Kulit di vagina dan vulva adalah bagian tubuh yang paling halus dan sensitif. Ketika bersentuhan dengan zat tertentu, sistem kekebalan kadang bereaksi berlebihan. Hasilnya bisa berupa alergi yang menyebabkan ketidaknyamanan.
Mukosa di dalam vagina bekerja seperti spons, sangat berpori dan mudah menyerap berbagai material. Itu sebabnya, bahkan paparan alergen dalam jumlah kecil bisa menimbulkan reaksi.
Gejala yang muncul mulai dari gatal, kemerahan, bengkak, sensasi terbakar, rasa sakit, hingga iritasi. Yang membingungkan, beberapa tanda ini mirip dengan infeksi jamur. Bedanya, pada alergi, gejala biasanya muncul segera setelah kontak dengan pemicu, bukan berkembang perlahan seperti pada infeksi.
Rasa tidak nyaman ini bisa datang tiba-tiba, misalnya setelah memakai produk kebersihan tertentu atau pakaian dalam dengan bahan sintetis. Menyadari pola kemunculan gejala menjadi kunci untuk membedakan apakah itu alergi atau infeksi.
