ilustrasi cupang (freepik.com/lookstudio)
Tak hanya kasus di Mexico, New Zealand Medical Journal juga melaporkan kasus seorang perempuan berusia 44 tahun yang dilarikan ke rumah sakit karena hal misterius. Perempuan tersebut bahwa kehilangan kemampuan gerak lengannya.
Pada awalnya, dokter tidak mengetahui kenapa perempuan malang ia mengalami stroke. Namun, setelah evaluasi lebih lanjut ditemukan memar di leher akibat cupangan. Hisapan di arteri utama ini, menciptakan gumpalan darah yang memicu stroke ringan.
Dari penjelasan di atas, rasanya bisa dipahami bahwa cupang betul-betul bisa menyebabkan stroke. Cupang yang agresif menyebabkan pembuluh darah pecah karena tekanan hisapannya. Aliran darah pun mengalir keluar (di bawah kulit) sehingga memicu memar di bagian luar.
Banyak yang dapat cupang, tapi kok oke-oke aja?
Dilansir Inverse, risiko yang muncul tergantung pada lokasi cupang diberikan. Cupang menjadi berbahaya ketika dilakukan pada aliran darah utama atau arteri karotis. Arteri ini bertugas memasok darah ke otak, wajah, dan leher. Memberikan tekanan pada aliran ini dapat membentuk gumpalan.
Selanjutnya, gumpalan mengalir ke jantung dan menyumbat aliran darah yang atau biasa disebut stroke. Dalam kondisi ringan, gumpalan bisa diobati dengan warfarin atau antikoagulan lain sehingga bisa hilang dalam seminggu.
Selain itu, kamu perlu mewaspadai gejala yang menyertai setelah mendapatkan cupang. Misalnya, memar yang tidak kunjung hilang setelah beberapa minggu, terasa sangat perih, hingga muncul benjolan di sekitar bekas cupang.
Gejala tersebut bisa menandakan kondisi medis, termasuk penyakit darah atau gangguan pembekuan darah. Namun, risiko lanjutan pasca cupang leher ini cukup kecil. Meski bisa saja terjadi, stroke pasca cupang bukanlah hal jamak dijumpai. Kondisi kesehatan bawaan, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes juga memengaruhi risiko stroke.
Pada kondisi normal, cupang seharusnya tidak memberikan dampak negatif selain memar. Namun, perlu dicurigai adanya gangguan arteri lain yang menempatkan seseorang pada risiko stroke tinggi pasca dicupang, melansir WebMD.
Mencari jalan aman, sebisa mungkin menghindari bahaya cupang leher dengan melakukannya di daerah yang tak dialiri arteri utama. Komunikasikan pada pasangan agar aktivitas intim ini tak menjadi bumerang bagi kesehatan.