Spermatogenesis: Tahapan Pembentukan Sel Sperma

Membutuhkan waktu 72 hari untuk menghasilkan sperma, lho!

Sel sperma tidak bisa serta merta dikeluarkan, harus menempuh beberapa tahapan yang disebut dengan spermatogenesis. Saat proses ejakulasi, sperma akan bercampur dengan cairan lain yang membentuk air mani.

Saat proses berhubungan intim, jumlah sel sperma dalam air mani sangatlah penting. Semakin banyak sel tersebut, maka semakin besar pula kehamilan akan terjadi. Meski demikian, hanya dibutuhkan satu sel saja untuk membuahi sel telur untuk menghasilkan zigot atau janin.

Untuk mempunyai keturunan, testis harus bisa memproduksi sel sperma yang sehat. Berikut merupakan spermatogenesis atau tahapan pembentukan sel sperma yang sehat.

Pengertian spermatogenesis

Spermatogenesis: Tahapan Pembentukan Sel Spermailustrasi sperma encer (unsplash.com/Deon Black)

Dilansir Medical News Today, spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma dalam testis. Selain itu, organ ini reproduksi laki-laki ini juga menghasilkan hormon testosteron, yaitu hormon seks yang membentuk karakteristik laki-laki.

Adapun proses pembentukan sel reproduksi ini dilakukan oleh bagian testis yang bernama Tubulus seminiferus

Proses pembentukan sel sperma

Spermatogenesis: Tahapan Pembentukan Sel Spermailustrasi organ reproduksi laki-laki (unsplash.com/Deon Black

Dilansir laman yang sama, dalam sebuah artikel tahun 2013, tubuh laki-laki setidaknya membutuhkan waktu selama 72 hari untuk menghasilkan sel sperma yang baru. Namun, waktu pada setiap orang berbeda-beda.

Untuk lebih memahami proses spermatogenesis, berikut rincian tahapannya sebagai berikut:

  • Tubulus seminiferus menghasilkan spermatosit

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Tubulus seminiferus merupakan bagian testis yang bertanggung jawab untuk memproduksi sel ini. Bagian ini tidak langsung menghasilkan sperma, tetapi akan menghasilkan spermatosit terlebih dahulu.

  • Pembelahan spermatosit ke spermatid

Kemudian, spermatosit akan mengalami beberapa kali pembelahan dan mengubahnya menjadi spermatid atau sel sperma muda. Nah, sel ini membutuhkan waktu untuk berkembang. Spermatid yang matang inilah yang disebut dengan sel sperma.

Baca Juga: Sulit Hamil? 3 Penyebab Sperma Tidak Masuk ke Indung Telur

Faktor-faktor yang memengaruhi sel sperma terbentuk

Spermatogenesis: Tahapan Pembentukan Sel Spermailustrasi obesitas (freepik.com/racool-studio)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sperma terdiri dari genetik, lingkungan, diabetes, hingga obesitas. Untuk lebih jelasnya, berikut kami rangkum dalam artikel di bawah ini:

  • Genetik

Faktor pertama yang mempengaruhi spermatogenesis adalah faktor genetik. Setidaknya, hal ini bisa berdampak 15–30 persen pada ketidaksuburan laki-laki. Adapun gangguan kromosom ini dapat berupa infertilitas kromosom Y, sindrom klinefelter, dan sebagainya.

  • Lingkungan

Faktor lingkungan yang dimaksud di sini adalah terkena paparan bahan kimia. Hal ini bisa memberikan dampak negatif pada proses reproduksi laki-laki. 

  • Diabetes

Penyakit diabetes melitus dapat berdampak pada organ reproduksi laki-laki, khususnya testis. Sebagai tempat reproduksi sperma, kerusakan testis bisa memberikan pengaruh terhadap proses spermatogenesis.

  • Obesitas

Faktor obesitas bisa memicu kelebihan estrogen atau hiperestrogenisme. Tentu kondisi ini dapat menghambat pembentukan sperma. Sebagaimana diketahui, hormon estrogen bisa menyebabkan kadar hormon testosteron menurun.

Cara menjaga kesehatan sperma

Spermatogenesis: Tahapan Pembentukan Sel Spermailustrasi orang yang sedang berolahraga (unsplash.com/Alora Griffiths)

Bagi kamu yang sedang mengikut program hamil (promil) atau sedang dalam proses mendapatkan keturunan, penting untuk memerhatikan kesehatan tubuh guna menghasilkan sperma yang sehat. 

Berikut beberapa cara yang bisa kami bagikan agar organ reproduksimu tetap dalam kondisi yang prima, antara lain:

  • Rutin berolahraga

Lakukan olahraga secara teratur minimal tiga kali dalam seminggu. Dengan melakukan kebiasaan tersebut, maka akan berdampak pada peningkatan jumlah dan motilitas sperma sepenuhnya. 

Perlu untuk diingat, proses spermatogenesis pada laki-laki akan terus terjadi selama hidup. Untuk itu, penting untuk menghasilkan sperma yang sehat.

  • Mengonsumsi makanan kaya antioksidan

Antioksidan dapat membuat organ reproduksi laki-laki menjadi lebih sehat. Kamu bisa menemukan zat ini pada buah dan sayuran. Selain itu, makanan juga bisa memperbaiki kualitas sperma kamu.

  • Menjaga berat badan ideal

Obesitas adalah salah satu yang menyebabkan proses spermatogenesis menjadi terhambat. Untuk itu, terus cek indeks massa tubuhmu. Perhatikan berat badanmu dan atur pola makanmu sejak sekarang.

  • Tidak merokok

Kebiasaan merokok rupanya bisa menyebabkan jumlah dan motilitas sperma menjadi menurun. Selama promil, disarankan agar kamu mulai menghentikan kebiasan ini, ya. Hal ini penting dilakukan agar sperma yang dihasilkan benar-benar sehat.

  • Mampu mengelola stres

Seringkali stres dapat mengganggu aktivitas atau pekerjaan lainnya. Selain itu, kebiasaan buruk ini juga bisa membuat proses spermatogenesis menjadi terganggu, lho!

Saat stres, hormon yang bertanggung jawab untuk menghasilkan sperma ini menjadi terganggu. Untuk itu, penting bagi kamu bisa mengelola stres dengan baik. Ikutlah beberapa kelas relaksasi yang sekiranya bisa membantumu meminimalisir stres, seperti yoga dan meditasi.

  • Tidak bergonti-ganti pasangan

Hindari bergonti-ganti pasangan dan gunakan pengaman saat berhubungan. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya penyakit menular seksual seperti gonore dan chlamydia. Penyakit tersebut akan menyebabkan kualitas sperma menjadi menurun.

Itulah tadi beberapa tahapan spermatogenesis atau proses pembentukan sperma. Jangan lupa untuk terapkan pola hidup yang sehat. Hindari kebiasaan merokok dan kontrol stresmu.

Baca Juga: Bagaimana Rasa Sperma yang Sehat? Ini Makanan yang Memengaruhinya

Topik:

  • Nadia Agatha Pramesthi
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya