Pil KB Darurat: Kegunaan, Cara Kerja, Efek Samping

Tidak boleh digunakan sembarangan

Seks bisa berubah menjadi tindakan berisiko jika tidak dilakukan dengan aman. Misalnya, rusaknya pelindung fisik, tidak mendapatkan kontrasepsi rutin, hingga hubungan fisik non konsensual. Guna menghindari kehamilan tidak direncanakan, seseorang bisa mengambil pil KB darurat.

Obat yang juga disebut sebagai morning after pill ini dapat membantu menekan potensi kehamilan. Apakah obat ini dan seberapa efektif penggunaannya?

Apa itu pil KB darurat?

Sebagaimana pil KB rutin, pil KB darurat merupakan salah satu bentuk kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Dikatakan ‘darurat’ karena kerjanya yang bisa diminum dadakan setelah melakukan seks tanpa pengaman. 

Meski mirip, pil KB darurat tidak sama dengan pil KB. Perlu diketahui, terdapat dua jenis kontrasepsi darurat. Pertama, mengandung progestin saja, biasanya levonorgestrel (Plan B One-Step®) yang tersedia over the counter. Kedua, ulipristal (ella®) yang hanya bisa diminum dengan resep dokter. Ada juga yang menggunakan kandungan gabungan.

Kenapa obat ini diminum?

Pil KB Darurat: Kegunaan, Cara Kerja, Efek Sampingilustrasi minum obat (Pexels.com/Polina Tankilevitch)

Pil KB darurat dikonsumsi oleh perempuan sesaat setelah melakukan hubungan seks tanpa kontrasepsi. Tujuannya, mencegah ovulasi dan terjadinya kehamilan. Selain itu, morning after pills juga diminum karena:

  • Hubungan seks vaginal tanpa kondom atau metode pengendalian kelahiran lainnya 
  • Seseorang membuat kesalahan dengan alat kontrasepsi biasa, seperti lupa minum pil KB, mengganti cincin, atau mendapatkan suntikan tepat waktu, dan melakukan hubungan seks vaginal
  • Kerusakan pada kondom atau terlepas ketika dan setelah ejakulasi alias cumming
  • Pasangan tidak ejakulasi tepat waktu
  • Hubungan seks, terutama vaginal, tanpa konsensus atau pemaksaan.

Bagaimana cara kerja pil KB darurat?

Morning after pill tidak untuk menggagalkan kehamilan dan aborsi. Ia bekerja dengan mencegah terjadinya ovulasi sebagai bagian dari siklus reproduksi normal perempuan.

Ovulasi merupakan saat terjadinya ovarium mengeluarkan sel telur. Yang mana ketika tidak terjadi ovulasi, maka kecil kemungkinan terjadi pembuahan dan kehamilan.

Hal tersebut karena kehamilan tidak serta merta terjadi. Sperma yang masuk ke dalam leher rahim bisa bertahan hingga enam hari. Jika selama waktu tersebut seseorang mendapat ovulasi, maka sperma bisa menemui sel telur dan terjadi pembuahan.

Karena pil KB darurat bertindak sebagai pengerem tubuh agar tidak ovulasi, maka waktu minum sangat berpengaruh. Mendapatkannya secepat mungkin dapat membantu tingkat keefektifan obat.

Baca Juga: Tahap Pertumbuhkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan, Yuk Cermati!

Apakah pil KB darurat efektif?

Dilansir Cleveland Clinic, selama dikonsumsi dengan benar, morning after pill bisa menekan potensi terjadinya kehamilan. Terlebih jika melakukan seks tanpa pelindung fisik. 

Efektif tidaknya, tergantung kapan seseorang meminumnya. Semakin cepat diminum setelah seks tanpa pelindung, makin tinggi pula potensi keberhasilannya.

Kamu bahkan tidak perlu menunggu pagi esok hari. Sebisa mungkin minum dosis pertama pil KB darurat dalam 72 jam setelah hubungan intim tanpa pelindung terjadi. Mengulur waktu mengonsumsinya, membuat obatnya kurang efektif.

Apakah pil KB darurat aman?

Pil KB Darurat: Kegunaan, Cara Kerja, Efek Sampingilustrasi obat Clomid (pexels.com/Anna Shvets)

Sejauh riwayat 30 tahun digunakannya morning after pill, belum ada laporan terjadinya komplikasi serius, melansir Planned Parenthood. Namun, dengan ketentuan, kamu mengonsumsinya secara benar dan sesuai aturan berlaku.

Meski dapat mencegah kehamilan, sifat pil KB darurat tidak sama seperti pil KB biasa. Kamu tidak boleh mengambil obat ini sebagai kontrasepsi rutin. 

Efek samping pil KB darurat

Pil KB darurat memang tidak memicu terjadinya dampak negatif jangka panjang. Namun, konsumsi obat ini tetap dapat memberikan efek samping, di antaranya:

  • Mual atau muntah
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Kelembutan payudara
  • Pendarahan di antara periode atau perdarahan menstruasi yang lebih berat
  • Sakit perut bagian bawah atau kram

Konsumsi kontrasepsi darurat ini tidak disarankan apabila kamu mengalami kondisi alergi terhadap apapun komponen pil KB darurat. Atau, kamu sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat menurunkan efektivitas pil pagi hari, seperti barbiturat atau St. John's wort.

Jenis pil KB darurat terbaik untuk dikonsumsi

Pil KB darurat terbaik yang dikonsumsi bisa berbeda pada masing-masing individu. Bahkan, satu momen bisa berbeda dengan momen yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh seberapa cepat sadar perlu meminum kontrasepsi darurat.

Jika kurang dari 72 jam, kamu bisa mengonsumsi levonorgestrel (seperti Plan B). Sebab, obat jenis ini akan berkurang efektivitasnya setelah batas waktu tersebut. Selebihnya, ulipristal (seperti ella®), bisa bekerja lebih baik.

Konsumsi kontrasepsi darurat juga bergantung pada berat badan. Levonorgestrel (Plan B) kurang efektif apabila berat seseorang lebih dari 165 pon atau sekitar 75 kg. Adapun ulipristal (ella) kurang maksimal apabila berat seseorang lebih dari 195 pon atau sekitar 88 kg. Alternatif lainnya adalah pemasangan IUD karena tidak memperhitungkan berat badan.

Pil KB darurat terbaik adalah yang mudah didapatkan. Plan B mungkin lebih terjangkau karena kamu tidak memerlukan resep dokter untuk menebusnya. Sementara itu, ellen wajib dikonsumsi sesuai saran pengobatan dari dokter.

Terakhir, levonorgestrel (Plan B) aman dikonsumsi pada ibu menyusui. Obat ini tidak akan mencampuri ASI. Namun, pada elle yang mengandung ulipristal, kamu perlu memompa ASI dan membuangnya selama 72 jam. Sebab, obat ini mempengaruhi dan terserap ke ASI ibu.

Selain itu, kamu tidak boleh menggunakan dua obat kontrasepsi darurat sekaligus. Bukan meningkatkan efektivitas, campuran keduanya dapat meningkatkan risiko efek samping serius.

Pil KB darurat bisa jadi solusi ketika seks tanpa pengaman terjadi. Namun, pastikan konsumsinya tepat dan tidak selalu digunakan sebagai kontrasepsi harian.

Baca Juga: 7 Cara Membedakan PMS dan Hamil, Ketahui Gejala dan Cirinya

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya