ilustrasi kondom (freepik.com/freepik)
Dalam produksinya, daya tahan kondom telah diuji sedemikian rupa sehingga pabrikan mampu menghadirkan produk yang benar-benar aman. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan adanya risiko kondom rusak. Entah karena produksi, distribusi, maupun akibat penyimpanan.
Panas dan gesekan berlebih adalah dua hal yang menjadi ‘musuh’ kondom. Secara tidak langsung, suhu tinggi menyebabkan kualitas kondom menurun, serta menghilangkan pelumas yang ada di dalam produknya.
Hasilnya, kondom menjadi kering sehingga begitu digunakan pun rentan mengalami robekan. Hal tersebut juga berlaku ketika kondom terkena minyak atau bahan kimia lain yang melemahkan kondom.
Selain itu, gesekan yang berlebih juga meningkatkan risiko kondom rusak. Misalnya, ketika menyimpan kondom di dompet atau area lain yang sering dibuka-tutup.
Alasan lain mengapa kondom rusak termasuk masa penyimpanan. Produk yang sudah lama berada di boks, mungkin mengalami perubahan kualitas dan menjadi kering.
Penyebab kondom rusak juga bisa karena penggunaan yang keliru. Termasuk pemilihan ukuran yang terlalu kecil, membuka kondom dengan benda tajam seperti gigi atau gunting, hingga menggunakannya tanpa pelumas yang cukup.