ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro)
Jika kamu sedang merencanakan kehamilan dan kepikiran karena kualitas sperma pada ejakulasi kedua, jangan khawatir. Potensi terjadinya pembuahan tetap sama besarnya dengan ejakulasi pertama.
Sebuah studi yang dipimpin oleh Ginemed Assisted Human Reproduction Clinic menunjukkan, fraksi pertama ejakulasi lebih banyak, bergerak lebih cepat, dan memiliki kualitas DNA lebih baik. Fase ini kaya akan asam fosfatase, asam sitrat, magnesium, dan seng yang memberi efek perlindungan pada sperma.
Adapun fraksi kedua ejakulasi menunjukkan bahwa jumlah spermanya lebih rendah dan mengandung sekresi dari vesikula seminalis. Plasma mani dapat menjadi sumber spesies oksigen reaktif yang dapat berdampak negatif pada integritas DNA sperma.
Lantas, apakah fraksi pertama hanya hadir di ejakulasi pertama? Dilansir sumber yang sama, fraksi berarti tahapan saat laki-laki mengeluarkan sperma. Tahap ini terdiri dari pra-ejakulasi, fraksi ejakulasi pertama, dan fraksi ejakulasi kedua. Itu artinya, fraksi pertama terjadi pada setiap ejakulasi.
Potensi pembuahan oleh sperma yang sehat berada pada tingkat yang sama, berapa kali pun kamu mengalami ejakulasi. Kemungkinan kehamilan juga meningkat jika perempuan berada pada masa subur atau waktu ovulasi.
Bagaimana jika tidak merencanakan kehamilan? Jika begitu, gunakan kontrasepsi sebagai langkah pencegahan. Ambil pil KB darurat apabila ingin ejakulasi di dalam, terlebih jika pasangan tidak menggenakan perlindungan fisik alias kondom ataupun perempuan tak menggunakan kontrasepsi hormonal, seperti suntik dan pil KB.
Apakah air mani kedua bisa menyebabkan hamil? Jawaban singkatnya, iya. Pasalnya, setiap sperma yang terkandung dalam air mani berpotensi menyebabkan pembuahan. Jadi, tetap harus diantisipasi, apalagi kalau sedang tidak ingin hamil.