ilustrasi klitoris (unsplash.com/Timothy Meinberg)
Selaput dara sering dikaitkan dengan keperawanan perempuan. Padahal selaput dara bersifat lembut dan elastis. Bagian tubuh ini mungkin berubah bentuk, melentur, atau gak ada sama sekali.
Gak ada kaitannya bentuk selaput dara sempurna dengan keperawanan. Sebab, beberapa orang mungkin memang terlahir bukan dengan bentuk selaput dara yang demikian. Bahkan gak sedikit pula yang lahir tanpa hymen.
American College of Obstetricians and Gynecologist memberikan pernyataan pada 2019. Mereka menyebut bahwa gak ada panduan untuk mengobservasi keperawanan perempuan. Sebab, siapa pun gak bisa menentukan seorang perempuan sudah pernah melakukan hubungan seks atau belum hanya dengan melihat bentuk selaput dara.
Di satu sisi, memang benar selaput dara dapat melentur karena seks penetrasi. Namun, ada banyak aktivitas lain yang dapat memicu perubahan bentuk hymen, di antaranya:
- Mengendarai sepeda atau kuda
- Gymnastik
- Masturbasi
- Mengunakan tampon
- Pelvic exam atau pap smear.
Maka dari itu, pendapat 'malam pertama berdarah’ berarti perawan sama sekali gak relevan secara medis. Untuk itu, mengenal lebih dalam tentang selaput dara membantumu memahami bahwa bagian tubuh ini bukan penentu apapun.
Alih-alih demikian, mengenal lebih dalam tentang selaput dara justru membuatmu mengenali bagian ini yang lebih tepat atau sesuai medis. Termasuk kemungkinan gangguan reproduksi yang perlu mendapatkan bantuan medis.