4 Fiksi Ilmiah yang Diceritakan di Series Thailand Tomorrow and I

Masuk dalam list serial yang diumumkan dalam acara Next on Netflix Thailand, jadwal tayang Tomorrow and I akhirnya diumumkan. Serial bergenre sci-fi ini menjadi serial yang wajib banget masuk list tontonan akhir tahun. Trailer terbaru yang telah dirilis oleh Netflix pada 6 November 2024, menandakan bahwa penayangan serial ini semakin dekat.
Mengisahkan tentang Thailand di masa depan, serial ini merupakan serial antologi. Empat kisah berbeda akan diceritakan dalam empat episode. Penasaran dengan kisah masa depan apa saja yang diceritakan? Berikut adalah rangkuman singkatnya.
1.Black Sheep

Black Sheep menjadi kisah pertama di Tomorrow and I. Episode perdana ini menampilkan Boy Pakorn, Ink Waruntorn, dan Poyd Treechada sebagai karakter utama. Adapun kisah yang diceritakan dalam Black Sheep ini ialah tentang kloning buatan.
Seorang astronot perempuan Thailand mengalami kematian tragis dalam sebuah kecelakaan. Kecanggihan teknologi membuat sang suami yang ditinggalkan berusaha menghidupkan kembali sang astronot melalui teknik kloning. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang implikasi moral dari takdir yang berusaha diubah.
2.Paradistopia

Kisah selanjutnya dalam series ini berjudul Paradistopia, cerita ini mengisahkan tentang bisnis prostitusi yang beradaptasi dengan kecanggihan teknologi. Sebuah lokalisasi di Thailand tak lagi memperkerjakan manusia sebagai pekerja seks komersial, melainkan pekerjaan tersebut dilakukan oleh robot seks cerdas. Robot tersebut telah dilatih oleh para ahli seks untuk memenuhi semua hasrat para pelanggannya. Bintang utama dalam episode ini ialah Violette Wautier dan Timethai Dharmthai.
3.Buddha Data

Buddha Data menjadi cerita di episode ketiga Tomorrow and I. Kisah ini dibintangi oleh sederet artis papan atas Thailand diantaranya MacDonald Ray, Aelm Bhumibhat, dan Phuak Pongsatorn. Pertentangan antara kepercayaan kuno yang sudah ada selama ribuan tahun dengan AI (Artifical Intelligence) menjadi kisah menarik di episode ini. Premis utama dalam Buddha Data ialah dapatkah cara tradisional hidup berdampingan dengan teknologi canggih, lalu apakah agama dapat ditafsirkan ulang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin mutakhir tersebut.
4.Octopus Girl

Bagian terakhir ini akan menyinggung tentang politik, pemerintahan dan pemanasan global. Cerita ini mengikuti kisah dua sahabat muda yang tinggal di daerah kumuh terabaikan. Para penguasa negara mengabaikan kesejahteraan publik dan lebih mengutamakan keuntungan pribadi. Kisah Octopus Girl dimulai dengan hujan yang tak kunjung reda akibat krisis pemanasan global.
Hujan yang tak kunjung reda pada daerah kumuh tersebut, menimbulkan banjir dan pandemi yang ditularkan melalui air. Bagaimana cara mereka bertahan hidup jika pemerintah saja tidak peduli. Tangkwa Chananticha Chaipa, Minna Wanichaya, dan Pingpong Thongchai menjadi pemeran utama dalam episode terakhir Tomorrow and I ini.
Setiap episode di Tomorrow and I ditulis oleh penulis naskah yang berbeda, keempat screenwriter yang terlibat dalam drama ini diantaranya Abhichoke Chandrasen, Meen Tossaphon Riantong, Den Panuwat Inthawat, dan Ek Eakasit Thairaat. Sutradara yang menyutradarai Tomorrow and I merupakan Goff Paween Purijitpanya, yakni sutradara yang telah sukses dengan Girl from Nowhere Season 2 (2021), Ghost Lab (2021), Phobia (2008), dan Phobia 2 (2009). Penayangan Tomorrow and I di Netflix akan dimulai pada 4 Desember 2024, jadi bersiaplah luangkan waktu untuk menonton series ini, ya!