Penurunan Libido selama Hamil, Apakah Ini Normal?

Bumil jangan terlalu mengkhawatirkan ini, ya

Momen kehamilan adalah waktu yang berharga bagi perempuan untuk mengeksplorasi berbagai perubahan dalam tubuh. Mulai dari membesarnya perut hingga perubahan hormonal yang memengaruhi suasana hati.

Tidak hanya itu, gairah seksual atau libido juga ikut terpengaruh, lo! Kenaikan dan penurunan libido selama hamil dimungkinkan terjadi untuk beberapa alasan.

Lewat artikel ini, kita akan membahas bagaimana kehamilan memengaruhi gairah seksual, dan apakah libido yang turun adalah sesuatu yang normal? Temukan jawabannya di bawah ini, ya!

1. Bagaimana kehamilan memengaruhi libido?

Fluktuasi hormon memainkan peran penting dalam perubahan gairah seksual yang dirasakan perempuan selama kehamilan. Tingkat estrogen dan progesteron yang lebih tinggi, serta adanya peningkatan aliran darah ke alat kelamin dapat menyebabkan hasrat seksual meningkat. 

Seiring dengan kenaikan libido ini, terjadi peningkatan pelumasan vagina dan klitoris yang hipersensitif, sehingga membuat sebagian perempuan mendapatkan orgasme yang lebih intens.

Di sisi lain, keadaan emosional dan banyaknya perubahan fisik yang terjadi karena kehamilan dapat mengurangi keinginan perempuan untuk berhubungan seks.

Tidak semua perempuan akan merespons perubahan hormon dengan cara sama. Akan tetapi, biasanya libido menurun selama trimester pertama, memuncak pada trimester kedua, dan turun lagi pada trimester ketiga. 

2. Penuruan libido pada trimester pertama

Penurunan Libido selama Hamil, Apakah Ini Normal?ilustrasi ibu hamil merasa mual (freepik.com/senivpetro)

Merujuk Medical News Today, selama trimester pertama, sebagian perempuan mengalami penurunan dalam merasakan gairah dan kepuasan seksual. Hal itu disebabkan karena adanya lonjakan hormon, gejala fisik yang tidak nyaman, dan disertai stres yang akhirnya menurunkan libido. 

Setelah embrio ditanamkan di dinding rahim, sel-sel di plasenta mulai memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini juga menstimulasi produksi estrogen dan progesteron. Lonjakan hormon pada minggu 1-13 ini dapat menyebabkan gejala yang memengaruhi libido, seperti: 

  • Mual.
  • Mood yang berubah-ubah.
  • Kelelahan dan stres.
  • Masalah pencernaan.
  • Nyeri pada payudara.

Meskipun tidak ada satu pun dari gejala di atas akan meningkatkan hasrat seksual, tetapi beberapa ibu hamil dimungkinkan bisa mengalami kenaikan libido pada usia kehamilan ini.

Baca Juga: 7 Tips Efektif Supaya Tetap Aman Berhubungan Seks Selama Hamil

3. Perubahan pada trimester kedua dan ketiga

Ketika memasuki minggu ke-10, keadaan ibu hamil mulai berbalik. Hormon akan mulai menurun dan gejala pada awal kehamilan akan mereda. Saat itulah tingkat energi mulai pulih dengan diikuti perasaan nyaman dan gairah seksual.

Pada trimester kedua ini akan ada peningkatan pelumasan vagina, disertai pembengkakan klitoris dan vagina yang dapat meningkatkan kualitas serta frekuensi seks. 

DilansirVerywell Family, sebagian perempuan melaporkan mengalami orgasme atau bahkan multiorgasme untuk pertama kalinya dalam hidup karena perubahan fisiologis yang dialami. 

Akan tetapi, keadaan itu akan berubah lagi saat masuk trimester ketiga. Penambahan berat badan, sakit punggung, dan gejala lainnya bisa membuat suasana hati makin tidak stabil karena mendekati masa kelahiran.

Namun, sekali lagi, pengalaman setiap perempuan bisa sangat beragam. Sangat mungkin ada ibu hamil yang menikmati seks pada minggu ke-28 hingga ke-40. 

4. Jadi apakah penurunan libido selama hamil itu normal?

Penurunan Libido selama Hamil, Apakah Ini Normal?ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/CleyderDuque)

Pola naik turunnya pengalaman seksual selama hamil bukanlah sesuatu yang mutlak atau berlaku konsisten dari orang ke orang. Sebagian menunjukkan penurunan dalam dorongan seks, sementara sebagian lainnya merasakan perubahan dalam tubuh justru meningkatkan kehidupan seks.

Kenaikan maupun penurunan libido selama hamil sepenuhnya normal, karena setiap pengalaman perempuan yang mengandung itu unik dan individual tanpa penilaian benar atau salah. Sebaiknya, singkirkan libido dari daftar yang perlu dikhawatirkan.

5. Menghadapi libido yang rendah

Menghadapi gairah seksual yang rendah membutuhkan kejujuran, penerimaan diri, serta komunikasi. Hal itu bisa membuat pasangan mengerti dampak dari perubahan hormon baik secara fisik dan emosional. Beberapa cara yang mungkin membantu seperti: 

  • Melakukan kegiatan intim lain: Kalau melakukan seks penetrasi terlalu melelahkan untuk dilakukan, mencoba aktivitas intim lain seperti saling memijat akan lebih bermanfaat untuk pasangan. 
  • Memastikan tidur cukup: Cobalah untuk tidur selama delapan jam setiap malam. Kurang tidur bisa membuat kemampuan dan keinginan melakukan seks makin rendah. 
  • Merawat kesehatan fisik: Menjaga pola makan dan olahraga bisa mendorong tingkat energi yang bisa berdampak positif dalam banyak hal, termasuk gairah seksual. 
  • Mencoba posisi seks berbeda: Jangan biarkan ukuran perut yang membesar menghalangi ibu hamil untuk menikmati seks dengan pasangan. Sebaliknya, fokuskan pada apa yang bisa membuat nyaman secara fisik. Cobalah melakukan posisi seks saat hamil seperti woman on top, spooning, dan lainnya yang aman dan nyaman.

Perubahan hormonal dan gejala fisik selama kehamilan memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan perempuan, termasuk gairah seks, yang akan berfluktuasi seiring waktu. Baik itu kenaikan ataupun penurunan libido selama hamil, ini merupakan sesuatu yang normal dan bisa dipahami. Jadi, tak perlu terlalu dikhawatirkan, ya!

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 5 Posisi Bercinta saat Hamil yang Aman, Tetap Hot dan Bergairah

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya