3 Bukti Dzul Pantas Jadi Sahabat Sejati Ijat di Serial Upin & Ipin

Dalam serial Upin & Ipin, karakter Dzul dan Ijat seperti tak terpisahkan. Jika kamu perhatikan, keduanya sering muncul bersama hampir di setiap momen. Dzul juga yang paling update tentang keadaan Ijat. Seperti dalam episode "Ikhlas dari Hati", Ijat mengalami musibah yaitu rumahnya terbakar.

Keesokan harinya, Dzul memberi tahu teman-temannya di sekolah bahwa rumah Ijat kebakaran. Saat mereka menemui Ijat di rumah pamannya, Dzul juga terlihat menemani dan menenangkan Ijat yang masih shock.

Upin, Ipin, dan teman-teman pun berinisiatif untuk membantu Ijat dengan menggalang dana. Mereka berkeliling kampung dan datang dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan sumbangan.

Karakter Ijat diceritakan mengalami kesulitan berbicara. Ia lebih sering menggunakan gerakan tubuh untuk menyampaikan maksudnya. Hal tersebut sering kali membuat lawan bicaranya bingung. Di antara temannya, hanya Dzul yang mengerti apa yang Ijat sampaikan. Untuk itulah, Dzul sering menjadi "penerjemah" Ijat.  

Contohnya dalam episode "Jejak Rembo", Upin dan Ipin sedang mencari ayam kesayangan Tok Dalang yaitu Rembo. Keduanya pun bertanya kepada teman-temannya, termasuk Dzul dan Ijat.

Untungnya, Ijat mengetahui keberadaan Rembo dan memberi petunjuk menggunakan gerakan tubuhnya. Dzul lalu menerjemahkan maksud ijat dan menyampaikannya kepada Upin dan Ipin.

Sebagai teman yang sering bersama Ijat, Dzul mengetahui banyak hal tentang sahabatnya itu. Begitupun tentang Ijat yang takut dengan sepeda. Hal tersebut terungkap dalam episode "Basikal Kawanku". Saat itu, Upin, Ipin, dan teman-teman mengajak Ijat dan Dzul untuk ikut balap sepeda. Namun, Ijat langsung lari ketakutan sehingga membuat teman-temannya bingung.

Dzul pun menjelaskan alasan di balik ketakutan Ijat. Sebenarnya, dulu Ijat dan Dzul senang bersepeda. Namun, suatu hari saat mereka balapan sepeda, Ijat tak sengaja menabrak batu sehingga membuatnya terjatuh dan kepalanya terbentur keras. Sepeda yang dikendarainya rusak dan Ijat harus dirawat cukup lama di rumah sakit.

Ia juga sempat kehilangan ingatan. Kejadian tersebut tak hanya membuat Ijat trauma dengan sepeda, tetapi juga sering pingsan, kesulitan berbicara dan lambat memahami pelajaran di sekolah. Padahal menurut Dzul, dulu Ijat termasuk anak yang pintar.

Sebagai sahabat, Dzul bisa memahami kondisi Ijat dan tetap berteman dengannya. Ijat pun tampaknya merasa lebih akrab dengan Dzul karena hanya ia yang bisa mengerti Ijat. Meski begitu, Dzul dan Ijat juga menjalin pertemanan yang baik dengan Upin, Ipin, serta anak-anak Kampung Durian Runtuh lainnya.