Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Vakum Penis: Kegunaan, Cara Pakai, Efek Samping

ilustrasi penis (pexels.com/Deon Black)
ilustrasi penis (pexels.com/Deon Black)
Intinya sih...
  • Vakum penis adalah opsi nonmedis untuk disfungsi ereksi.
  • Pompa penis membantu laki-laki mencapai dan mempertahankan ereksi, bahkan beberapa penelitian menunjukkan penggunaannya membantu pasien disfungsi ereksi mencapai ereksi hingga 90 persen kasus.
  • Masalah utama dari vakum penis adalah bahwa alat ini bukanlah opsi pengobatan paling efektif untuk disfungsi ereksi. Berbagai risikonya juga harus dipertimbangkan dan alat ini mungkin tidak dapat digunakan oleh beberapa orang dengan kondisi tertentu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Vakum penis (penis pump) adalah salah satu opsi pengobatan untuk disfungsi ereksi atau impotensi. Alat ini terdiri dari tabung plastik yang dipasang di atas penis, pompa tangan atau bertenaga baterai yang dipasang ke tabung, dan tali yang dipasang di sekitar pangkal penis setelah ereksi (cincin konstriksi).

Vakum penis juga disebut sebagai pompa penis, pompa vakum, atau alat ereksi vakum.

1. Kegunaan

Pompa penis dapat membantu laki-laki mencapai dan mempertahankan ereksi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pompa penis membantu pasien disfungsi ereksi mencapai ereksi hingga 90 persen kasus.

Penelitian lain menyoroti bahwa bagi penderita disfungsi ereksi dan pasangannya, hingga 77 persen merasa senang dengan hasil penggunaan pompa penis.

Bagi orang dengan disfungsi ereksi, pompa penis lebih murah dan umumnya lebih aman dibanding pilihan lain, dengan catatan bila digunakan dengan benar. Alat ini juga bisa digunaan bersamaan dengan obat disfungsi ereksi, seperti sildenafil.

Penelitian kecil juga menunjukkan, jika dikombinasikan dengan obat-obatan, pompa penis dapat membantu menjaga fungsi penis dan mengurangi penyusutan setelah operasi kanker prostat.

2. Cara kerja

Menggunakan vakum penis dapat membantu laki-laki mendapatkan dan mempertahankan ereksi.

Cara kerjanya adalah dengan menciptakan ruang hampa di sekitar penis, yang kemudian mendorong darah mengalir ke dalamnya.

Setelah ereksi, laki-laki dapat menempatkan cincin konstriksi di pangkal penis untuk membantu menjaga darah tetap di dalam.

Banyak orang mengaggap vakum penis mudah digunakan. Berikut panduan umum menggunakannya:

  1. Beberapa laki-laki mungkin mencukur rambut kemaluan di sekitar pangkal penisnya. Walaupun ini tidak diharuskan, tetapi ini membantu mencegah cincin tersangkut di rambut kemaluan.
  2. Masukkan penis ke dalam tabung plastik.
  3. Gunakan vakum untuk membuat ruang hampa di dalam tabung. Tergantung perangkatnya, pompa mungkin manual atau bermesin. Vakum membawa darah mengalir ke penis.
  4. Setelah ereksi, letakkan cincin konstriksi di sekitar pangkal penis. Ini membantu mempertahankan ereksi dengan menjaga darah di dalam penis.
  5. Lepaskan cincing dari tabung.

Penggunaannya akan menciptakan ereksi yang bertahan cukup lama bagi laki-laki untuk berhubungan seks penetrasi. Alat ini bisa digunakan sebelum foreplay atau sesaat sebelum penetrasi.

3. Kelebihan dan kekurangan

ilustrasi pompa penis atau vakum penis (en.m.wikipedia.org/Arkansas Health Care Access Foundation)
ilustrasi pompa penis atau vakum penis (en.m.wikipedia.org/Arkansas Health Care Access Foundation)

Kelebihan

Vakum penis bisa memberi manfaat bagi laki-laki yang kesulitan mencapai dan mempertahankan ereksi. Ini meliputi:

  • Membantu mendapatkan ereksi. Tujuan dasar pompa penis adalah untuk meningkatkan aliran darah untuk membantu ereksi.

  • Efek samping yang lebih sedikit daripada obat-obatan untuk disfungsi ereksi.

  • Dapat digunakan dengan obat-obatan disfungsi ereksi. Apabila penis sulit mengeras, pompa bisa dipadukan dengan obat.

