Apa Itu Nonbinary (Genderqueer)? Berikut Penjelasannya

Identitas gender di luar laki-laki dan perempuan

Seiring berjalannya waktu, kajian seputar gender makin meluas. Hal ini menghasilkan kesadaran bahwa perempuan dan laki-laki tidak lagi mewakilkan semua orang atas individu. Dari pandangan tersebut, lahirlah identitas baru dengan istilah yang mungkin asing di telinga. Salah satunya ada nonbinary (genderqueer).

Identitas ini tidak mengategorikan diri sebagai laki-laki maupun perempuan. Lantas, seperti apa dan bagaimana gender non-biner itu? 

Apa itu gender?

Selama ini kita mengenal gender berdasar jenis kelamin saat lahir, yakni perempuan dan laki-laki. Padahal, gender tidak selalu sama dengan identitas biologis saat lahir, lho. Dilansir laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, gender merupakan konstruksi sosial terkait peran individu yang bersifat dinamis dan bisa berubah seiring waktu.

Namun, kategori ini dianggap tidak lagi relevan bagi sebagian orang. Individu yang ingin melakukan transisi identitas seks misalnya, harus menentukan jenis kelamin yang berlawanan secara heteroseksual agar dapat memenuhi pelaksanaan tindakannya. 

Seiring berjalannya waktu, pemahaman terhadap konsep gender terus berkembang. Lalu, muncul istilah baru yang menggambarkan banyak identitas baru. Salah satunya ada nonbinary (genderqueer) atau gender non-biner.

Apa itu nonbinary (genderqueer)?

Apa Itu Nonbinary (Genderqueer)? Berikut Penjelasannyailustrasi laki-laki dan perempuan (unsplash.com/dainis graveris)

Kelompok yang tidak mengidentifikasikan diri atas gender tertentu dikenal dengan nonbinary (genderqueer). Beberapa juga menyebut dirinya sebagai Enby (dibaca: en-bi), meski tidak semua menyukai istilah tersebut, melansir Very Well Mind.

Orang-orang non-biner memiliki berbagai ekspresi gender. Beberapa condong pada perempuan dan/atau laki-laki, tetapi juga mengekspresikan diri sebagai feminim dan/atau maskulin, atau bahkan tidak sama sekali. Meski demikian, non-biner merupakan identitas gender, bukan ekspresi atau seperti apa dirinya ditampilkan.

Seseorang yang mengategorikan diri sebagai non-biner umumnya merasa tidak mengidentifikasi diri secara terbatas. Dengan begitu, individu non-biner mengaktualisasi diri dan berekspresi tanpa berdasar jenis kelamin biologis maupun ekspektasi gender yang diberikan.

Beberapa orang mengartikan non-biner sama dengan genderqueer. Namun, ada pula yang menyebutkan genderqueer merupakan istilah yang merujuk ketertarikan seksual. Genderqueer merupakan nama bagi orang-orang yang tidak menyebut dirinya sebagai heteroseksual, biseksual, maupun homoseksual, melansir Medical News Today. Adapun genderqueer termasuk dalam identitas non-biner. 

Baca Juga: 9 Jenis Foreplay yang Biar Hubungan Seks Makin Panas!

Siapa yang bisa menjadi nonbinary (genderqueer)?

Siapa saja yang merasa pengalaman gendernya tidak bisa dikategorikan sebagai perempuan atau laki-laki, diidentifikasi sebagai non-biner. Meski demikian, hanya dirinya sendirilah yang memberikan pernyataan terkait identitasnya. 

Peran gender ini meliputi perilaku, cara mengekspresikan diri, stereotip, sifat-sifat yang dapat diterima, dan norma yang diberikan lingkungan sosial. Non-biner memberikan penegasan bahwa label dari jenis kelamin yang diberikan sejak lahir tidak dapat menentukan minat, perilaku, ekspresi diri, dan bagaimana ia merasakan dirinya sendiri.

Kata ganti nonbinary

Apa Itu Nonbinary (Genderqueer)? Berikut Penjelasannyailustrasi kata ganti nonbinary (unsplash.com/sharon mccutcheon)

Setiap orang memiliki kata ganti yang digunakan untuk merujuk ke dirinya, selain menggunakan nama. Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata ganti bersifat universal yakni dia, tanpa spesifik laki-laki atau perempuan. Namun, penggunaan kata ganti dalam bahasa Inggris ditampilkan secara jelas, misalnya her atau him.

Dalam identitas non-biner, kata ganti her yang merujuk perempuan dan him untuk laki-laki tidak selalu mengidentifikasikannya. Beberapa orang masih menggunakan seperti identitas biner, tetapi ada juga menggunakan kata ganti lain yang dianggap lebih netral seperti they atau them.

Dilansir Cosmopolitan, seorang konselor profesional klinis berlisensi, Stefanie Juliano, mengusulkan alternatif ze/zir/zirs (diucapkan: zee, here/here) sebagai kata ganti netral selain they atau them. Ada pula istilah ey/em/eirs (diucapkan: ay/em/airs) yang merupakan usulan Christine Elverson pada 1975. Terakhir, sebutan Mx. (diucapkan: mix) sebagai panggilan serupa miss atau mister untuk non-biner.

Lalu, bagaimana jika seseorang memperkenalkan diri dengan kata ganti he atau they? Berarti, kamu bisa menggunakan keduanya secara bergantian. Kata ganti tersebut dianggap mewakili identitasnya.

Bagaimana nonbinary (genderqueer)?

Apa Itu Nonbinary (Genderqueer)? Berikut Penjelasannyailustrasi non-biner (unsplash.com/sharon mccutcheon)

Orang lain tidak selalu bisa melihat non-biner dari tampilannya. Sebab, tidak semua non-biner akan terlihat maskulin atau feminin. Bisa jadi, mereka memadukan keduanya atau tidak sama sekali. Jika kamu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris atau yang merujuk pada kata ganti gender, ada baiknya menanyakan terlebih dahulu bagaimana seharusnya memanggilnya.

Seorang non-biner mungkin membutuhkan akses ke toilet netral gender. Namun, tidak sedikit pula yang memilih ruangan terpisah berdasar jenis kelamin, keamanan, kemudahan akses, dan sebagainya.

Di beberapa wilayah, konsep gender merupakan pembahasan sensitif. Sebuah laporan survei oleh National Center for Transgender Equality menunjukkan identitas non-biner mengalami diskriminasi dan tekanan secara psikologis. Selain itu, belum maksimalnya ruang inklusif untuk obrolan gender membuat individu muda non-biner lebih sedikit mendapat dukungan, bahkan akses kesehatan dibanding cisgender, berdasar publikasi penelitian di jurnal PLOS ONE.

American Psychiatric Association (APA) pun tidak lagi mendiagnosis gangguan identitas gender sebagai gangguan kesehatan mental. Hal ini dilakukan dengan menghapus kategori tersebut dari Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima (DSM-5).

Penerimaan masyarakat terkait peran gender, nonbinary (genderqueer), dan istilah seks lain memang bergantung pada norma sosial yang berlaku. Namun, apapun identitas seseorang, pastikan untuk selalu menghargai, ya!

Baca Juga: Memahami Perbedaan Pelecehan Seksual dan Kekerasan Seksual

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya