Beberapa kemungkinan sensitivitas penis antara lain:
1. Fimosis dan parafimosis
Menurut StatPearls, fimosis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kulup tidak dapat ditarik kembali dari sekitar ujung penis sepenuhnya. Ini bisa membuat penis menjadi sangat sensitif dan nyeri karena gesekan ekstra.
Sementara itu, parafimosis adalah kondisi saat seseorang menarik kulup ke belakang kepala penis lalu tidak bisa kembali ke posisi semula. Ini bisa menyebabkan rasa sakit dan bengkak.
Penyebab umum dari kulup yang kencang dapat mencakup peradangan, trauma, atau infeksi.
2. Balanitis
Balanitis adalah peradangan pada kepala penis. Kondisi ini relatif umum, diperkirakan memengaruhi sekitar 3–11 persen laki-laki selama hidup mereka dan biasanya tidak berbahaya. Namun, tetap penting untuk mendapatkan diagnosis dari dokter.
Penyebab umum balanitis bisa meliputi infeksi, kondisi kulit, atau iritasi.
3. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) juga bisa menyebabkan rasa sakit atau sensitivitas pada penis. Nyeri atau sensitivitas bisa lebih kuat saat buang air kecil atau ejakulasi karena inflamasi pada uretra. StatPearls melansir, ISK biasanya lebih sering terjadi pada laki-laki yang tidak disunat.
Beberapa studi mencatat bahwa pada laki-laki inflamasi pada uretra juga bisa terjadi karena pembatasan aliran ke uretra, seperti dari prostat yang meradang. Ini perlu diagnosis dokter untuk memastikan akar penyebabnya.
4. Cedera
Cedera dan trauma pada penis juga dapat menyebabkan kepekaan. Ini mungkin termasuk cedera akibat seks atau masturbasi yang kasar, cedera olahraga, atau trauma lainnya.
Cedera dapat menyebabkan gejala lain, seperti peradangan, kemerahan, dan bengkak. Trauma langsung dapat menyebabkan memar, dan beberapa orang mungkin merasa sulit buang air kecil atau ereksi.
Dalam beberapa kasus, cedera dapat menyebabkan berkurangnya kepekaan pada penis atau sensasi kesemutan. Gejala dapat hilang saat cedera sembuh, meskipun gejala dapat bertahan lebih lama pada kasus yang parah.