Segala sesuatu tidak ada yang instan, termasuk proses kehamilan. Begitu laki-laki mengalami ejakulasi, sperma perlu waktu untuk mencapai sel telur hingga implantasi terjadi.
Jarak kehamilan setelah berhubungan sex bisa berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. Begini penjelasan lengkapnya serta alasan kenapa sebaiknya tidak langsung menggunakan test pack untuk mengecek kehamilan.
Seks memiliki arti dan bentuk yang berbeda bagi setiap individu. Dalam artikel ini, konteks seks yang dimaksud merujuk pada hubungan seksual yang melibatkan penetrasi penis dan ejakulasi dalam vagina.
Dilansir Medical News Today, tidak ada satu pun jenis hubungan seksual yang menjamin keberhasilan program hamil, sekalipun kamu dan pasangan dalam kondisi sehat dan subur. American Society for Reproductive Medicine mencatat, seorang perempuan berusia 30 tahun memiliki peluang 20 persen untuk hamil setiap bulannya jika berhubungan seks selama masa subur atau sebelum maupun selama masa ovulasi.
Ada banyak faktor yang menentukan keberhasilan proses pembuahan. Faktor-faktor tersebut juga memengaruhi kapan seseorang bisa kehamilan setelah berhubungan seks.
Pembuahan merupakan proses bertemunya sperma dengan sel telur. Secara alamiah, hal ini terjadi pada bagian tubuh perempuan yang bernama saluran tuba. Untuk mencapainya, sperma perlu kerja keras sehingga berhasil melewati leher rahim hingga akhirnya mencapai saluran tuba.
Proses ini membutuhkan sel telur dan sperma yang sehat. Durasinya terjadinya bisa beragam, tergantung pada ovulasi dan berapa lama sperma mencapai sel telur. Dilansir Healthline, waktu yang dibutuhkan sperma agar bisa sampai ke sel telur umumnya cukup cepat, bahkan antara hitungan menit hingga 12 jam setelah ejakulasi.
Setelah dikeluarkan, sperma bisa hidup dalam saluran reproduksi perempuan sekitar 5 hari. Sementara itu, sel telur hidup selama 12-24 jam setelah ovulasi.
Memperhitungkan waktu tersebut, maka ada istilah masa subur alias waktu di mana seks bisa berpotensi hamil. Lebih jelasnya, hubungan seks dalam masa subur dapat dilakukan 1 minggu sebelum hingga 1 hari setelah ovulasi.
Setelah sperma berhasil membuahi sel telur, maka terbentuklah zigot. Sel telur tersebut kemudian membelah diri dengan cepat dan berpindah. Selanjutnya, dari saluran tuba ke tuba falopi, baru kemudian ke rahim, tempat di mana implantasi terjadi dan janin berkembang.
Proses implantasi dimulai ketika zigot, sel telur yang dibuahi sperma telah melewati proses pembelahan. Dari morula menjadi blastokista, begitu mencapai tahap blastocyst, ia akan menempel pada dinding rahim dan tumbuh menjadi embrio.
Implantasi umumnya terjadi 6-12 hari setelah berhubungan seks. Pada waktu inilah tubuh mulai memproduksi hormon human chorionic gonadotropin alias hCG. Penelitian terdahulu dalam The New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa semakin lama proses implantasi, makin besar risiko keguguran terjadi.
Proses implantasi sangat penting, karena tanpa tahap ini blastokista akan pecah. Jika blastokista pecah, berarti kehamilan gagal terjadi sehingga sel telur yang telah dibuahi akan menjadi darah menstruasi.
Pada masa implantasi, tubuh umumnya mulai mengeluarkan tanda-tanda kehamilan, seperti bercak ringan. Namun, beberapa perempuan pun tidak mengalaminya sama sekali.
Proses panjang dari pembuahan hingga implantasi membuat kehamilan tidak serta-merta bisa dideteksi setelah melakukan hubungan seksual. Perlu waktu setidaknya 10-14 hari hingga implantasi berhasil atau perempuan mengandung.
Pada waktu inilah, hormon hCG mulai diproduksi. Meski demikian, kadarnya mungkin masih terlalu rendah untuk dideteksi oleh test pack. Oleh sebab itu, disarankan untuk melakukan tes kehamilan setidaknya 1 hari setelah periode menstruasi terlambat.
Salah satu upaya merencanakan kehamilan adalah dengan memperhatikan waktu melakukan hubungan seks dan siklus menstruasi. Melakukan hubungan badan saat masa subur berpotensi lebih tinggi untuk hamil.
Lebih detailnya, seks 5 hari sebelum waktu ovulasi dapat meningkatkan potensi pembuahan. Adapun kemungkinan tertinggi dapat terjadi jika ejakulasi dilakukan sehari sebelum ovulasi tiba.
Jika tidak ingin mengecek dengan detail, kamu bisa menerapkan seks dua hingga tiga kali dalam seminggu. Dengan begitu, tetap ada sperma yang tertinggal di sistem reproduksi perempuan dan siap membuahi kapan saja ketika sel telur diproduksi.
Selain itu, kamu dan pasangan pun perlu memperhatikan kualitas sperma dan sel telur. Pastikan keduanya dalam keadaan prima dengan memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi harian.
Bagaimana jika menghendaki sebaliknya? Opsi terbaik adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi, baik dalam bentuk fisik, seperti kondom atau IUD.
Centers for Disease Control and Prevention mencatat keberhasilan implan, alat kontrasepsi, dan suntikan berada di atas 90 persen. Selain penggunaan kontrasepsi, sebisa mungkin hindari seks tanpa pelindung.
Apabila sudah terjadi, bantu pencegahan dengan meminum pil KB darurat atau levonorgestrel setidaknya 72 jam setelah ejakulasi terjadi. Obat ini bekerja dengan menunda ovulasi sehingga tidak bisa digunakan setiap saat. Di samping itu, obat ini pun tak akan efektif jika ovulasi sudah terjadi.
Jarak kehamilan setelah berhubungan sex memang tidak selalu pasti. Namun, memahami durasi pembuahan hingga implantasi memberikan waktu perkiraan yang bisa kamu perhitungkan.