5 Anime Rilis 2025 dari Studio Top tapi Kualitasnya Flop, OPM Parah!

Sepanjang 2025, ada cukup banyak anime dengan judul besar yang dirilis. Dari ranah film layar lebar, anime Demon Slayer: Infinity Castle dan Chainsaw Man The Movie: Reze Arc paling mencuri perhatian karena kualitasnya. Sementara beberapa season lanjutan dari Dandadan, Solo Leveling, My Hero Academia hingga anime baru seperti Takopi's Original Sin dan The Summer Hikaru Died, juga mendapat banyak pujian.
Sayangnya, tahun 2025 juga menyajikan anime-anime yang kualitasnya dinilai buruk. Lebih mengejutkannya lagi, deretan anime flop ini justru diproduksi oleh studio-studio anime besar, yang bahkan sudah terkenal menangani banyak judul populer yang dikenal baik kualitasnya. Apa saja, ya?
1. One Punch Man season 3 (J.C. Staff)

Membahas soal anime terburuk 2025, One Punch Man 3 sudah pasti ada di dalam daftarnya. Jatuhnya reputasi anime One Punch Man sebenarnya sudah terjadi sejak musim kedua. Saat itu, Bandai Namco memutuskan untuk beralih dari studio Madhouse ke studio J.C. Staff.
Studio J.C. Staff sebenarnya bukan studio ecek-ecek juga. Bahkan bisa dibilang salah satu studio top karena pernah menangani banyak seri animasi besar, seperti Bakuman, Food Wars!, The Disastrous Life of Saiki K., hingga Prison School.
Namun, J.C. Staff tampaknya tidak pernah serius dalam menangani proyek sebesar One Punch Man. Penurunan kualitas sudah terasa di musim kedua, hingga fans berekspektasi tinggi di musim ketiga. Sayang, akhirnya J.C. Staff terus mengulangi kesalahan, bahkan lebih buruk lagi.
Visual anime-nya gak digambarkan secara dinamis. Ada pula beberapa kesalahan fatal seperti adegan Garou meluncur di rumput yang ikonik, hingga visualnya yang gak memiliki aura, malah kualitasnya dinilai lebih rendah daripada visual di manganya. Gak heran kalau salah satu episode One Punch Man 3 mencetak rating episode terendah di IMDb, yakni hanya sebesar 1.5 saja.
2. Rent a Girlfriend Season 4 (TMS Entertainment)

Mungkin kamu belum tahu, kalau TMS Entertainment merupakan salah satu studio animasi terbesar di Jepang. Mereka telah mengeluarkan banyak judul anime terbaik, mulai dari Dr. Stone, Detective Conan, Fruits Basket, Orange hingga Sakamoto Days. Namun, salah satu proyek mereka yaitu Rent A Girlfriend, gak pernah yang namanya benar-benar sukses. Sejak debut pada 2020, rating musim pertama hingga musim keempat bahkan gak pernah menyentuh angka 7 di website My Anime List.
Meski begitu, gak tahu kenapa proyek Rent a Girlfriend masih terus dilanjutkan sampai sekarang. Pada musim keempat, anime ini belum bisa memperbaiki premis dan plot cerita yang bisa dibilang berantakan. Karakter protagonisnya pun justru malah bukan menjadi karakter yang disukai penonton. Membuat anime ini jadi kehilangan daya tarik, terutama untuk penonton-penonton baru.
3. Please Put Them On, Takemine-san (LIDENFILMS)

Anime Please Put Them On, Takemine-san memiliki backingan produser dari berbagai perusahaan hiburan terbaik di Jepang. Mulai dari Square Enix, Tokyo MX, Bandai Namco hingga digarap oleh studio LIDENFILMS, studio di balik anime Rurouni Kenshin reboot dan Tokyo Revengers. Namun, proyek ini cukup bikin bertanya-tanya.
Anime punya beberapa genre yang dikhususkan untuk penonton dewasa, misalnya seperti genre harem atau ecchi. Namun, penonton tampaknya cukup bingung karena anime Please Put Them On, Takamine-san ini bisa dibilang sudah melampaui batasan dari kedua genre tersebut. Saking mesum dan amat sangat tidak aman ditonton di tempat umum, anime ini banyak mendapat kritikan. Banyak yang menuding bahwa anime satu ini berada di garis tipis antara anime dewasa dan hentai.
4. Tougen Anki (Studio Hibari)

Sama kasusnya seperti One Punch Man, anime Tougen Anki merupakan salah satu anime yang cukup diantisipasi pada tahun ini. Sayangnya, anime garapan studio Hibari, yang terkenal lewat karya Assassination Classroom ini, justru cukup banyak mengundang kontroversi.
Salah satunya yang paling disorot adalah soal orisinalitas. Tougen Anki disebut banyak meniru elemen-elemen dari anime lain, seperti Ao no Exorcist hingga Naruto. Untuk visualnya sebenarnya gak ada masalah, namun karena minimnya originalitas, banyak penonton yang tidak menyukai anime ini.
5. Farmagia (Bridge)

Hiro Mashima merupakan mangaka populer yang menciptakan dunia Fairy Tail. Ia juga berada di proyek anime Farmagia, namun bukan sebagai penulis cerita melainkan hanya menggambar karakter dan dunianya saja. Meski dibesut oleh studio anime yang sama dengan Fairy Tail, namun Farmagia justru menjadi salah satu anime 2025 yang banyak mendapat kritikan.
Sederet karakter yang dihadirkan dinilai kurang memiliki 'nyawa' dan daya tarik emosional. Hiro Mashima juga mendapat kritik karena kurang berani menggambar karakter yang original. Sebab, karakter-karakter yang muncul di Farmagia terlihat cenderung lebih mirip dengan karakter dari dunia Fairy Tail atau bahkan Pokemon.
Itu dia sederet anime 2025 yang digarap sama studio animasi top, tapi kualitasnya justru flop. Kamu setuju gak?


















