Foto bersama untuk hari Kesadaran Interseks 26 Oktober 2018 di konferensi ILGA 2018 di Brussels. (commons.wikimedia.org/Sparrow)
Penelitian dalam jurnal Psychology & Sexuality tahun 2020 menemukan bahwa orang dengan interseks dapat menunjukkan berbagai identitas gender. Identitas gender mengacu pada perasaan pribadi dari jenis gender, terlepas dari jenis kelamin yang dimiliki.
Sebuah survei Australian Sociological Study tahun 2015 melaporkan temuan serupa, dengan 75 persen responden interseks yang mengidentifikasi jenis kelamin sebagai laki-laki atau perempuan. Sementara itu, 25 persen sisanya memilih berbagai pilihan lain, termasuk interseks.
Namun, interseks tidak sama dengan gender nonbiner, yaitu ketika seseorang tidak mengidentifikasi diri sebagai perempuan atau laki-laki secara eksklusif. National Center for Transgender Equality di Amerika Serikat menjelaskan bahwa orang dengan gender nonbiner biasanya bukan interseks, melainkan memiliki karakteristik jenis kelamin tetapi namun tidak memilih identitas sebagai laki-laki ataupun perempuan.
Interseks juga tidak sama dengan transgender, tetapi dimungkinkan orang dengan interseks mengidentifikasi dirinya sebagai transgender atau gender nonbiner. Individu dengan interseks dapat mengidentifikasi diri sebagai jenis kelamin tertentu dan memilih hidup sesuai pilihannya.
Pilihan itu menjadi kehendak orang dengan interseks sendiri secara sadar, bukan didasarkan pada keharusan untuk memilih dan mematuhi jenis kelamin yang ditentukan oleh keluarga atau dokter saat dilahirkan.
Pada akhirnya, interseks merupakan istilah yang memayungi berbagai variasi tubuh yang tidak sesuai dengan definisi konvensional terhadap laki-laki atau perempuan.
Orang dengan interseks dapat mengidentifikasi diri dengan jenis kelamin dan seksualitas tertentu. Interseks bukanlah penyakit dan kondisi ini tidak memerlukan pengobatan kecuali timbul komplikasi.
Penulis: Dian Rahma Fika Alnina