  • Lebih murah dan bisa digunakan berulang kali.

  • Tidak invasif. Tidak seperti implan penis, pompa penis tidak memerlukan sayatan.

  • Pompa penis juga bisa digunakan untuk laki-laki yang menjalani prostatektomi radikal (operasi pengangkatan prostat). Pasien menyebut pompa penis aman digunakan, bisa ditoleransi, dan efektif.

Kekurangan

Masalah utama dari vakum penis adalah bahwa alat ini bukanlah opsi pengobatan paling efektif untuk disfungsi ereksi. Perawatan yang berkelanjutan untuk kondisi tersebut termasuk obat-obatan, seperti sildenafil atau tadalafil.

Sebuah studi tahun 2019 menilai perawatan bebas obat untuk impotensi dan menemukan bahwa terapi gelombang kejut dan olahraga adalah pilihan non obat yang paling efektif dan diperlukan lebih banyak penelitian terkait pompa penis.

Perangkat vakum juga memiliki risiko, seperti:

  • Petechiae, sejenis bintik merah pada kulit yang disebabkan oleh pecahnya kapiler, adalah salah satu masalah yang umum terjadi. Ini sering kali disebabkan oleh pemompaan berlebihan atau membiarkannya menyala terlalu lama.

  • Jika terlalu banyak tekanan yang diberikan, pompa dapat menyebabkan nyeri, memar, kulit kebiruan, pendarahan uretra, dan hematoma (pengumpulan darah akibat pecahnya pembuluh darah).

  • Beberapa orang, terutama orang dewasa yang lebih tua, mungkin mengalami penis tidak stabil setelah dipompa dan mengalami torsi (terpuntir) pada pangkal penis saat mencoba melakukan hubungan intim.

  • Beberapa orang bisa merasa lebih sulit untuk ejakulasi setelah menggunakan pompa penis karena dapat menyebabkan jaringan di sekitar uretra membengkak, sehingga saluran keluarnya terjepit. Jika ejakulasi memang terjadi, bisa terasa menyakitkan. Penis itu sendiri mungkin juga terasa mati rasa, dan orgasme mungkin lebih sulit dicapai.

  • Jika pompa penis digunakan secara berlebihan dalam jangka panjang, jaringan parut dapat mulai terbentuk di kulit dan jaringan di bawahnya. Meskipun penis mungkin terlihat lebih besar karena penumpukan jaringan, teatpi penis sering kali terasa kenyal daripada keras. Mungkin juga ada mati rasa permanen.

Penggunaan cincin yang berlebihan juga dapat menyebabkan cedera saraf yang memperburuk disfungsi ereksi, bukannya memperbaikinya. Inilah kenapa kamu tidak boleh tertidur dengan cincin konstriksi menyala, terutama jika sedang menggunakan obat inhibitor PDE5 seperti Viagra.

4. Keamanan

Untuk sebagian besar kasus, vakum penis aman digunakan. Namun, penggunaannya mungkin tidak tepat untuk beberapa orang dengan kondisi medis tertentu.

Menggunakan vakum penis atau perangkat pemicu ereksi eksternal lainnya dapat memperburuk kondisi penis, seperti priapismus.

Terlalu banyak tekanan udara di dalam silinder juga dapat menyebabkan pendarahan ringan di bawah permukaan kulit. Untuk alasan ini, pompa penis mungkin tidak cocok untuk orang-orang yang:

  • Mengalami kelainan darah.
  • Memiliki riwayat pembekuan darah.
  • Sedang mengonsumsi obat pengencer darah.

Cincin penis yang terlalu kencang atau dipasang terlalu lama dapat menyebabkan penis memar, mati rasa, dan dingin.

5. Tindakan pencegahan

Mengambil tindakan pencegahan berikut dapat membantu penggunaan secara aman dan mendapatkan hasil terbaik dari vakum pompa:

  • Mencukur rambut kemaluan. Seperti yang disebutnya, ini dapat membantu alat tersangkut. Selain itu, ini dapat membantu alat menempel dengan lebih baik pada kulit.
  • Gunakan alat sesuai petunjuk. Pastikan untuk membaca panduan dari produk untuk memastikan keamanan dan keefektifannya.
  • Jangan biarkan cincin menyala lebih dari 30 menit. Memotong aliran darah ke penis terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan. Cincin kostriksi tidak boleh dibiarkan lebih dari 30 menit.
  • Siapkan pelumas. Oleskan sedikit ke batang dan pangkal penis, serta di sekitar ujung silinder untuk membuat segel kedap udara. Pelumas juga akan mempermudah penggeseran dan pelepasan cincin penegang. Selain itu, sebelum vakum digunakan, pelumas dapat membuat masturbasi lebih menyenangkan.

