9 Ciri Masa Pubertas Laki-laki yang Perlu Kamu Ketahui

Remaja laki-laki juga bisa tumbuh payudara

Masa pubertas pasti akan dialami oleh anak laki-laki ataupun perempuan. Ada perbedaan signifikan mengenai gejala pubertas yang dialami oleh keduanya. Lalu, apa saja ciri-ciri masa pubertas pada laki-laki?

Penting bagi orang tua mengetahui ciri-ciri pubertas pada anak laki-lakinya. Ini karena mungkin beberapa anak masih bingung dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi pada dirinya.

Saat mengetahui gejala pubertas pada anak, orang tua akan jauh lebih siap untuk memberikan edukasi yang sesuai. Yuk, kenali ciri-ciri masa pubertas pada laki-laki!

Apa itu pubertas?

Dilansir Planned Parenthood, pubertas adalah masa ketika laki-laki secara fisik menjadi dewasa. Laki-laki akan mengalami berbagai perubahan selama masa pubertas serta emosi akan lebih kuat dan intens. Pubertas umumnya terjadi pada usia antara 8 hingga 14 tahun.

Pubertas akan terjadi secara bertahap dan butuh waktu bertahun-tahun, bukan terjadi secara tiba-tiba. Pada usia dini, mungkin seorang laki-laki akan mengalami beberapa tanda pubertas, kemudian selang beberapa tahun kemudian akan muncul perubahan lainnya. Setiap orang mengalami keunikan tersendiri pada tubuhnya yang akan membuat masa pubertas dan kecepatannya berbeda-beda.

Ciri-ciri pubertas pada laki-laki

9 Ciri Masa Pubertas Laki-laki yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi remaja (unsplash.com/leah hetteberg)

Ciri-ciri pubertas pada laki-laki adalah dihasilkannya atau dikeluarkannya sel kelamin jantan atau spermatozoa pada organ reproduksi. Ini menjadi bukti bahwa sistem reproduksi pada laki-laki telah berfungsi. 

Selama masa pubertas, terdapat banyak perubahan penting pada tubuh anak laki-laki. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri masa pubertas pada laki-laki.

1. Pembesaran testis dan skrotum

Dilansir National Library of Medicine, tanda-tanda awal pubertas pada laki-laki adalah ukuran testis yang membesar karena perkembangan tubulus seminiferus. Peningkatan luteinizing hormone (LH) akan akan merangsang sintesis testosteron oleh sel Leydig, sementara peningkatan follicle-stimulating hormone (FSH) akan merangsang produksi sperma oleh sel Sertoli.

Selama masa pubertas, ukuran testis akan membesar hingga mencapai diameter dan volume longitudinal dewasa. Satu tahun setelah testis tumbuh, laki-laki akan mengalami ejakulasi untuk pertama kalinya. Akan tetapi, tidak secara langsung jika telah ejakulasi untuk pertama kalinya akan bisa bereproduksi. Kesuburan akan tercapai setelah ejakulasi pertama.

Dilansir Healthy Children, ukuran testis dan kantong skrotum yang hampir dua kali lipat menjadi tanda bahwa pubertas sedang datang. Kebanyakan laki-laki, satu testis yang biasanya sebelah kiri akan menggantung lebih rendah dari yang lain.

Saat testis terus mengalami pertumbuhan, itu akan membuat kulit skrotum menjadi gelap kemudian membesar dan menipis lalu akan menggantung di tubuh serta muncul benjolan-benjolan kecil. Itu disebut dengan folikel rambut.

2. Perubahan suara

9 Ciri Masa Pubertas Laki-laki yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi mengobrol (pexels.com/Armin Rimoldi)

Pada masa pubertas, suara laki-laki mulai berubah nadanya menjadi lebih rendah dan terdengar lebih besar pada usia pubertas ini. Ini diawali dengan suara yang menjadi "pecah" (squeaking) terlebih dulu, kemudian dalam beberapa waktu suaranya akan menjadi seperti laki-laki dewasa.

Saat masih anak-anak, suara cenderung kecil dan tinggi karena pita suara yang tipis dan tulang laring kecil. Namun, seiring memasuki usia pubertas, maka suara akan berubah karena pertumbuhan tulang laring (tenggorok) serta pita suara menebal dan membesar karena pengaruh dari hormon laki-laki.

