5 Alasan Tonton Series The Gilded Age HBO, Bertabur Bintang

Dikenal sebagai salah satu platform streaming terbaik, HBO selalu menghadirkan program berkualitas bagi pemirsa. Salah satunya series The Gilded Age yang baru menyelesaikan musim pertama 21 Maret lalu.
Bergenre drama sejarah, series ini mencuri perhatian berkat setting New York abad ke-19 yang diusungnya. Tak hanya itu saja, kisah kehidupan kaum elit yang ditampilkan juga membuat series ini sayang untuk dilewatkan.
Jika pembukaan di atas belum cukup meyakinkanmu untuk menonton The Gilded Age, ulasan di bawah ini mungkin bisa membujukmu. Yuk, simak!
1. Dibuat oleh Julian Fellowes, kreator series Downton Abbey yang meraih banyak penghargaan

Penggemar series, khususnya drama sejarah, pasti tahu dong sama Downton Abbey. Nah, The Gilded Age dibuat oleh Julian Fellowes, kreator dari series tersebut. Berkat tangan dingin Fellowes, Downton Abbey sukses memborong lima belas piala di ajang penghargaan bergengsi seperti Emmy Awards.
Selain kreator dari Downton Abbey, beliau juga dikenal sebagai penulis naskah sejumlah film berkualitas, salah satunya adalah Gosford Park (2001). Bahkan, berkat penulisan naskahnya yang brilian, Fellowes berhasil diganjar Best Original Screenplay Oscar 2002. Tentunya, perjalanan karir Fellowes yang gemilang tersebut membuat kualitas The Gilded Age tak perlu dipertanyakan lagi.
2. Bertabur bintang berbakat Hollywood, dari senior hingga junior

Untuk memperkuat cerita dalam The Gilded Age, HBO mengandalkan kemampuan akting sejumlah aktor berbakat di industri hiburan Hollywood. Di antara deretan aktor senior terdapat nama Carrie Coon, Cynthia Nixon, dan Christine Baranski yang telah dikenal oleh para pencinta film dan series.
Carrie Coon misalnya, aktris peraih nominasi Emmy Awards tersebut terkenal lewat aktingnya sebagai Proxima Midnight dalam Avengers: Infinity War (2018) dan Nora Durst dalam The Leftovers (2014-2017). Dalam The Gilded Age, ia memerankan sosok alpha female bernama Bertha Russell.
Lalu ada Cynthia Nixon dan Christine Baranski yang didapuk memerankan Ada Brook dan Agnes van Rhijn, kakak adik sosialita yang sifatnya bertolak belakang, dalam series ini. Mereka berdua dikenal publik lewat series keren seperti Sex and the City (1998-2004) dan The Good Wife (2009-2016).
Tak kalah dari seniornya, Taissa Farmiga, Louisa Jacobson dan Denée Benton juga tampil mencuri perhatian di antara jajaran penampil muda lainnya. Meski berstatus rookie, namun kemampuan akting mereka tak bisa diremehkan begitu saja. Khususnya Jacobson yang mewarisi bakat akting dari sang ibu, Meryl Streep.
3. Arsitektur dan fashion New York di abad ke-19 yang memukau

