ilustrasi konsultasi dengan dokter (pexels.com/Gustavo Fring)
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, baik IUD tembaga maupun IUD hormonal tidak mencantumkan penambahan berat badan sebagai kemungkinan efek sampingnya. Namun secara anekdot, beberapa perempuan melaporkan kenaikan berat badan ketika menggunakan IUD, terutama IUD hormonal. Itulah kenapa, pada beberapa merek IUD hormonal, terkadang dicantumkan efek samping ini.
Dilansir Pop Sugar, Leah Millheiser, dokter obstetri dan ginekologi dan direktur Program Pengobatan Seksual Perempuan di Stanford Health Care menjelaskan bahwa kemungkinan efek samping kenaikan berat badan pada IUD hormonal berkaitan dengan pelepasan hormon progestin.
Sebagian besar hormon ini bekerja secara lokal di dalam rahim atau tempat pemasangan IUD, tetapi sebagian kecil lainnya bisa mengalir pada aliran darah. Inilah yang kemudian mungkin berpotensi menyebabkan penambahan berat badan. Akan tetapi ini bukanlah efek samping yang umum dari KB IUD hormonal, jelasnya.
Henry Dorn, MD, seorang dokter obstetri dan ginekologi di High Point North Carolina, juga menambahkan, lagi pula jumlah hormon progestin yang masuk ke dalam sistem tubuh juga sangat sedikit. Ini hanya memberi efek yang sangat kecil terhadap penambahan berat badan, seperti dilansir WebMD.
Sementara terkait IUD tembaga, kontrasepsi ini dilaporkan tidak menyebabkan kenaikan berat badan, seperti yang dijelaskan dalam publikasi “Long-acting Reversible Contraception” tahun 2005, yang dilansir National Library of Medicine.