Seiring pertumbuhan laring, tulang rawan di sekitarnya ikut tumbuh dan mencuat ke bagian depan tenggorokan. Inilah yang disebut sebagai jakun dan umum ditemukan pada laki-laki.

3. Perubahan emosi dan pikiran

Selain fisik, laki-laki juga mengalami perubahan emosional pada masa pubertas. Ini bisa memicu perubahan perilaku, dan anak remaja mungkin memilih untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman secara berbeda, mengutip Healthdirect.

Perubahan emosional selama masa remaja sangat bervariasi dari orang ke orang dan dari waktu ke waktu. Sebagai contoh:

  • Anak mungkin memiliki rasa percaya diri yang lebih besar atau mulai lebih tertarik secara seksual pada orang lain.
  • Ada juga remaja yang merespons perubahan hormonal yang terkait dengan pubertas dengan merasa minder dengan penampilan mereka.
  • Anak remaja mungkin mulai merasa lebih berdaya untuk mengambil tanggung jawab baru dan membuat keputusan sendiri.
  • Mereka mungkin mengembangkan kebutuhan yang kuat akan hubungan sosial di luar keluarga dan mungkin mencari kemandirian dalam beberapa aspek kehidupan mereka.
  • Remaja lainnya mungkin merasa frustrasi ketika mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka dan akibatnya mengalami emosi negatif.

Suasana hati, tingkat energi, dan pola tidur anak remaja cenderung berfluktuasi pada masa ini, yang dapat menimbulkan kesulitan bagi hubungan anak dan orang tua. Tidak perlu panik, perubahan emosional ini adalah bagian penting dari pertumbuhan anak remaja.

Sepanjang masa pubertas, orang tua dan panutan orang dewasa lainnya dapat membantu remaja menavigasi periode perubahan emosional ini dengan menunjukkan kesabaran, dukungan, dan pengertian.

4. Mulai muncul rambut di area tubuh

9 Ciri Masa Pubertas Laki-laki yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi remaja laki-laki berbicara dengan ayahnya (pexels.com/cottonbro studio)

Saat puber, remaja laki-laki akan melihat rambut pertama di area kemaluan. Setelahnya, rambut akan tumbuh di kaki, ketiak, dan dada. Saat melewati masa pubertas, rambut ini akan menjadi lebih tebal dan keriting, dikutip dari WebMD.

Apabila wajah masih terlihat seperti "baby face", jangan khawatir. Rambut wajah tumbuh di kemudian hari saat pubertas, yang meliputi kumis dan/atau janggut.

5. Mimpi basah

Menurut laporan dalam jurnal Annals of Pediatric Endocrinology & Metabolism, mimpi basah biasanya dimulai pada usia 13 atau 14 tahun. Sekitar 38 persen remaja laki-laki mengalami mimpi basah sebelum tahu apa itu mimpi basah.

Mimpi basah lebih sering terjadi selama masa remaja karena lonjakan hormon seks. Makin bertambah dewasa, mimpi basah akan cenderung lebih jarang.

Sebuah survei yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa 66 persen laki-laki dan 42 persen perempuan pernah mengalami setidaknya satu kali mimpi basah.

Baca Juga: #TeenSpace: Serba-serbi Mimpi Basah, Gak Cuma Dialami Laki-Laki

6. Pacu tumbuh

9 Ciri Masa Pubertas Laki-laki yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi masa pubertas (unsplash.com/Creative Christians)

Growth spurt atau pacu tumbuh juga merupakan fenomena yang diharapkan pada anak laki-laki yang mengalami pubertas. 

Menurut artikel dalam laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), saat pubertas, pertambahan tinggi badan maksimal pada anak lelaki adalah 10 sentimeter (cm) per tahun, dengan total pertambahan tinggi badan selama pubertas adalah 25–30 cm. Pertambahan tinggi badan pada masa ini lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan.

Anak laki-laki cenderung mengalami pacu tumbuh sekitar dua tahun lebih lambat dibandingkan anak perempuan. Puncak pertumbuhan anak laki-laki terjadi tepat sebelum spermarche (sperma dalam cairan mani). Percepatan pertumbuhan pada anak laki-laki cenderung berlangsung lebih lama dibandingkan anak perempuan, menambahkan dari Johns Hopkins Medicine.

