Banyak aktor dan aktris tanah air yang mewarisi kepiawaian akting mereka kepada sang buah hati. Maka dari itu, tak jarang anak dari para pemain film juga mengikuti jejak orang tua mereka untuk terjun ke dunia seni peran.
Beberapa dari mereka bahkan pernah membintangi satu judul film yang sama, loh. Berikut ini, lima anak dan orang tua yang bermain bersama dalam satu film. Paling terbaru ada Wulan Guritno dan sang putri, Razade Shalom.
Dalam film Sampai Ujung Dunia, Gading Marten dan Roy Marten berperan sebagai ayah dan anak. Film garapan Monty Tiwa ini berkisah tentang Anissa (Renata Kusmanto) seorang anak gadis yang dititipkan ibunya pada sebuah panti asuhan. Dia menyimpan mimpi untuk menyusul ibunya di Belanda. Terlebih setelah teman-teman panti satu persatu pergi, Anisa jadi merasa kesepian.
Untunglah ada dua teman yang setia menemaninya, yaitu Gilang (Gading Marten) dan Daud (Dwi Sasono). Rumah Gilang dan Daud dekat dengan panti asuhan Anisa. Perbedaan latar belakang pun tak menjadi halangan bagi mereka untuk menjalin hubungan yang lebih dekat. Waktu berlalu dan mereka beranjak dewasa. Daud dan Gilang mulai menyadari bahwa perasaan sayang mereka kepada Anisa telah berubah menjadi cinta yang mendalam.
Keduanya menyatakan cinta kepada Anisa di saat yang hampir bersamaan. Anisa pun bingung, dia sama-sama mencintai kedua sahabatnya dan tidak mau pertemanan mereka retak. Akhirnya Anisa mempunyai ide untuk 'menyelamatkan' persahabatan itu. Ia mengajukan syarat, barang siapa yang bisa pertama kali mengajaknya ke Belanda, maka akan diterima sebagai kekasihnya.
Berbeda dari Gading Marten dan Roy Marten yang menjadi ayah dan anak di film, Brandon Salim dan Ferry Salim justru tampil berbeda di film Ngenest. Dalam film komedi besutan Ernest Prakasa ini, Ferry Salim berperan sebagai ayah dari Ernest. Sementara Brandon Salim memerankan karakter Patrick (remaja) yang menjadi sahabat Ernest.
Film Ngenest sendiri bercerita tentang anak keturunan China yang mengalami perlakuan diskriminatif sejak kecil karena minoritas. Dia menjadi korban bully oleh teman-teman sekolahnya sejak SD hingga SMP. Pengalaman tersebut membuatnya termovitasi untuk memastikan keturunannya tidak mengalami nasib yang sama. Dengan tekad kuat, dia berjanji akan menikahi seorang perempuan pribumi agar anaknya kelak tidak mengalami penderitaan yang sama.
Memiliki darah keluarga seni yang kuat, Widuri Putri Sasono bermain film bersama kedua orang tuanya. Meski berada di satu film, namun Widuri tidak berperan sebagai anak dari Dwi Sasono dan Widi Mulia. Kedua orang tuanya itu berperan sebagai Arya Winoyo dan Riska, yang merupakan orang tua dari Kila (Kila Putri Alam). Kila adalah seorang anak yang memiliki kebiasaan menulis di buku harian. Dia akan mencurahkan semua isi hatinya di situ.
Suatu hari, mereka sekeluarga berencana untuk liburan. Sayangnya, rencana berubah. Tidak hanya liburan yang batal, Kila untuk sementara juga harus dititipkan ke rumah kakeknya di Sukabumi. Hal itu sedikit banyak membuat hubungan Kila dan orang tuanya renggang. Belum lagi kakeknya yang tidak begitu suka dengan anak kecil. Kakek menganggap anak kecil sebagai pengganggu.
Di rumah kakeknya, Kila juga bertemu lagi dengan teman lamanya yang bernama Rintik (Widuri Putri Sasono). Rintik merupakan seorang penyandang disabilitas. Ia tidak bisa berbicara. Pertemuan Kila dan Rintik ternyata membawa mereka menuju petualangan yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.
Naysilla Mirdad didapuk menjadi pemeran utama dalam film horor produksi IDN Pictures, yaitu Inang. Tidak hanya itu, dalam film ini Naysilla juga beradu peran dengan sang ibu, Lidya Kandou. Inang bercerita tentang Wulan (Naysilla Mirdad), seorang karyawan supermarket yang ditinggalkan oleh pacarnya setelah ia hamil. Wulan pun harus menjaga anak yang dikandungnya tersebut seorang diri.
Ketika sedang kewalahan, ia menemukan sekumpulan orang yang berdedikasi membantu para calon ibu sepertinya. Wulan pun bertemu dengan Keluarga Santoso yang ingin mengadopsi anaknya kelak. Mereka adalah Agus Santoso (Rukman Rosadi) dan Eva Santoso (Lidya Kandou). Selama tinggal bersama keluarga tersebut, perlahan-lahan beberapa hal aneh mulai menghantui Wulan.
Anak dan orang tua yang bermain di satu film yang terakhir ada Razade Shalom dan Wulan Guritno. Kedua anak dan ibu ini sama-sama membintangi film horor terbaru Hanung Bramantyo yang berjudul Trinil: Balekno Gembungku. Meski membintangi film yang sama, Wulan dan Shaloom tak bertemu dalam satu frame. Sebab, keduanya memerankan tokoh yang sama di film ini.
Dalam film Trinil: Balekno Gembungku, Shaloom memerankan tokoh Ayu remaja. Sementara versi dewasa tokoh tersebut diperankan oleh Wulan. Mereka berdua pun harus menyamakan gerak gerik dan cara berbicara dalam menggambarkan tokoh Ayu tersebut. Film Trinil: Balekno Gembungku sendiri siap tayang pada 4 Januari 2024 mendatang.
Memiliki orang tua yang merupakan seorang seniman, kelima anak dari aktor dan aktris di atas pun mampu membuktikan jika darah seni juga mengalair pada tubuh mereka. Seperti ungkapan "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", ya.