3 Villain Marvel yang Kini Menduduki Posisi Penting di Amerika Serikat

Marvel Cinematic Universe (MCU) kembali gencar merilis film dan serial terbarunya yang akan mewarnai sepanjang tahun 2025. Mulai dari Captain America: Brave New World, Daredevil: Born Again,Thunderbolts* hingga Fantastic Four: First Steps. Memasuki akhir era multiverse, MCU sudah menampilkan tiga karakter villain yang berhasil memegang tampuk kekuasaan di sektor politik dan pemerintahan.
Berbekal akses, kekuatan dan kewenangan yang dimiliki, ini jelas berpotensi memberikan kekacauan yang kompleks dalam menciptakan ancaman baru. Mengingat saat ini, Avengers sudah tak lagi beroperasi usai peristiwa Blip. Ditambah, Dr. Doom, varian jahat Iron Man didapuk menjadi musuh sentral dan diprediksi muncul dalam waktu dekat. Berikut tiga villain MCU yang sudah resmi memegang jabatan penting di Pemerintahan AS. Patut diwaspadai!
1. Thaddeus Ross (Red Hulk)

Debut live-action di film Incredible Hulk (2008), Thaddeus Ross merupakan Letnan Jenderal U.S. Army yang bertanggung jawab atas insiden kerusakan di Harlem akibat pertarungan Hulk vs Abomination. Beberapa tahun setelahnya, Ross pensiun dari dunia militer dan beralih ke dunia politik dengan menjadi Menteri Luar Negeri AS. Terbaru, Thaddeus Ross berhasil menempati puncak karier politiknya sebagai Presiden terpilih AS.
Ross menggantikan Presiden Ritson yang tak lagi dipercaya publik setelah peristiwa invasi Skrull yang terjadi di Secret Invasion (2023). Namun, upaya Ross untuk sampai di titik ini diraih dengan cara egois dan licik. Ia memanfaatkan kejeniusan Samuel Sterns, eks rekan Bruce Banner untuk "membuka jalan" dengan "menghilangkan" beberapa saingannya di pemerintahan.
Tetapi, Ross tidak menyadari jika ia juga dimanfaatkan oleh Sterns sebagai eksperimen untuk membuat "mesin pembunuh" baru yang menandingi kekuatan Hulk. Tanpa sepengetahuan Ross, Sterns memasukkan zat kimia berisi paparan sinar gamma dalam pil obat milik Ross. Puncaknya, Ross berubah menjadi Red Hulk saat konferensi pers penandatanganan Perjanjian Ozaki-Ross.
Red Hulk kemudian menyerang warga sipil, merusak fasilitas umum dan membuat kekacauan. Setelah "disadarkan" oleh Sam Wilson, Ross saat ini mendekam di penjara The Raft bersama Sterns. Menariknya, jika merujuk komik One World Under Doom, Red Hulk berpotensi menjadi "mesin pembunuh" baru yang nantinya akan dimanfaatkan oleh Dr. Doom.
2. Wilson Fisk (Kingpin)

Setelah debut live-action di serial Marvel's Daredevil (2015-2018), Wilson Fisk alias Kingpin bergabung ke realitas utama MCU melalui serial Hawkeye (2021). Terbaru, bos mafia pemilik organisasi kriminal terbesar di AS ini kembali muncul di serial Daredevil: Born Again dengan status barunya sebagai Wali Kota New York, mewujudkan seri komik Daredevil: Mayor Fisk.
Sebagai bos mafia ternama, Kingpin diperlihatkan melakukan berbagai cara licik untuk memuluskan jalannya menjadi Wali Kota. Sementara itu, kebencian dan dendam pada vigilante yang kerap menganggu bisnis kriminalnya membuat Kingpin bertekad menindak dan melenyapkan mereka.
Kingpin juga melakukan playing victim semasa kampanye dengan menyebutkan dirinya sebagai korban dari perbuatan main hakim sendiri yang dilakukan orang-orang yang memiliki "kekuatan". Ia menggunakan taktik dengan menyinggung ketakutan warga dan sentimen negatif terhadap insiden Sokovia dan Battle of New York.
Status baru Kingpin sebagai Wali Kota bisa menjadi hambatan utama bagi Daredevil, Punisher dan Spider-Man yang disinggung Kingpin dalam pidato kemenangannya. Namun, jika merujuk pada versi komik, Kingpin melakukan manuver licik untuk membuat aturan yang melarang seluruh aktivitas superhero di New York. Ini bisa menjadikan Kingpin masalah baru yang membatasi ruang gerak vigilante sekaligus superhero MCU lainnya.
3. Valentina Allegra

Debut live-action di serial The Falcon and the Winter Soldier (2021), Valentina Allegra de Fontaine atau Val sudah terlihat ingin memperluas cengkeramannya di pemerintahan. Tak hanya dari segi jabatan, melainkan juga pengaruh yang ingin didapatnya dari mendirikan tim berisi pahlawan super. Dengan kata lain, Val ingin menjadi "Nick Fury" baru dengan karakter yang cenderung berbahaya dan bukan berjiwa "penyelamat".
Film Black Panther: Wakanda Forever (2022) menunjukkan bahwa Val kini menjabat sebagai Direktur CIA, pimpinan tertinggi Badan Intelijen AS. Namun, sebelum Val menduduki posisi penting tersebut, ia sudah melakukan beberapa manuver dengan merekrut dua eks villain MCU seperti Jhon Walker dan Yelena Belova untuk berada di pihaknya.
Di trailer Thunderbolts*, Val juga menyebutkan adanya ancaman yang kini sedang menghantui Amerika Serikat serta realita Avengers sudah tak lagi beroperasi. Val menyebutkan pendapatnya di depan podium, di hadapan Pimpinan Kongres yang turut dihadiri puluhan peserta anggota Kongres AS, termasuk Bucky.
Val juga terlihat menyambut sejumlah eks villain MCU di Avengers Tower yang dibelinya dari Tony Stark di tahun 2017. Selain mengumpulkan eks villain seperti Yelena, John Walker, Taskmaster, Ghost, Yelena hingga Bucky, Val juga dicurigai menjadi inisiator proyek serum Golden Sentry yang melahirkan Sentry, superhero Marvel sekaligus The Void, sisi jahat Sentry yang sangat mematikan.
Sederet villain di atas bisa memberi dampak besar dari segi kehancuran dan jatuhnya korban jiwa melalui kekuatan dan kewenangan yang dimiliki. Mulai dari Red Hulk yang bisa menjadi "mesin pembunuh baru" untuk Sterns dan Dr. Doom, Kingpin yang bisa menghentikan aksi superhero hingga eksistensi The Void, sisi jahat Sentry yang diinisiasi Val jelas memberikan ancaman serius, tak hanya bagi Amerika, tetapi juga bagi dunia.