7. Berkeringat dan berjerawat

Mengutip dari KidsHealth, salah satu dari banyak perubahan fisik pada masa pubertas adalah kelenjar keringat tubuh menjadi lebih aktif. Hal ini berlaku tidak hanya ketika erolahraga atau merasa kepanasan, tetapi juga saat merasakan beberapa emosi, seperti marah atau gugup. Beberapa kelenjar, seperti yang ada di ketiak, juga mulai mengeluarkan bau badan.

Selain itu, jerawat juga umum terjadi pada masa pubertas. Banyak remaja dan pra-remaja berjerawat karena perubahan hormonal yang terjadi saat pubertas, menyebabkan jerawat muncul di punggung, dada bagian atas, leher, bahu dan yang paling umum, wajah.

Area tersebut lebih rentan berjerawat karena memiliki pori-pori yang mengandung kelenjar minyak pembuat sebum, minyak yang berfungsi sebagai pelembab kulit. Seiring berjalannya masa pubertas, hormon-hormon menstimulasi kelenjar-kelenjar tersebut untuk membuat lebih banyak sebum dan sering kali menjadi terlalu aktif dan menghasilkan terlalu banyak, menyebabkan penyumbatan pori-pori dengan minyak berlebih, sel-sel kulit mati, dan bakteri.

Karena kecenderungan timbulnya jerawat sebagian disebabkan oleh faktor genetik, jika orang lain di keluarga berjerawat atau pernah berjerawat, kemungkinan besar kamu juga akan mengalaminya.

8. Kesuburan

9 Ciri Masa Pubertas Laki-laki yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi remaja laki-laki dan remaja perempuan (pexels.com/Ron Lach)

Dilansir Healthy Children, anak laki-laki dianggap bisa bereproduksi setelah ejakulasi pertama, yang terjadi sekitar satu tahun setelah testis mulai membesar. Testis sekarang menghasilkan sperma selain testosteron, sedangkan prostat dua vesikula seminalis dan sepasang kelenjar lainnya (disebut kelenjar Cowper) mengeluarkan cairan yang bergabung dengan sperma untuk membentuk air mani.

Setiap ejakulasi berjumlah sekitar satu sendok teh air mani, mengandung sekitar 200 juta hingga 500 juta sperma.

9. Pertumbuhan payudara

Terkadang, payudara laki-laki membesar saat pubertas. Ini disebut sebagai ginekomastia. Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon normal selama masa pubertas, dan hampir selalu hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan hingga beberapa tahun.

Sekitar setengah dari laki-laki yang mengalami pubertas mengalami ginekomastia pada salah satu atau kedua payudara.

Gejala ginekomastia yang paling umum adalah benjolan payudara membesar yang terasa nyeri atau nyeri tekan. Gundukan payudara juga mungkin terasa kenyal atau kencang, dilansir Boston Children's Hospital.

Ginekomastia paling sering disebabkan oleh perubahan hormonal selama masa pubertas, tetapi bisa juga disebabkan atau diperburuk oleh genetika, obesitas, atau pengobatan dan obat-obatan tertentu.

Dalam kasus yang jarang, ginekomastia dapat disebabkan oleh tumor atau kelainan dan kondisi genetik tertentu, seperti sindrom Klinefelter, suatu kondisi saat bayi laki-laki dilahirkan dengan kelebihan kromosom X.

Demikian informasi seputar ciri-ciri masa pubertas pada laki-laki. Pubertas tidak terjadi dalam semalam. Ini adalah proses bertahun-tahun yang melibatkan berbagai perubahan fisik dan hormonal, yang semuanya mungkin terasa tidak nyaman untuk dialami.

Pada masa ini, anak laki-laki bisa mengalami perasaan campur aduk, entah itu karena jerawat, bau badan, atau perubahan lannya. Jaga komunikasi antara anak dan orang tua tetap terbuka. Yakinkan anak bahwa apa yang terjadi adalah normal dan merupakan bagian dari masa pubertas.

Jika ada sesuatu yang tampak meresahkan atau jika mengkhawatirkan perkembangan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

Baca Juga: Remaja Laki-Laki yang Merokok Bisa Membahayakan Keturunannya

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya