10 Miniseri Horor Underrated yang Mungkin Belum Kamu Tonton

Over the Garden Wall mengisahkan petualangan dua bersaudara, Wirt dan Greg, yang tersesat dalam hutan ajaib dalam upaya mereka untuk kembali ke rumah. Dengan pengaruh kuat dari karya sastra klasik dan narasi yang menggabungkan unsur gelap dan whimsical, miniseri animasi ini mengajak penonton untuk merenungkan sejumlah tema krusial, seperti keberanian dan pengorbanan. Meskipun belum banyak dikenal, Over the Garden Wall layak mendapatkan perhatian berkat kualitas cerita dan animasinya yang unik.

Selain Over the Garden Wall, miniseri animasi yang juga patut diperhatikan karena pendekatannya yang berani adalah Devilman Crybaby, karya Masaaki Yuasa. Anime ini mengeksplorasi konflik antara iblis dan manusia dengan cara yang mendalam, menyajikan pertarungan yang intens dan animasi yang memukau. Konten eksplisitnya mungkin tak sesuai untuk semua penonton, tetapi Devilman Crybaby merupakan representasi yang mengesankan dari genre horor psikologis dalam bentuk animasi.

Jika kamu suka miniseri horor dengan pendekatan yang slow burn, Lisey's Story adalah pilihan yang tepat. Diadaptasi dari novel Stephen King, miniseri ini mengikuti Lisey Landon (Julianne Moore) yang berduka atas kehilangan suaminya, seorang penulis terkenal. Dengan elemen fantasi dan horor yang kental, Lisey's Story mengeksplorasi kedalaman hubungan, trauma, dan proses penyembuhan, memberikan pengalaman yang memikat bagi penonton yang mencari cerita dengan lapisan psikologis yang kompleks.

White Christmas menyajikan premis unik yang membedakannya dengan drama Korea horor lain, yakni kisah mencekam delapan siswa di sekolah asrama elit yang menghadapi misteri mengerikan selama liburan musim dingin. Dengan latar yang suram dan penuh ketegangan, miniseri ini mengeksplorasi sisi gelap psikologi manusia dan moralitas melalui narasi yang mendalam dan penampilan akting yang memukau. Terdiri dari delapan episode, White Christmas adalah permata tersembunyi dalam genre horor Korea.

Berlatar desa yang menyimpan sejarah kelam dan takhayul kuno, The Burning Girls mengeksplorasi tema-tema seperti kepercayaan, kekuatan komunitas, dan rahasia yang terpendam. Miniseri ini dibintangi oleh Samantha Morton, yang memerankan seorang pendeta dan ibu yang memulai kehidupan baru di tengah lingkungan misterius. Menawarkan atmosfer yang menegangkan, The Burning Girls sangat direkomendasikan bagi mereka yang menyukai cerita horor dengan sentuhan folklore.

Semua penggemar horor pasti sudah familier dengan kisah Dracula, sang vampir legendaris yang menebar ketakutan selama berabad-abad. Namun, dalam miniseri berjudul Dracula, karakter ikonik ini diberikan napas baru yang memadukan humor dan ketegangan, dengan Claes Bang memerankan sosok Count Dracula. Miniseri ini tak hanya menghidupkan kembali legenda vampir dalam balutan cerita yang modern, tetapi juga berhasil menyuguhkan pengalaman menonton yang menegangkan sekaligus menghibur.

Perpaduan sempurna antara komedi dan horor juga bisa kamu temukan dalam miniseri asal Inggris bertajuk Crazyhead. Dibintangi oleh Cara Theobold dan Susan Wokoma, miniseri ini mengikuti petualangan dua wanita, Amy dan Raquel, dalam menghadapi ancaman iblis yang mengganggu kehidupan mereka. Dengan dinamika karakter yang kuat dan aksi yang menarik, Crazyhead mengingatkan penonton pada serial klasik macam Buffy the Vampire Slayer, namun dengan sentuhan humor yang lebih relevan.

Tertarik dengan kisah balas dendam yang diselimuti atmosfer surealisme? Brand New Cherry Flavor hadir untuk memenuhi keinginan tersebut.

Dalam miniseri ini, kita akan mengikuti perjalanan Lisa Nova (Rosa Salazar), seorang sutradara berbakat yang mempunyai ambisi besar di Los Angeles. Namun, mimpinya berubah menjadi sebuah perjalanan mistis yang penuh dengan balas dendam setelah bertemu dengan Lou Burke (Eric Lange), seorang produser film yang berbahaya.

Brand New Cherry Flavor mengajak penonton untuk tenggelam dalam narasi yang menawan dan estetika visual yang memukau. Keistimewaan tersebut memberikan pengalaman sinematik yang tak terlupakan dan berbeda dari tontonan horor kebanyakan. Layak masuk watchlist!

Ghoul, miniseri Netflix asal India, menggabungkan elemen horor supranatural dengan kritik sosial yang tajam. Dengan latar belakang negara yang dikuasai oleh fasisme, ceritanya berfokus pada seorang interogator militer yang berhadapan dengan tahanan misterius yang mengungkap rahasia paling gelap mereka. Miniseri ini menawarkan perspektif unik tentang terorisme dan ideologi, sambil mempertanyakan batasan-batasan moral dalam masyarakat yang terpecah.

Terakhir, tetapi tak kalah membuat bulu kuduk merinding ada Bag of Bones, yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Stephen King. Miniseri ini mengisahkan Mike Noonan (Pierce Brosnan), seorang penulis yang berduka, yang terjebak dalam misteri yang melibatkan hantu dan pertempuran hak asuh yang rumit. Menyajikan drama yang menggigit dan momen-momen horor yang menegangkan, Bag of Bones akan membuatmu terus merenungkan misteri yang dihadirkan, bahkan setelah credit title bergulir.

Tak perlu ragu untuk memberikan kesempatan pada miniseri-miniseri yang penulis rekomendasikan di atas. Dengan narasi yang kuat dan produksi yang memukau, sepuluh miniseri ini membuktikan bahwa kualitas tak selalu diukur dari popularitas. Semoga judul-judul tersebut bisa menjadi tontonan baru favoritmu, ya!