Perawatan Bleaching Vagina, Bermanfaat atau Berisiko?

Dianggap tidak aman dan dapat menimbulkan risiko signifikan

Normal untuk melihat perubahan pada tubuh, dan area vulva tidak terkecuali, seiring bertambahnya usia. Area vulva meliputi alat kelamin perempuan bagian luar, termasuk labia (labia mayora dan minora), klitoris, dan lubang vagina.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), bentuk, ukuran, atau warna area vulva dapat berubah secara alami karena faktor-faktor seperti penuaan, terutama karena menopause karena tubuh makin sedikit menghasilkan hormon estrogen, atau persalinan.

Bagi perempuan yang ingin menghentikan perubahan warna vulva, ada satu jenis prosedur kosmetik alat kelamin perempuan elektif, yaitu vaginal bleaching atau bleaching (pemutihan) vagina.

Inilah hal-hal seputar bleaching vagina yang perlu diketahui, kenapa perempuan menjalani prosedur ini, serta keamanan dan efek sampingnya.

1. Apa itu bleaching vagina?

Bleaching vagina adalah prosedur kosmetik yang bertujuan untuk mencerahkan tampilan vulva. Prosedurnya dapat menggunakan krim topikal, laser, atau pengelupasan kimiawi. Bleacing vagina bisa berbahaya dan ini bukanlah prosedur yang disetujui secara medis.

Beberapa orang mungkin melakukan prosedur ini di rumah dengan produk yang dibeli di toko atau menjalaninya di klinik kecantikan.

2. Cara kerja

Perawatan Bleaching Vagina, Bermanfaat atau Berisiko?ilustrasi vulva (pexels.com/Deon Black)

Bleaching vagina atau pencerahan area intim memerlukan perawatan khusus untuk mencerahkan labia atau area bikini umum. Walaupun kata "vagina" dipakai, tetapi prosedur ini berfokus pada vulva, bagian dari alat kelamin luar perempuan, mengutip Health.

Seperti bleaching anus, bleaching vagina bisa dilakukan dengan perawatan laser atau krim topikal yang dioleskan langsung ke kulit. Prosedur ini umumnya membuat area vulva—terutama labia—terlihat lebih cerah. Namun, hasilnya biasanya tidak bertahan lama. Begitu kamu berhenti menggunakan krim atau tidak meneruskan pengelupasan kimiawi, maka warna yang gelap akan kembali.

Baca Juga: 7 Penyebab Mati Rasa pada Vagina, Bisa Ganggu Kehidupan Seks

3. Tujuan bleaching vagina

Tujuan bleaching vagina murni estetika, dianggap dapat meningkatkan penampilan alat kelamin.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bleaching vagina membantu meningkatkan harga diri, terutama dalam hal performa seksual, menurut studi dalam Journal of Cosmetic Dermatology (2022).

Dari perspektif fisiologi murni, biasanya akan ada area hiperpigmentasi yang membuat kulit lebih gelap di area di mana rambut tumbuh. Akan tetapi, area gelap tersebut merupakan hal yang alami dan normal, bukan hal buruk yang perlu diperbaiki.

Vulva, perineum, dan labia unik untuk setiap perempuan. Adanya bercak atau area yang lebih gelap bukan berarti itu tidak sehat atau tidak alami.

4. Keamanan

Perawatan Bleaching Vagina, Bermanfaat atau Berisiko?ilustrasi produk bleaching vagina (pexels.com/Angela Roma)

Prosedur apa pun untuk mengubah penampilan alat kelamin perempuan karena alasan nonmedis tidak aman dan dapat menimbulkan risiko yang signifikan.

Food and Drug Administration (FDA) belum menyetujui perawatan kosmetik apa pun untuk peremajaan vagina, termasuk bleaching vagina, yang dapat menyebabkan:

  • Luka bakar vagina.
  • Jaringan parut.
  • Rasa sakit yang bertahan lama.
  • Seks yang menyakitkan.

Menurut American Academy of Dermatology Association, krim pemutih topikal untuk mencerahkan kulit mungkin mengandung hidrokuinon atau steroid topikal konsentrasi tinggi. Bahan-bahan ini bisa berbahaya, dan penggunaan hidrokuinon dapat menyebabkan efek samping yang jarang terjadi yang menyebabkan pigmentasi biru dan ungu pada kulit.

Selain itu, label produk mungkin tidak mencantumkan semua bahan lainnya yang digunakan. Sudah ada laporan langka tentang bahan berbahaya, seperti arsenik dan merkuri, yang muncul dalam produk pemutih kulit.

5. Alternatif yang lebih aman

Apabila kamu khawatir akan penampilan vulva, bicarakan dengan dokter spesialis kulit atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dapat memeriksa vulva dan memeriksa apakah itu sehat. Apabila sehat, langkah selanjutnya adalah penerimaan. 

Mungkin membantu untuk melihat vulva orang lain untuk memahami bahwa setiap vulva berbeda dan berbagai bentuk, ukuran, dan warna semuanya normal dan sehat.

Siapa pun yang merasa sulit untuk menerima tubuh mereka mungkin ingin berbicara dengan terapis atau profesional perawatan kesehatan yang berspesialisasi dalam body positivity dan penerimaan tubuh.

Secara umum, bleaching vagina bukan ide yang baik dan dianggap tidak aman. Banyak organisasi medis dan ahli tidak mendukung prosedur kosmetik genital perempuan karena risiko dan kurangnya bukti keamanan dan efektivitasnya.

Vulva setiap perempuan bisa berbeda baik dalam hal warna, ukuran, atau bentuk apa pun. Mengubah tampilan vulva karena alasan kosmetik bisa berbahaya. Bleaching vagina dapat menyebabkan rasa sakit dan dapat menyebabkan efek samping yang merugikan.

Apabila masih ingin menjalani prosedur bleaching vagina, bicarakan terlebih dulu dengan profesional perawatan kesehatan terlebih dan cari bantuan untuk masalah citra tubuh apa pun yang mungkin memicu keinginan tersebut. Ingat, jika dokter menyatakan vagina kamu sehat, itulah yang terpenting.

Baca Juga: Mengenal Spa Vagina, Penguapan pada Organ Intim Wanita

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya