Interseks, ketika Bayi Punya Dua Alat Kelamin Berbeda

Telah disepakati bahwa interseks bukan penyakit

Interseks adalah istilah yang biasa digunakan ketika seseorang memiliki karakteristik seks laki-laki dan perempuan sekaligus. Karakteristik tersebut mencakup alat kelamin, hormon, kromosom, dan organ reproduksi. 

Interseks merupakan kondisi bawaan pada bayi dan kondisi ini bukanlah penyakit, melainkan variasi alami pada manusia yang tidak memengaruhi kesehatan fisik bayi. Akan tetapi, interseks dapat menyebabkan komplikasi seiring waktu, termasuk potensi masalah dengan kesuburan.

Artikel ini akan mengulas serba-serbi interseks, termasuk kaitannya dengan seksualitas dan identitas gender. Baca terus sampai akhir, ya!

1. Apa itu interseks?

Interseks, ketika Bayi Punya Dua Alat Kelamin Berbedailustrasi jenis kelamin (pexels.com/Tim Mossholder)

Dilansir Intersex Society of North America, interseks adalah berbagai kondisi ketika seseorang dilahirkan dengan anatomi reproduksi yang tampak tidak sesuai definisi khas laki-laki atau perempuan.

Contohnya, saat bayi lahir dengan alat kelamin yang terlihat berbeda dari pengelompokan perempuan atau laki-laki, di situ dokter mungkin mengidentifikasinya sebagai interseks sejak lahir. Namun, bisa jadi status anak sebagai interseks tidak terlihat sampai pubertas, ketika tubuh memproduksi lebih banyak hormon yang tidak sesuai dengan jenis kelamin tertentu. 

Terkadang, seseorang mungkin tidak pernah tahu dirinya memiliki kondisi interseks sampai ia mengalami kesulitan untuk mempunyai anak, dan kemudian menemui dokter untuk pemeriksaan. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa tidak semua kasus interseks berdampak pada kesuburan.

Meski masih terdengar asing, diperkirakan hingga 1,7 persen populasi memiliki sifat interseks dan sekitar 0,5 persen memiliki variasi seksual atau reproduksi yang diidentifikasi secara klinis, seperti dilansir The Center for American Progress.

2. Penyebab

Interseks, ketika Bayi Punya Dua Alat Kelamin BerbedaIlustrasi kromosom manusia (pixabay.com/Schäferle)

Ada banyak alasan yang bisa menyebabkan bayi memiliki kondisi interkseks. Organisasi Intersex Human Rights Australia menyatakan bahwa setidaknya ada 40 variasi interseks yang berbeda, yang menunjukkan spektrum berbeda yang terjadi secara alami.

Setiap manusia terlahir dengan kromosom seks. Umumnya, perempuan memiliki sepasang kromosom X dan laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y. Akan tetapi, ternyata ada banyak variasi lain yang dapat memengaruhi kromosom dan dapat menyebabkan anatomi interseks, seperti:

  • XXY atau sindrom Klinefelter: Orang dengan kondisi ini mungkin memiliki testis lebih kecil, kadar testotesteron yang lebih rendah, massa otot yang berkurang, dan jaringan payudara yang membesar. 
  • Sindrom Turner: Terjadi ketika bayi dilahirkan dengan kromosom X yang hilang sebagian atau sepenuhnya. Ini dapat menyebabkan masalah seperti kegagalan ovarium, cacat jantung, dan pertumbuhan yang melambat.

Dilansir Healthline, menambahkan bahwa variasi kromosom lain termasuk sindrom XYY dan mosaikisme dapat terjadi secara acak dan spontan selama pembuahan. Terkadang, ini disebabkan karena sel telur maupun sel sperma. Variasi kromosom ini bisa menghasilkan apa yang disebut sebagai interseks. Namun, secara umum, bayi yang lahir dengan ciri interseks masuk ke dalam kategori XX atau XY. 

Kalau kamu orang tua yang baru memiliki anak dan mencari tahu semua ini, ketahuilah bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah interseks terjadi pada bayi. 

3. Karakteristik bayi dengan interseks

Interseks, ketika Bayi Punya Dua Alat Kelamin Berbedailustrasi interseks (pixabay.com/Gerd Altmann)

Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa bayi terlahir dengan kondisi interseks adalah: 

  • Tidak memiliki lubang vagina. 
  • Klitoris yang lebih besar dari ukuran biasa. 
  • Labia yang tertutup atau menyerupai skrotum. 
  • Skrotum yang kosong dan menyerupai labia.
  • Penis yang lebih kecil dari umumnya. 
  • Penis tidak memiliki lubang uretra di ujungnya. 
  • Memiliki anatomi alat kelamin tertentu di luar namun berbeda secara anatomi internal, dan sebaliknya. 