6. Memilih vakum penis yang tepat

ilustrasi memilih produk vakum penis yang tepat (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi memilih produk vakum penis yang tepat (pexels.com/Ivan Samkov)

Penting untuk memilih produk yang berkualitas. Jika ada klaim "membesarkan penis", hindari. Inilah panduan umum untuk memilih vakum penis yang berkualitas:

  • Disetujui otoritas regulator terkait.
  • Memiliki pembatas tenaga. Ini membantu memastikan kamu tidak menggunakan terlalu banyak tenaga untuk menyedot, yang mana ini meningkatkan risiko terjadinya cedera penis.
  • Memiliki opsi ukuran jika diperlukan. Ukuran penis biasanya bukan faktor, tetapi penis yang terlalu kecil atau terlalu besar mungkin membutuhkan perangkat dengan ukuran khusus.

7. Pengobatan impotensi yang efektif

Apabila kamu memiliki disfungsi ereksi, tak ada salahnya untuk mencoba vakum penis. Namun, jika tidak berhasil, temui dokter untuk mendapatkan perawatan, seperti:

  • Obat-obatan: Sildenafil dan tadalafil dapat membantu mengobati impotensi.
  • Supositoria atau injeksi: Supositoria terbuat dari obat alprostadilare dan dapat dimasukkan ke dalam lubang penis. Bahan yang sama ini juga ada di sebagian besar terapi injeksi, yang melibatkan jarum ke sisi penis.
  • Terapi: Kadang, sumber masalah disfungsi ereksi mungkin bersifat psikologis. Bisa karena trauma sebelumnya, depresi dan pengobatannya, atau kecemasan kinerja seksual. Jika dokter menentukan penyebabnya cenderung ke arah psikologis, mungkin ada gunanya menemui psikoterapis atau terapis seksual.
  • Implan penis: Ini terbuat dari implan tiup atau lunak dan melibatkan rehabilitasi untuk memasang alat mekanis untuk ereksi. Ini benar-benar pilihan terakhir untuk pengobatan disfungsi ereksi karena ini dapat menyebabkan ereksi spontan di masa depan dan dapat terjadi kegagalan mekanis dan infeksi.

Vakum penis adalah salah opsi nonmedis untuk mengobati disfungsi ereksi. Banyak yang menganggapnya aman. Namun, kondisi dan obat-obatan tertentu bisa menyebabkan laki-laki mengalami pendarahan internal saat menggunakan vakum penis.

Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui apakah vakum penis tepat atau tidak untuk situasi kamu. Jika diizinkan oleh dokter, pilihkan perangkat yang berkualitas.

Jangan pernah menggunakan pompa untuk tujuan memperbesar penis. Ini bukanlah kegunaan vakum penis, yang ada malah bisa mengakibatkan cedera penis.

Referensi

Lee, Mary, dan Roohollah Sharifi. “Non-invasive Management Options for Erectile Dysfunction When a Phosphodiesterase Type 5 Inhibitor Fails.” Drugs & Aging 35, no. 3 (20 Februari 2018): 175–87. 
Burnett, Arthur L., Ajay Nehra, dkk. “Erectile Dysfunction: AUA Guideline.” Journal of Urology/the Journal of Urology 200, no. 3 (1 September 2018): 633–41.
Liu, Wei, Mu-Jun Lu, dkk. “A prospective randomized controlled study on scheduled PDE5i and vacuum erectile devices in the treatment of erectile dysfunction after nerve sparing prostatectomy.” Asian Journal of Andrology/Asian Journal of Andrology 24, no. 5 (1 Januari 2022): 473.
"Penis pumps and how to use them." Medical News Today. Diakses pada Juli 2024.
"Using a Penis Pump for Erectile Dysfunction (ED)." Verywell Health. Diakses pada Juli 2024.
"External Penile Rigidity Devices - Class II Special Controls Guidance Document for Industry and FDA Staff." FDA. Diakses pada Juli 2024.
"What Is a Penis Pump?" WebMD. Diakses pada Juli 2024.
"What are penis pumps and how do they work?" Healthy Male. Diakses pada Juli 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us