5 Alasan Squidward Tak Pindah Rumah meski Benci SpongeBob dan Patrick

Meskipun cukup telaten dalam merawat sekaligus menghias area interior rumahnya. Tapi, kalau kamu betul-betul mengikuti serial SpongeBob, tentu kamu juga tahu kalau Squidward adalah karakter yang suka bermalas-malasan tidak hanya di tempat kerja, melainkan juga saat sedang menghabiskan hari libur di rumahnya sendiri.

Mungkin, alasan ia belum juga angkat kaki dari rumahnya saat ini adalah karena ia terlalu malas untuk beberes rumah sekaligus mengemasi barang-barang yang akan dipindahkan. Apalagi, Squidward punya banyak furnitur, ratusan koleksi lukisan, serta benda-benda lain yang terpajang di rumahnya. Tentu bisa dibayangkan betapa merepotkannya bila harus mengangkat serta mencopot satu-satu semua barang tersebut.

Seperti apa yang dibilang banyak orang, "rumahku adalah surgaku". Barangkali, alasan logis tentang mengapa Squidward tidak kunjung pindah dari rumahnya yang sekarang adalah karena ia sudah merasa terlalu nyaman berada di kediamannya tersebut. Apalagi, seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Ada banyak karya seni serta sisi artistik Squidward yang ia tuangkan ke dalam rumahnya itu.

Juga, meski desain rumah berbentuk patung kepala batu bukanlah selera semua orang. Tapi, siapa yang bakal menolak bila disuruh tinggal di rumah Squidward? Berada di rumah yang luas, nyaman, dan terdapat bermacam-macam fasilitas pribadi untuk memanjakan diri. Rasanya, bukan hal yang aneh bila Squidward memilih tetap bertahan di rumah tersebut, meski sehari-hari masih suka diusik oleh kedua tetangganya.

Percaya atau tidak, meski Squidward sering mengeluh bahwa Bikini Bottom hanyalah kota biasa yang tidak membuatnya berkembang banyak. Tapi, alasan mengapa ia sulit pergi dari sana adalah karena ia sudah merasa terlalu terikat dan nyaman dengan banyak hal yang ada di Bikini Bottom. Selain dia punya pekerjaan dan orangtua yang juga berada di kota yang sama dengan dirinya.

Berbagai fasilitas seperti bioskop, pusat perbelanjaan, balai orkestra, pantai, klub rahasia, museum, dan masih banyak lagi destinasi lainnya, juga bisa ia datangi dengan mudah tanpa harus pergi ke tempat yang jauh. Mungkin, Squidward juga mempertimbangkan bahwa belum tentu ia dapat menemukan pekerjaan atau fasilitas selengkap Bikini Bottom di tempat-tempat lainnya. Makanya, ia terus menetap di kota tersebut.

Meski karakter Squidward di dunia nyata sering dianggap menyebalkan dan dihindari oleh banyak orang. Namun, dalam serial SpongeBob SquarePants, Squidward memainkan peran yang cukup penting dalam membuat jalan cerita serial ini jadi semakin menarik. Bisa dibilang, ia termasuk salah satu karakter utamanya.

Sebagai karakter utama, tentu Squidward perlu tetap berada dekat dengan SpongeBob agar mereka dapat berinteraksi dengan mudah tanpa dibatasi jarak. Juga, seandainya Squidward tinggal jauh dari SpongeBob, konflik yang tercipta nantinya hanya dapat terjadi di tempat kerja saja. Masalah yang berpusat pada kehidupan bertetangga jadi sulit untuk dimunculkan.

Squidward bukannya tidak ingin pindah sama sekali. Ia justru telah telah melakukan banyak percobaan untuk pindah rumah semenjak musim pertama serial SpongeBob ditayangkan. Dalam episode "Opposite Day", Squidward berniat menjual rumah miliknya agar ia dapat pindah dari sana. Tapi karena tidak laku, akhirnya percobaan pertamanya ini gagal.

Tapi, ia tidak lantas menyerah begitu saja. Dalam episode "Squidville" musim ke-2, Squidward yang rumahnya hancur akibat ulah Patrick dan SpongeBob, memutuskan untuk pindah ke komplek perumahan baru berisi warga yang satu spesies dengan dirinya. Namun, ternyata Squidward menyadari kalau ia tidak cocok tinggal di lingkungan baru dan rindu pada sosok SpongeBob.

Meski kerap merasa jengkel dengan keberadaan dua tetangganya yang menyebalkan. Tapi, apa boleh buat, Squidward ternyata merasa tidak betah tinggal di lingkungan yang berbeda dari yang ditempatinya sekarang. Mungkin, memang sudah keputusan tepat bagi tim kreatif serial ini untuk membuat karakter Squidward tetap tinggal di Kota Bikini Bottom. Bukan begitu?