Seperti judulnya, series ini mengambil setting di era Gilded Age. Gilded Age sendiri merupakan zaman keemasan yang berlangsung sekitar tahun 1870-1900 di Amerika Serikat. Pada saat itu, sektor perekonomian tumbuh dengan pesat, terutama di bidang industri.
Tak heran jika The Gilded Age mampu memikat penonton lewat arsitektur dan fashion yang ditampilkannya. Demi membangun suasana era tersebut, series ini sampai melakukan syuting di sejumlah tempat bersejarah di Amerika. Salah satunya adalah The Breakers, Newport, Rhode Island yang digunakan sebagai ballroom milik Bertha Russell (Carrie Coon).
Sedangkan untuk urusan fashion, The Gilded Age menggandeng Kasia Walicka-Maimone sebagai costume designer. Berkatnya, deretan gaun yang dipakai para pemainnya tak hanya terkesan mewah, namun juga eye catching. Bahkan, melalui wawancaranya dengan Variety, perancang kostum Moonrise Kingdom (2012) tersebut mengungkapkan bahwa setiap gaun bertujuan untuk mewakili eksistensi para karakter di dalamnya.
4. Mengangkat tentang ambisi, impian, hingga romansa
Seperti ciri khas Julian Fellowes dalam Downton Abbey, The Gilded Age juga menampilkan keluarga sebagai sorotan utama. Secara garis besar, ada tiga keluarga yang menjadi sudut pandang penonton dalam series ini. Mereka adalah keluarga Russell, van Rhijn (Brook termasuk di dalamnya), dan Scott.
Setiap keluarga memiliki permasalahan tersendiri yang menarik untuk disimak. Mewakili ambisi ada keluarga Russell yang dikepalai oleh George Russell (Morgan Spector). Meski secara harfiah George adalah seorang kepala keluarga, namun sebenarnya yang memegang peranan adalah sang istri, Bertha Russell (Carrie Coon), yang ingin menguasai seluruh sosialita New York.
Di seberang mansion mereka, tinggal Agnes van Rhijn (Christine Baranski), janda yang hidup bersama saudarinya, Ada Brook (Cynthia Nixon), dan keponakannya, Marian Brook (Louisa Jacobson). Sifat Agnes dan Ada yang bertolak belakang menjadi highlight dalam The Gilded Age. Namun, hal itu seringkali merepotkan Marian, khususnya Agnes yang selalu menentang hubungannya dengan pengacara muda bernama Tom Raikes (Thomas Cocquerel).
Tinggal bersama mereka ada Peggy Scott (Denée Benton), sekretaris Agnes yang bermimpi untuk menjadi penulis terkenal. Namun, mimpinya tersebut dipandang sebelah mata oleh ayahnya, Arthur Scott (John Douglas Thompson), yang ternyata menyimpan sebuah rahasia yang menyakitkan. Rahasia tersebut akan terkuak di ending musim pertama.
5. Menampilkan beragam peristiwa penting dalam sejarah Amerika

Selain konflik-konflik tersebut, hal lain yang membuat The Gilded Age semakin berbobot adalah unsur sejarah yang ditampilkan. Meskipun sebagian besar karakter di dalamnya hanya rekaan Julian Fellowes, namun ada pula yang mewakili tokoh aslinya seperti Mamie Fish (Ashlie Atkinson), Carrie Astor (Amy Forsyth), hingga Ward McAllister (Nathan Lane). Mereka adalah sosialita New York yang pernah eksis di zamannya.
Tak hanya tokoh-tokoh tersebut saja, beberapa peristiwa penting dalam sejarah Amerika berhasil ditangkap dengan baik oleh Fellowes, seperti dalam episode Charity Has Two Functions. Dalam episode tersebut, rombongan Bertha Russell (Carrie Coon) pergi ke Dansville untuk menghadiri acara pembukaan cabang American Red Cross (ARC) oleh Clara Barton (Linda Emond).
Tak kalah menakjubkan, sosok Thomas Alva Edison, ilmuwan Amerika yang dikenal sebagai penemu bola lampu pijar, juga dihadirkan dalam episode Irresistible Change. Tak hanya sosoknya saja, momen ketika sang penemu menyalakan tenaga listrik untuk pertama kalinya di New York juga direka ulang dalam episode tersebut. Dijamin bikin merinding!
Tak hanya memiliki rating yang konsisten setiap minggunya, The Gilded Age juga mendapat respon positif dari kritikus berkat penampilan jajaran aktornya yang luar biasa. Kamu sendiri tertarik menonton The Gilded Age setelah membaca ulasan di atas, gak? Kalau iya, langsung tancap gas ke HBO, yuk.