10 Film dan Series Terbaik Jamie Bell, Diam-diam Produktif!

Peran pertama Jamie Bell sebagai aktor adalah Billy Elliot, bocah SD asal Durham, Inggris dengan latar belakang kelas pekerja. Ayah dan kakak laki-lakinya bekerja di tambang dengan kondisi kerja yang keras dan mengharapkan Billy jadi anak laki-laki sekuat mereka. Sang ayah mendaftarkan sang anak bungsu ke kelas tinju, tetapi Billy justru lebih tertarik ikut kelas balet. 

Memasuki usia 20-an, Jamie Bell mulai mendapatkan peran-peran remaja dan anak muda naif. Salah satunya dalam film Flags of Our Fathers arahan sutradara Clint Eastwood. Film ini terinspirasi dari sebuah foto legendaris yang menunjukkan beberapa tentara Amerika mengibarkan bendera mereka di Iwo Jima, usai memenangkan duel dengan pasukan Jepang. 

Meski dapat gelar pahlawan, mereka sebenarnya hanya alat propaganda perang. Para pengibar bendera tersebut diceritakan masih memendam trauma dan mengidap gangguan psikologis sebagai dampak dari perang mengerikan tersebut. Selain Jamie Bell, film ini juga melibatkan Ryan Phillippe, Scott Eastwood, dan Paul Walker. 

Masih terinspirasi kisah nyata, kali ini Jamie Bell didapuk memerankan saudara termuda dari Bielski Bersaudara. Mereka adalah pemuda Yahudi yang berhasil melarikan diri dari kejaran tentara Nazi dan berlindung di sebuah hutan di Belarusia. Mereka kemudian bertemu dengan para penyintas lain dan membentuk koloni sendiri. 

Siapa yang tak kenal detektif remaja bernama Tintin? Setelah sekian lama menemani penggemarnya lewat komik, Tintin akhirnya diadaptasi jadi film animasi pada 2011 oleh Paramount Pictures. Jamie Bell didapuk menjadi pengisi suara si detektif cilik tersebut. Sontak suaranya melegenda dan lekat banget dengan sosok Tintin. 

Sempat dipertemukan di Defiance (2008), Mia Wasikowska dan Jamie Bell kembali dipasangkan di film Jane Eyre. Period drama yang diadaptasi dari novel klasik karya Charlotte Bronte ini sebenarnya berkutat pada sosok Jane, seorang perempuan yatim piatu yang diselamatkan seorang laki-laki alim dan adik-adik perempuannya. 

Setelah beberapa tahun tinggal bersama kakak beradik itu, Jane menemukan pekerjaan jadi guru privat seorang putri bangsawan kaya raya. Jane kemudian jatuh cinta pada ayah muridnya, tetapi sebuah rahasia terkuak. Bell memerankan si penyelamat Jane, pria bernama St. John Rivers yang beraspirasi jadi misionaris dan sempat melamar Jane untuk jadi istrinya.

Snowpiercer berlatarkan tahun 2031, ketika bumi tak lagi bisa ditinggali usai percobaan mencegah pemanasan global gagal total. Manusia hanya bisa hidup di dalam sebuah kereta, tetapi hanya orang terpilih yang bisa memasukinya. Beberapa orang dari kelas bawah yang belum melakukan reservasi diperbolehkan masuk, tetapi hidup di gerbong paling belakang dengan fasilitas dan jatah makanan terbatas. 

Dalam Filth, Jamie Bell memerankan polisi muda bernama Ray Lennox yang jadi rekan kerja lakon di film ini, Bruce Robertson (James McAvoy). Bruce diceritakan sebagai polisi korup yang juga mengidap bipolar disorder dan menyimpan trauma masa lalu. Saat berambisi dapat promosi jabatan dengan cara-cara licik, Bruce justru dihadapkan masalah bertubi-tubi.

Film Stars Don't Die in Liverpool merupakan sepenggal kehidupan aktris Hollywood bernama Gloria Grahame yang memuncaki popularitas pada 1950-an. Ia menikah beberapa kali hingga akhirnya memilih melajang pada usia paruh baya. Saat itulah, ia menemukan cinta dari sosok aktor muda bernama Peter Turner. Turner adalah kekasih terakhirnya sebelum ia meninggal karena kanker. Jamie Bell memerankan Turner dan dipasangkan dengan aktris senior Annette Bening.

Dalam Skin, Jamie Bell dapat peran utama sebagai Bryon Widner, seorang pemuda yang lahir dan besar di tengah komunitas Neo-Nazi. Saat dewasa, ia terlibat dalam sebuah insiden yang menyadarkannya akan bahaya dari nilai yang ia anut. Ia kemudian memilih meninggalkan komunitasnya, dimulai dengan menghapus tato-tato yang menghiasi tubuh dan wajahnya. 

Shining Girls adalah serial terbaru Jamie Bell yang tayang di Apple TV+. Diadopsi dari sebuah novel, series ini memadukan beberapa genre sekaligus, yakni thriller, fantasi, sains-fiksi, dan crime. Bell dipertemukan dengan Elisabeth Moss dan Wagner Moura, tetapi dapat peran antagonis. Ia diceritakan sebagai sosok pembunuh berantai yang punya kemampuan untuk melakukan perjalanan antarwaktu. 

Meski terlihat punya wajah yang teduh, Jamie Bell beberapa kali berhasil memerankan sosok antagonis dan berdarah dingin di filmnya. Bukti kalau ia aktor serba bisa dengan akting yang menyakinkan. Tak heran kalau kariernya langgeng, produktif pula.