5 Cara Mengenalkan Alat Kontrasepsi pada Remaja, Penting Dilakukan!

Gak tabu, ini justru penting

Ada kalanya, anak yang memasuki usia remaja mulai bertanya seputar hubungan intim, kontrasepsi, hingga kehamilan. Jika kamu mendapatkan topik obrolan ini, sebisa mungkin jangan dihindari, ya. Penting membagi pengetahuan seputar seks pada anak-anak yang sedang beranjak dewasa.

Agar penyampaiannya lebih mudah dipahami, ikuti panduan cara mengenalkan alat kontrasepsi pada remaja ini, ya. Gak perlu terlalu vulgar, cukup beri pemahaman sederhana terkait penggunaan hingga manfaatnya bagi organ reproduksi.

Cara mengenalkan alat kontrasepsi pada remaja

Di Indonesia, kasus remaja hamil di luar nikah terbilang tinggi. Layaknya domino jatuh, hal ini lalu berkaitan dengan meningkatnya angka pernikahan dini, melansir BKKBN. WHO juga menuturkan, sekitar 12 juta anak perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap tahun, khususnya mereka yang tinggal di daerah berkembang. Nah, 10 juta di antaranya merupakan kehamilan yang gak diinginkan.

Padahal kehamilan remaja memiliki risiko tinggi dibanding perempuan pada usia dewasa. Potensi risiko yang bisa dialami oleh ibu remaja termasuk preeklamsia atau tekanan darah tinggi, kelahiran prematur, dan berat badan rendah. WHO pun menuturkan bahwa komplikasi selama kehamilan dan persalinan juga menjadi salah satu penyebab kematian global pada remaja perempuan.

Salah satu opsi yang bisa dilakukan guna menekan angka kehamilan remaja adalah dengan mengenalkan edukasi seks, terutama penggunaan alat kontrasepsi. Lalu, bagaimana cara mengenalkan alat kontrasepsi pada remaja? 

1. Memulai edukasi seks sebelum masuk masa pubertas

5 Cara Mengenalkan Alat Kontrasepsi pada Remaja, Penting Dilakukan!ilustrasi ngobrol dengan remaja (pexels.com/andrea piacquadio)

Sebelum mengenalkan berbagai jenis kontrasepsi, remaja perlu mengerti dulu konsep dasar edukasi seks. Termasuk mengenali fungsi reproduksi, hubungan intim, dan potensi kehamilan. Kemudian, perlu menjelaskan bentuk-bentuk pengendalian kelahiran, salah satunya menggunakan beberapa jenis alat kontrasepsi.

Sebaiknya, mulai buka obrolan edukasi seks dasar sebelum remaja memasuki masa pubertas, sekitar usia 8-9 tahun. Lalu, lanjutkan bertahap dengan mengenalkan alat kontrasepsi pada usia 11-12 tahun. Jangan tunda membicarakan hal ini ketika remaja bertanya, ya. Dengan begitu, ia bisa memahami kemungkinan yang terjadi ketika mulai penasaran dengan lawan jenis. 

2. Tekankan pentingnya consent dalam berhubungan badan

5 Cara Mengenalkan Alat Kontrasepsi pada Remaja, Penting Dilakukan!ilustrasi konsen (pexels.com/keira burton)

Pencegahan kehamilan yang gak diinginkan juga meliputi consent ketika berhubungan seks. Beritahu remaja bahwa segala aktivitas seksual harus didasarkan pada consent atau kemauan dua belah pihak. Selain itu, pahami risiko kehamilan begitu mulai aktif melakukan hubungan badan.

Menanamkan pentingnya consent, dapat membantu remaja memahami tanggung jawab yang menyertainya, termasuk kehamilan. Langkah ini juga membantu remaja mengerti bahwa kamu terbuka dengan segala bentuk pertanyaan seputar seks.

3. Kenalkan jenis-jenis kontrasepsi yang tersedia

5 Cara Mengenalkan Alat Kontrasepsi pada Remaja, Penting Dilakukan!ilustrasi alat kontrasepsi (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Ada bermacam-macam bentuk alat kontrasepsi, termasuk jenis penghalang maupun hormonal. Sampaikan kepada remaja bahwa gak semua alat kontrasepsi yang digunakan bisa mencegah kehamilan dan bisa dipakai serta-merta. Beberapa jenis konstrasepsi ini pun bisa diresepkan dokter untuk mengobati masalah reproduksi. 

Saat menjelaskannya di awal, remaja mungkin mengalami kebingungan. Untuk itu, jelaskan sesederhana mungkin terkait bentuk dan fungsi serta cara penggunaannya.

Metode penghalang

Jenis kontrasepsi metode penghalang yang paling sering dijumpai adalah kondom. Saat menjelaskannya, beritahukan kepada remaja bahwa kondom hanya boleh digunakan sekali dan gak bisa dipakai secara bergantian, untuk seks anal atau vaginal. 

Selain itu, jelaskan pula terkait kadaluwarsa dan cara menggunakannya yang tepat, seperti harus menyisakan reservoir di bagian ujung. Selain itu, penggunaan kondom saat foreplay dapat menghindari kehamilan gak disengaja. 

Sampaikan pada remaja bahwa penggunaan kondom sangat penting, bahkan jika sudah menggunakan pelindung lain. Hal ini bisa mencegah pembuahan, serta pelindung fisik dari penyakit menular seksual.

Kontrol kelahiran hormonal

Sesuai namanya, metode ini memanipulasi hormon dalam tubuh guna mengubah masa ovulasi. Bentuknya ada pil KB, suntikan, implan, hingga yang diletakkan di dalam rahim alias IUD.

Penggunaan kontrol kelahiran hormonal gak selalu berfungsi sama pada setiap orang. Jadi, bisa dikatakan bahwa kontrol kelahiran hormonal juga bersifat cocok-cocokan. Jika seseorang kesulitan menelan pil, dokter mungkin menyarankan kontrasepsi reversibel jangka panjang, seperti homon implan dan suntik. 

Kontrasepsi hormonal juga bertujuan mengobati kondisi kesehatan reproduksi. Termasuk mengatasi kram parah dan periode menyakitkan (dismenore), perdarahan menstruasi berat atau perdarahan uterus abnormal lainnya. Atau, bisa juga karena jerawat dan sindrom ovarium polikistik (PCOS). 

Penggunaan metode kontrol kelahiran tersebut aman, ya. Dengan catatan, pemasangannya dan resep diberikan oleh ahli medis profesional, serta telah disesuaikan dengan kondisi pasien.

Baca Juga: 10 Cara Alami Tes Kehamilan, Mudah dan Murah Tanpa Test Pack

4. Lakukan obrolan dengan lembut dan penuh pengertian

5 Cara Mengenalkan Alat Kontrasepsi pada Remaja, Penting Dilakukan!ilustrasi bicara dengan remaja (pexels.com/Any Lane)

Remaja mungkin menunjukkan ekspresi geli ketika mendapatkan penjelasan edukasi seks dan alat kontrasepsi. Gak apa-apa, ya, ini respons wajar karena mungkin hal tersebut  masih pengalaman baru baginya. Jika begitu, tetap berikan penjelasan yang sederhana dan atur tone bicara dengan lembut.

Karena topik ini termasuk obrolan kesehatan reproduksi tingkat lanjut, posisikan anak  menjadi orang dewasa pula. Bersifat proaktif dengan menjelaskannya terlebih dahulu, akan membantu remaja mengetahui kepada siapa ia harus bertanya.

5. Jawab setiap pertanyaan yang diajukan

5 Cara Mengenalkan Alat Kontrasepsi pada Remaja, Penting Dilakukan!ilustrasi remaja dan dewasa (pexels.com/Kindel Media)

Penasaran merupakan sifat alami manusia, apalagi remaja. Di usia remaja, mereka akan mendapatkan perubahan emosional yang membuatnya banyak mempertanyakan suatu hal. Termasuk seputar reproduksi, kehamilan, dan pencegahannya. Jadi, jangan kaget kalau mereka akan mencecarmu dengan berbagai pertanyaan.

Kendati demikian, tetap jawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh mereka. Sebisa mungkin lakukan obrolan di saat senggang, sehingga konsentrasimu gak terbagi. Apabila kamu belum mengetahui jawabannya, cukup bicara jujur dan bantu remaja mencari tahu. Ini dilakukan sebagai bentuk pendampingan.

Menumbuhkan kepercayaan dengan membahas topik kontrol kehamilan akan membantu anak mudah mengomunikasikan apapun denganmu. Pada momen ini, kamu juga bisa menyampaikan nilai-nilai yang perlu mereka tahu terkait seks dan kehamilan. 

Di samping itu, menerapkan cara mengenalkan alat kontrasepsi pada remaja bisa membekali mereka, lho. Tindakan ini membantu remaja mengetahui bagaimana ia harus menghadapi berbagai skenario yang mungkin akan dihadapi seiring bertambahnya usia. Khususnya mengenai kesehatan reproduksi.

Baca Juga: Tips Edukasi Seks biar Gak Canggung, Ini Saran Psikolog

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya