ilustrasi test pack (pixabay.com/juliafiedler)
Michele Hakakha, MD., seorang dokter kandungan dan ginekolog bersertifikat yang berbasis di Los Angeles dalam Parents menjelaskan potensi kehamilan saat menstruasi. Jika perempuan memiliki siklus menstruasi 26-34 hari, kecil kemungkinan pembuahan berhasil.
Alasannya, karena waktu ovulasi tidak berdekatan dengan periode menstruasi. Dalam periode normal, haid dimulai pada hari pertama siklus menstruasi dan berakhir pada hari ke-7. Adapun ovulasi bisa terjadi pada pertengahan periode menstruasi atau sekitar hari ke-11 hingga ke-14.
Namun, kehamilan bisa terjadi jika seks dilakukan pada hari terakhir menstruasi. Pada waktu tersebut, sperma bisa bertahan di dalam sistem reproduksi perempuan setidaknya selama 3-5 hari. Oleh sebab itu, jika seks yang dilakukan pada hari ke-7 dan ovulasi berlangsung pada hari ke-11, maka ada kemungkinan sel telur bertemu sel sperma, melansir Clear Blue.
Potensi ini meningkat pada perempuan yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur atau lebih pendek. Pasalnya, pada kondisi tersebut, waktu ovulasi lebih sulit diprediksi. Faktor seperti stres, perubahan hormonal, hingga perubahan berat badan turut memengaruhinya.
Artinya, ada kemungkinan waktu ovulasi lebih cepat dan mendekati akhir masa haid. Misalnya, menstruasi selesai hari ke-5 dan ovulasi terjadi pada hari ke-7 hingga ke-10, maka potensi sel telur dan sperma bertemu makin besar.
Hal ini juga berlaku pada perempuan yang mengalami periode menstruasi lebih panjang. Dengan panjang siklus normal, seseorang mungkin baru selesai haid pada hari ke-12, yang artinya dua hari menjelang ovulasi. Sementara itu, sperma dapat bertahan hingga 5 hari di dalam reproduksi perempuan.
Jadi, apakah bisa hamil berhubungan saat haid? Meski tidak umum terjadi, tetapi bisa dibilang 'iya' alias bisa saja. Kamu tetap bisa hamil walau berhubungan seks saat menstruasi, terlebih jika dilakukan tanpa alat kontrasepsi.