Mengenal Peegasm, Praktik Mencapai Orgasme saat Buang Air Kecil

Peegasm dianggap dapat memberikan kesenangan

Di sejumlah forum online, beberapa perempuan melaporkan menunda buang air kecil untuk mendapatkan sensasi seperti orgasme saat mereka mengeluarkan air kencing atau yang dikenal sebagsi peegasm.

Di satu sisi, banyak perempuan menikmati hal ini. Sementara di sisi lain, beberapa perempuan menyatakan kekhawatiran jika ada sesuatu yang salah dengan tubuh mereka. Namun, sebenarnya ada alasan ilmiah untuk peegasm. Dan, faktanya, hal ini bisa menjadi produk sampingan yang normal dari anatomi perempuan. Meskipun begitu, tetap tidak disarankan mencoba menahan kencing hanya untuk "bersenang-senang".

1. Apa itu peegasm?

Peegasm melibatkan hubungan antara buang air kecil dan orgasme. Orgasme terjadi karena pelepasan ketegangan dan hasrat yang menumpuk, menghasilkan perasaan yang menyenangkan.

Kencing juga menyenangkan karena meredakan ketegangan dan membuat lebih relaks, terutama jika sudah menahan kencing selama beberapa waktu. Beberapa perempuan melaporkan bahwa perasaan lega setelah buang air kecil begitu kuat hingga mereka mengalami orgasme atau sensasi seperti orgasme.

Diterangkan dalam laman Times of India, orgasme sambil buang air kecil pada dasarnya tidak berbahaya. Namun, kamu mungkin mengalami masalah kesehatan jika terus-terusan menahan kencing terlalu lama.

2. Penyebab orgasme saat buang air kecil

Mengenal Peegasm, Praktik Mencapai Orgasme saat Buang Air Kecililustrasi peegasm (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)

Diterangkan dalam laman Medical News Today, peegasm terjadi karena kandung kemih yang penuh menekan area sensitif, seperti uretra dan klitoris. Buang air kecil melepaskan tekanan tersebut yang dapat merangsang saraf di area tersebut, sehingga menghasilkan orgasme.

Peegasm juga mungkin terjadi saat seseorang sudah terangsang ketika mengeluarkan urine. Misalnya, seseorang yang ke kamar mandi setelah berhubungan seks mungkin akan mengalami orgasme saat buang air kecil. Atau, jika seseorang buang air kecil sesaat setelah masturbasi, maka orang tersebut mungkin mengalami orgasme karena alat kelaminnya masih sensitif.

Baca Juga: 7 Efek PMO (Porn, Masturbate, dan Orgasme), Bisa Bahaya!

3. Apakah peegasm aman?

Kendati peegasm mungkin memberikan kesenangan, sebenarnya ini bukan praktik yang bagus dalam jangka panjang. Menurut Healthline, tidak sehat menahan kencing untuk mencapai orgasme.

Kencing adalah cara ginjal menyaring limbah. Menahan kencing dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) atau masalah ginjal. Ini karena menunda buang air kecil juga memperlambat sterilisasi saluran kemih, karena bakteri yang berkembang biak tidak segera keluar. Bakteri ini bisa masuk ke kandung kemih yang steril, menyebabkan berbagai ketidaknyamanan dan disfungsi ginjal.

4. Apa efek samping dari peegasm?

Mengenal Peegasm, Praktik Mencapai Orgasme saat Buang Air Kecililustrasi dudukan toilet (vecteezy.com/Rattanakun thongbun)

Ada beberapa efek samping dari peegasm yang perlu diwaspadai. Berikut beberapa efek samping dari peegasm dilansir Health Shots:

1. ISK

Salah satu risiko utama peegasm adalah potensi ISK. Urine yang berada di kandung kemih dalam jangka waktu lama dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang memicu infeksi. Gejala ISK bisa berupa nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil, dan nyeri perut bagian bawah.

2. Rusaknya otot kandung kemih

Potensi efek samping lain dari peegasm adalah kerusakan pada otot kandung kemih. Ketika kandung kemih secara teratur diregangkan hingga batasnya, ini dapat melemahkan otot-otot yang mengontrol buang air kecil. Kondisi ini bisa memicu berbagai masalah kandung kemih.

3. Masalah ginjal

Menahan kencing terlalu lama dapat menyebabkan masalah ginjal. Ginjal menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah dan menghasilkan urine. Jika urine tertahan terlalu lama, ini dapat kembali ke ginjal dan menyebabkan kerusakan seiring waktu.

4. Efek pengondisian

Menahan buang air kecil secara teratur dapat menimbulkan efek pengondisian, yang mana tubuh terbiasa hanya merasakan kenikmatan seksual melalui metode ini. Ini bisa menyebabkan kesulitan atau bahkan tidak mungkin merasakan kenikmatan seksual melalui cara lain, seperti hubungan intim atau masturbasi.

5. Inkontinensia

Menunda buang air kecil dapat menyebabkan inkontinensia, yaitu hilangnya kendali kandung kemih. Inkontinensia dapat terjadi ketika otot kandung kemih digunakan secara berlebihan hingga tidak dapat kembali lagi seiring waktu.

5. Kapan harus ke dokter?

Sengaja menahan kemcing untuk mengalami orgasme bisa membahayakan kesehatan dan disarankan untuk menemui dokter atau ahli terapi seks. Siapa pun yang rutin merasakan dorongan buang air kecil saat orgasme juga sebaiknya mengunjungi dokter guna mendiagnosis potensi masalah kesehatan mendasar yang mungkin menjadi penyebabnya.

Akhir kata, meskipun peegasm adalah kondisi yang normal dan menyenangkan, tetapi tidak disarankan sengaja melakukan praktik ini untuk mencapai orgasme. Jika kamu terbiasa dengan praktik peegasm, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan terapi yang sesuai untuk mengatasi kondisi ini.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Kamu Tahu tentang Orgasme Perempuan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya