Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Radiology tahun 2001, dari 85 laki-laki sehat yang rutin bersepeda gunung setidaknya dua jam per hari selama enam hari dalam seminggu, 94 persen di antaranya mengalami kelainan skrotum.
Dari keseluruhan kasus, 81 persen adalah kalkuli skrotum (endapan keras yang bisa dipindahkan di lapisan sekitar testis), 32 persen adalah kalsifikasi testis (yang mungkin terkait dengan infertilitas), dan 11 persen adalah varikokel (pembengkakan pada pembuluh darah vena dalam skrotum).
Penyebabnya adalah gesekan atau benturan pada sadel sepeda yang bisa menyebabkan trauma pada testis. Di sisi lain, pada subjek non-pesepeda (yang jumlahnya 31 orang), hanya 16 persen yang mengalami kelainan testis.
Nah, itulah penjelasan mengenai bersepeda serta kaitannya dengan reproduksi dan kesuburan laki-laki. Bukan berarti laki-laki tidak boleh bersepeda, tetapi disarankan intensitasnya tidak terlalu tinggi dan pakaian yang dikenakan longgar.