Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Film Arthouse Bahasa China Terbaik di KlikFilm 2025

Black Dog (dok. Trigon Film/Black Dog)
Black Dog (dok. Trigon Film/Black Dog)
Intinya sih...
  • Film arthouse China seperti "Black Dog" dan "A Touch of Sin" kini tayang di layanan streaming lokal.
  • "Black Dog" mengikuti perjalanan mantan napi yang bekerja sebagai pembasmi anjing liar, sementara "A Touch of Sin" berfokus pada kehidupan kelas pekerja China.
  • "All Shall Be Well" menceritakan balada pasangan sesama jenis di Hong Kong dengan isu sosial yang dalam.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

China, Hong Kong, dan Taiwan adalah negara yang cukup sering mengirim perwakilan film mereka ke berbagai festival bergengsi. Wong Kar Wai dan Jia Zhangke adalah beberapa sutradara langganan Cannes Film Festival dan Toronto International Film Festival (TIFF) yang pasti sudah dikenal para sinefili.

Kabar baiknya, beberapa film arthouse China akhirnya tayang di layanan streaming lokal. Bisa kamu tonton sekarang juga, ini empat film yang direkomendasikan untuk masuk prioritas!

1. Black Dog (2024)

Black Dog (dok. Momo Pictures/Black Dog)
Black Dog (dok. Momo Pictures/Black Dog)

Sebagai pemanasan, coba tonton film pemenang Un Certain Regards Cannes Film Festival 2024 ini. Black Dog mengikuti perspektif mantan napi yang pulang ke kampung halamannya dan bekerja jadi pembasmi anjing liar untuk persiapan Olimpiade 2008, Lang (Eddie Peng) adalah pria ulet yang gak banyak omong. 

Menariknya, di balik fasadnya yang tak ramah itu, ia sebenarnya sosok penyayang yang kadang tak tega melihat nasib anjing-anjing liar tangkapannya. Puncaknya, ia bertemu sesosok anjing hitam yang terus mengikutinya. Bersama, mereka melewati kehidupan yang penuh liku.

2. A Touch of Sin (2013)

A Touch of Sin (dok. Festival de Cannes/A Touch of Sin)
A Touch of Sin (dok. Festival de Cannes/A Touch of Sin)

Lanjutkan maratonmu dengan menonton A Touch of Sin karya Jia Zhangke. Ini adalah film kesekian Jia yang berhasil tayang perdana di Cannes Film Festival. Pada edisi 2013, ia berhasil merebut gelar Best Screenplay di festival film bergengsi tersebut.

Berformat antologi, film ini berkutat pada kehidupan penduduk kelas pekerja China di tengah tekanan kapitalis rakus. Mulai dari ketua serikat pekerja pertambangan yang muak dengan kondisi kerja dan kerakusan para bosnya, pria yang terpaksa jadi perampok demi memenuhi kebutuhan hidup, perempuan pekerja yang jadi selingkuhan pria kaya beristri, sampai buruh yang gajinya habis dipotong karena kelalainnya dianggap menyebabkan kecelakaan kerja. Cerita mereka menampar dan dekat dengan realitas. 

3. Night and Fog (2009)

Night and Fog (dok. Class Limited/Night and Fog)
Night and Fog (dok. Class Limited/Night and Fog)

Berlatar Hong Kong, film berorbit pada Ling (Zhang Jingchu), perempuan yang terjebak dalam pernikahan toksik. Gak hanya menganggur, suaminya juga hobi melakukan kekerasan. Muak dengan hidupnya, Ling memberanikan diri untuk kabur dan mencari bantuan dari otoritas setempat. 

Namun, bukannya dapat yang ia harap. Laporan Ling justru dianggap sepele dan tak ditindaklanjuti. Semua makin parah saat Ling melakukan satu kesalahan yang membuat orang-orang berbalik mencurigainya. Plotnya agak mengganggu dan mungkin memicu trauma buat sebagian orang, tetapi isunya penting untuk disebarluaskan. 

4. All Shall Be Well (2023)

All Shall Be Well (dok. Strand Releasing/All Shall Be Well)
All Shall Be Well (dok. Strand Releasing/All Shall Be Well)

Tayang perdana di Berlin International Film Festival pada Februari 2024 lalu, All Shall Be Well (2023) adalah balada pasangan sesama jenis Angie (Patra Au) dan Pat (Maggie Li Lin Lin) di Hong Kong yang hidupnya tentram sampai salah satu dari mereka meninggal dunia. Selama ini, mereka hidup nyaman sampai Angie bertikai dengan keluarga Pat soal adat pemakaman mendiang Pat. 

Di sinilah, Angie baru sadar kalau hubungan mereka ternyata tak benar-benar diterima orang-orang di sekitarnya. Ditambah fakta bahwa selama ini Pat adalah pihak yang dominan dalam hubungan mereka. Ini membuat Angie harus membuat banyak keputusan sendiri untuk pertama kalinya. 

Beda dengan film komersial, film arthouse memang dibuat dengan kedalaman cerita dan style tertentu yang mungkin butuh ketekunan penontonnya. Namun, kesabaranmu bakal terbayar dengan plot yang memukau dan isu sosial yang dimuat. Siap kenalan dengan film arthouse China

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us