Baca Juga: Haruskah Membedong Bayi agar Kaki Bayi Tidak Bengkok?

4. Apa yang terjadi saat bayi terlahir dengan interseks?

Interseks, ketika Bayi Punya Dua Alat Kelamin Berbedailustrasi bayi tidur (pexels.com/touf raza)

Ketika bayi terlahir dengan kondisi interseks, dokter dan orang tua bisa memutuskan jenis kelamin dengan melakukan operasi pada alat kelamin bayi. Beberapa dokter mungkin juga meresepkan perawatan hormon selama masa pubertas. Tujuannya adalah untuk membuat bayi lebih sesuai dalam kategori laki-laki atau perempuan, dilansir Medical News Today.

Namun, sebagian besar organisasi medis sekarang, menganggap itu tidak dapat diterima. Hal itu juga dibarengi dengan perkembangan gerakan yang bertujuan mengubah cara pandang ahli medis, orang tua, dan masyarakat terhadap interseks. Ini karena interseks bukan penyakit dan banyak yang percaya bahwa interseks tidak memerlukan pengobatan.

Organisasi seperti Amnesty International, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan kelompok advokasi interseks yang menyoroti kekhawatiran terkait tindakan medis yang dinilai tidak perlu pada bayi dan anak kecil dengan kondisi interseks, di mana mereka mereka tidak dapat membuat keputusan sendiri.

Kelompok-kelompok tersebut mengadvokasi orang dengan interseks untuk membuat keputusan sendiri, terutama mengenai perawatan yang akan dilakukan ketika usianya sudah dewasa. Namun, terkadang sebagian orang memerlukan tindakan medis untuk kondisi kesehatan yang terkait dengan anatomi interseks, yang mana dalam konteks ini diperbolehkan untuk melakukan intervensi medis yang diperlukan. 

5. Menentukan identitas interseks

Interseks, ketika Bayi Punya Dua Alat Kelamin BerbedaFoto bersama untuk hari Kesadaran Interseks 26 Oktober 2018 di konferensi ILGA 2018 di Brussels. (commons.wikimedia.org/Sparrow)

Penelitian dalam jurnal Psychology & Sexuality tahun 2020 menemukan bahwa orang dengan interseks dapat menunjukkan berbagai identitas gender. Identitas gender mengacu pada perasaan pribadi dari jenis gender, terlepas dari jenis kelamin yang dimiliki. 

Sebuah survei Australian Sociological Study tahun 2015 melaporkan temuan serupa, dengan 75 persen responden interseks yang mengidentifikasi jenis kelamin sebagai laki-laki atau perempuan. Sementara itu, 25 persen sisanya memilih berbagai pilihan lain, termasuk interseks. 

Namun, interseks tidak sama dengan gender nonbiner, yaitu ketika seseorang tidak mengidentifikasi diri sebagai perempuan atau laki-laki secara eksklusif. National Center for Transgender Equality di Amerika Serikat menjelaskan bahwa orang dengan gender nonbiner biasanya bukan interseks, melainkan memiliki karakteristik jenis kelamin tetapi namun tidak memilih identitas sebagai laki-laki ataupun perempuan.

Interseks juga tidak sama dengan transgender, tetapi dimungkinkan orang dengan interseks mengidentifikasi dirinya sebagai transgender atau gender nonbiner. Individu dengan interseks dapat mengidentifikasi diri sebagai jenis kelamin tertentu dan memilih hidup sesuai pilihannya.

Pilihan itu menjadi kehendak orang dengan interseks sendiri secara sadar, bukan didasarkan pada keharusan untuk memilih dan mematuhi jenis kelamin yang ditentukan oleh keluarga atau dokter saat dilahirkan.

Pada akhirnya, interseks merupakan istilah yang memayungi berbagai variasi tubuh yang tidak sesuai dengan definisi konvensional terhadap laki-laki atau perempuan. 

Orang dengan interseks dapat mengidentifikasi diri dengan jenis kelamin dan seksualitas tertentu. Interseks bukanlah penyakit dan kondisi ini tidak memerlukan pengobatan kecuali timbul komplikasi.

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: Bayi Lahir Prematur: Kondisi, Sebab dan Penanganan

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya