam mempersiapkan diri untuk melakukan seks penetrasi. Meski demikian, bukan berarti foreplay tidak bisa menjadi bagian utama dalam seks.
Foreplay tetap oke untuk dilakukan dengan tujuan apapun. Misalnya, sekadar meningkatkan kualitas quality time, menggoda pasangan, atau sebagai seks sekalipun.
Sebuah penelitian dalam yang dipublikasi pada 2017 menyebutkan bahwa perempuan lebih mungkin mengalami orgasme jika mendapatkan stimulasi genital manual. Baik berupa ciuman dan/atau seks oral. Semua aktivitas tersebut ada dalam foreplay. Maka dari itu, foreplay sayang untuk dilewatkan begitu saja.