10 Film yang Gagal Masuk Nominasi Oscar Tahun Ini, Sayang Banget! 

Datang dari sutradara kelas atas, seperti Wes Anderson, film The French Dispatch sempat digadang-gadang akan mendominasi di ajang Academy Awards. Namun, yang mengejutkan, film ini malah tidak mendapatkan satu pun nominasi. 

The French Dispatch adalah karya yang muncul berkat kecintaan Wes Andreson kepada majalah The New Yorker. Film ini berfokus pada para wartawan surat kabar di sebuah kota fiksi di Prancis.

Dari segi alur cerita, sinematografi, kostum hingga musik, semuanya pantas mendapatkan penghargaan. Beberapa kritikus film bahkan menilai bahwa film komedi romantis ini adalah salah satu film terbaik di tahun 2021.

Dicap sebagai salah satu film musikal terbaik 2021, kegagalan In the Height di Oscar sungguh mengejutkan. Apalagi melihat film musikal populer lainnya, seperti West Side Story dan Tick, Tick... Boom! yang sukses mendapatkan beberapa nominasi.

Film ini tentang karakter Usnavi (Anthony Ramos) yang merupakan anggota komunitas Latin di Washington Heights. Sehari-hari, ia bekerja di toko kelontong yang dimilikinya. Setiap harinya, Usnavi menjalani hidup hemat dan rajin menabung agar bisa membangun bisnis lebih besar.

Film In the Height mendapatkan respons sangat positif karena alurnya yang ringan disertai musik hip hop dan salsa yang memikat. Meskipun tidak masuk nominasi Oscar, film ini masih layak banget untuk masuk ke dalam daftar tontonanmu di kala senggang.

Pada 2021, Nicolas Cage mendapatkan pujian besar berkat performanya di film thriller berjudul Pig. Pig mengangkat cerita seorang pemburu jamur bernama Rob (Nicolas Cage) yang berkelana untuk mencari babi kesayangannya yang diculik. 

Performa akting Cage dan film Pig sendiri semula diperkirakan akan bisa meraih salah satu nominasi. Namun, sepertinya pujian kritikus masih belum cukup untuk membawa film indie satu ini menuju Academy Awards.

Menjadi salah satu jagoan Netflix di Oscar, film hitam putih berjudul Passing sepatutnya bisa masuk ke dalam jajaran film-film nominasi Oscar. Apalagi penampilan aktris Ruth Negga di dalam filmnya sangat memukau dan mencuri perhatian.

Passing dibintangi dua aktris besar, yakni Tessa Thompson dan Ruth Negga yang berperan sebagai dua sahabat masa kecil. Mereka sempat terpisah di masa remaja hingga akhirnya bertemu lagi di New York saat dewasa.

Sayangnya, karakter yang diperankan Negga telah merubah dirinya dari wanita kulit hitam menjadi wanita kulit putih serta telah menikah pula dengan pria rasis. Meski kurang berhasil di Oscar, Passing mendominasi beberapa ajang penghargaan lainnya, seperti Golden Globes dan Gotham Awards. 

Dari sisi produksi, kostum, visual effect, dan sinematografi, The Green Knight karya David Lowery sudah sangat pantas bersaing dengan film-film lainnya di Academy Awards. Tentu saja zero nominations yang didapatkan film ini cukup mengejutkan dan mengherankan. 

The Green Knight merupakan film fantasi yang terinspirasi dari puisi Sir Gawain and the Green Knight. Alurnya mengikuti kisah Sir Gawain (Dev Patel), anggota Meja Bundar sekaligus keponakan Raja Arthur. Sir Gawain dikenal sembrono dan keras kepala.

Gawain tengah melakukan pencarian terhadap kesatria hijau, raksasa berkulit zamrud yang misterius. Pencarian tersebut tidak mudah. Sir Gawain harus bersaing dengan banyak pihak, mulai dari sekelompok orang, raksasa, hingga hantu.

Sama seperti Nicholas Cage, kualitas akting aktor Clifton Collins Jr. juga dianggap sudah masuk ke dalam level Oscar. Bernasib sama, ia pun juga gagal mendapatkan kesempatan untuk bersaing dengan aktor-aktor hebat lainnya di Oscar. 

Di film Jockey, Cliffton menampilkan akting emosional yang menyentuh hati sebagai Jackson Silva. Jackson adalah seorang jockey yang bertekad untuk mencapai berbagai pertandingan besar. Namun, suatu hari, seorang pemuda muncul dan mengaku sebagai putranya. Hal ini memicu banyak kekacauan dan pertikaian dalam hidup Jackson. 

The Card Counter menceritakan kisah mantan anggota militer yang berubah haluan menjadi pejudi. Alur cerita yang tak biasa ini dinilai sangat menarik dan memberikan sensasi tak biasa.

Ceritanya ditulis oleh penulis naskah bernama Paul Schared yang sebelumnya pernah terlibat dalam film lain, seperti First Reformed (2017), Taxi Driver (1976), dan Raging Bull (1980). 

Aktor Oscar Isaac mengambil peran utama dan menyajikan performa yang menegangkan. The Card Counter adalah film yang akan memberikan berbagai aksi yang seru sekaligus menghibur.

Di Oscar tahun ini, Netflix mendominasi banyak melalui film The Power of the Dog. Namun, ada film Netflix lainnya yang justru bernasib kurang baik. The Harder They Fall sempat menjadi salah satu film yang diduga akan masuk untuk kategori Best Original Song. Sayang, film satu ini tidak berhasil masuk ke dalam daftar final.

The Harder They Fall berkisah pada pertarungan antara dua penjahat, yakni Rufus (Idris Elba) dan Nat (Jonathan Majors). Nat yang mengetahui bahwa Rufus telah bebas dari penjara merasa sangat murka dan mulai merencanakan aksi penyerangan.

Kebencian Nat pada Rufus ternyata dipicu oleh Rufus yang telah membunuh orang tua Nat di masa lalu. Nat pun bertekad untuk balas dendam, tapi di sisi lain Rufus pun juga tidak tinggal dan bersiap untuk bertarung.

Berhasil mencetak sejarah sebagai sutradara wanita kedua yang memenangkan piala Palme d'Or, tidak heran jika orang-orang berekspektasi film terbaru Julia Ducournau yang berjudul Titane juga akan sukses di Oscar.

Sayangnya, hal yang terjadi justru sebaliknya. Film Titane yang menjadi perwakilan Prancis di acara penghargaan film besar itu tidak masuk ke dalam daftar nominasi. Padahal, film ini sudah sangat dijagokan banget. 

Kisah Titane sendiri menyorot kehidupan Alexia (Agathe Rousselle) yang menyimpan trauma masa kecil. Mengalami trauma kecelakaan mobil saat kecil, ketika dewasa pun hidupnya tidak lebih baik karena ada saja berbagai kejadian buruk yang menimpanya. 

Lelah dengan hidup menyedihkan, Alexia pun bertekad untuk membalaskan dendam dengan orang-orang yang sudah menyakitinya. Wah, menarik banget, kan?

Film debut sutradara Fran Kranz bertajuk Mass mendapatkan respons begitu positif. Cerita dalam filmnya berkisar tentang orang tua dan anaknya yang dulu pernah menjadi korban penembakan massal di sekolah. Enam tahun setelah kejadain itu, sang anak pun akhirnya memberanikan diri untuk menceritakan tragedi mengerikan tersebut.

Meskipun sangat menarik, Mass belum beruntung karena tidak berhasil mendapatkan satu pun nominasi. Dari segi cerita dan akting, kualitas Mass tidak perlu diragukan lagi.

Kemungkinan, faktor yang menyebabkan film Fran Kanz ini belum tembus Oscar adalah karena popularitas yang rendah serta nama pemain dan sutradara yang tergolong low profile di industri film. Gimana menurutmu?

Sepuluh film di atas sangat menarik, kan? Kegagalan mereka menembus Oscar terasa begitu menyakitkan. Kalau menurutmu, film mana aja yang harusnya masuk nominasi Oscar? Semoga film-film di atas tetap bersinar di ajang lainnya, ya!