Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Album Musik dengan Cerita Seram di Balik Proses Pembuatannya

Black Sabbath (instagram.com/blacksabbath)

Album musik terkadang punya cerita di baliknya yang gak kalah seram dari isi lagunya sendiri. Dari pesan tersembunyi dalam lirik hingga kejadian-kejadian aneh yang dialami para musisinya, kisah-kisah ini bikin karya musik tersebut mengundang rasa merinding. Bukan cuma soal nada dan irama, tapi tentang energi yang ikut tertinggal di dalam lagu-lagu tersebut.

Beberapa musisi bahkan mengalami peristiwa supernatural atau suasana gelap yang gak bisa dijelaskan, yang akhirnya membawa mereka ke proses kreatif unik. Mereka gak cuma menulis lirik dan nada, tapi seolah-olah sedang berkomunikasi dengan sesuatu yang lebih besar.

Jadi, ketika kita mendengarkan album-album berikut ini, kita seperti menguping cerita seram yang ikut terbungkus dalam setiap not dan melodi.

1. Sabbath Bloody Sabbath – Black Sabbath (1973)

Black Sabbath (instagram.com/blacksabbath)

Album kelima dari Black Sabbath memiliki cerita seram di balik proses pembuatannya. Setelah sukses besar, band ini menghadapi kekacauan internal dan mulai kehilangan arah. Mereka pertama kali mencoba merekam di Los Angeles, tapi justru semakin tenggelam dalam kelelahan dan penyalahgunaan zat yang memperburuk kondisinya.

Akhirnya, mereka kembali ke Inggris dan menyewa Clearwell Castle, sebuah rumah bergaya gothic di Gloucestershire. Di kastil inilah hal-hal aneh mulai terjadi. Gitaris Tony Iommi menceritakan saat ia dan Ozzy Osbourne melihat sosok berjubah hitam yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Suasana kastil yang mencekam ternyata mampu memicu kreativitas mereka kembali.

Meskipun ketakutan, mereka tetap bertahan di kastil tersebut hingga album selesai dan memberikan sentuhan horor yang nyata pada musiknya.

2. 20/20 – The Beach Boys (1969)

The Beach Boys (instagram.com/thebeachboys)

The Beach Boys dikenal dengan lagu-lagu ceria tentang pantai dan cinta pertama, namun kehidupan mereka saat itu tak seindah musiknya. Di tahun 1968, Dennis Wilson, salah satu anggota band, memperbolehkan Charles Manson dan anggota sektenya tinggal di rumahnya. Dennis terpesona oleh karisma Manson, bahkan berjanji akan memperkenalkannya ke dunia musik.

Mereka merekam salah satu lagu Manson yang kemudian masuk ke album ini, namun dengan sedikit perubahan dan tanpa mencantumkan namanya sebagai penulis lagu. Setelah album rilis, Manson merasa dikhianati karena tidak mendapatkan kredit yang dijanjikan.

Tak lama kemudian, sektenya melakukan pembunuhan yang menggemparkan, termasuk pembunuhan Sharon Tate yang diduga ada hubungannya dengan The Beach Boys. Album ini, dengan energi gelap yang tertinggal dari pertemuan mereka dengan Manson, membawa aura mencekam bagi para pendengar.

3. OK Computer – Radiohead (1997)

Radiohead (instagram.com/radioheadcommunity)

Album ketiga Radiohead terasa penuh nuansa mengerikan dan peringatan tentang masa depan. Album ini membahas teknologi dan paranoia yang seolah meramalkan ketergantungan dunia pada internet dan ancaman kecerdasan buatan. Proses pembuatan album ini sendiri terjadi di lokasi yang tak kalah menyeramkan, yaitu St. Catherine’s Court di Bath, yang diyakini penuh “penghuni” dari dunia lain.

Vokalis Thom Yorke mengaku mendengar suara-suara misterius yang mengganggu tidurnya selama di sana. Bahkan, Yorke sempat mengalami perilaku aneh, seperti memotong rambutnya dengan pisau kecil setelah malam yang penuh bisikan. Tak heran album ini membawa kesan paranoia yang seolah terwujud dari gangguan supernatural yang dialami band selama rekaman.

4. The Dock of the Bay – Otis Redding (1968)

Otis Redding (instagram.com/otisredding)

Lagu Sittin’ On The Dock of the Bay terdengar seperti lagu soul yang menenangkan, tetapi cerita di baliknya penuh nuansa menyeramkan. Dalam liriknya, Otis Redding menyanyikan tentang seseorang yang kehilangan harapan, seolah-olah menunggu akhir hidupnya. Ironisnya, hanya tiga hari setelah merekam lagu ini, Redding tewas dalam kecelakaan pesawat yang jatuh di danau.

Ketika album ini dirilis setahun kemudian, banyak lagu di dalamnya terdengar seperti pesan dari dunia lain. Lagu-lagu seperti ‘I’m Coming Home’ dan ‘Let Me Come on Home’ seolah menjadi pesan terakhirnya bagi orang-orang terdekat. Album ini bukan hanya menjadi kenangan, tetapi juga membawa energi gelap dari nasib tragis Redding yang telah diramalkan dalam lagunya sendiri.

5. Blackstar – David Bowie (2016)

David Bowie (instagram.com/davidbowie)

Blackstar mungkin adalah album Bowie yang paling mencekam, di mana ia seolah “mengucapkan selamat tinggal” hanya dua hari sebelum meninggal. Album ini dipenuhi lirik yang mencerminkan penerimaannya terhadap kematian. Di lagu ‘Lazarus’, ia bernyanyi, “Look up here, I’m in heaven,” yang memperlihatkan bahwa Bowie tahu ajalnya semakin dekat.

Kematian Bowie yang begitu cepat setelah rilis album membuat musik di dalamnya terasa sangat emosional. Banyak penggemar yang mengira bahwa Bowie sengaja menahan kepergiannya hingga Blackstar bisa dirilis sebagai salam perpisahan. Mendengarkan album ini terasa seperti mendengar pesan terakhir dari seorang seniman legendaris yang meninggalkan kita.

Jika kamu pecinta musik dan cerita horor, mendengarkan album-album di atas bisa jadi pengalaman yang berbeda. Siap-siap untuk menyelami nuansa yang bikin bulu kuduk merinding dan bertanya-tanya, apakah kamu mendengarkan musik biasa atau mungkin… sesuatu yang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Emma Kaes
EditorEmma Kaes
Follow Us