5 Film Adaptasi Novel Dibintangi Fedi Nuril, Ada Bila Esok Ibu Tiada

Fedi Nuril merupakan aktor papan atas tanah air yang telah memulai debut akting sejak tahun 2004 lewat film Mengejar Matahari. Debut film layar lebarnya itu pun langsung sukses dan melambungkan namanya.
Berbagai karakter telah ia lakoni sepanjang 20 tahun berkarier di dunia seni peran. Selama berkarier, Fedi juga banyak membintangi film-film yang diadaptasi dari novel dan kerap kali meraih jutaan penonton. Terbaru ada Bila Esok Ibu Tiada, berikut film adaptasi novel dibintangi Fedi Nuril.
1. Ayat-Ayat Cinta (2008)

Sukses menjadi film drama religi pertama yang mendapat 3 juta lebih penonton, film hasil adaptasi novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy ini berfokus pada kehidupan Fahri bin Abdullah (Fedi Nuril). Ia adalah seorang pelajar dari Indonesia yang berusaha mengejar gelar master di Al-Azhar, Mesir. Selain kuliah, Fahri juga menjadi penerjemah buku-buku agama.
Sejak tinggal di Mesir, tetangga flat Fahri yang bernama Maria Kirgiz (Carissa Putri) memendam rasa kepadanya. Sayangnya, Maria beragama Krsiten, tapi Maria antusias terhadap Al-Qur’an. Maria tahu bahwa Fahri adalah orang yang taat beragama, sehingga ia memendam rasa cintanya seorang diri. Kemudian Fahri juga bertemu dengan Nurul (Melanie Putria), anak seorang kyai terkenal yang juga menuntut ilmu di Al-Azhar.
Perempuan terakhir yang hadir di hidup Fahri adalah Aisha (Rianti Cartwright). Aisha memiliki mata nan indah hingga Fahri jatuh cinta. Suatu ketika, Fahri sedang ikut gerakan membela Islam dari tuduhan kolot. Di saat itulah, Aisha jatuh cinta kepada Fahri. Fahri sendiri pun tidak bisa membohongi perasaannya terhadap Aisha.
2. 5 cm (2012)

Diangkat dari novel berjudul sama karya Donny Dhirgantoro, 5 cm menceritakan tentang 5 sahabat karib yang sedang mencoba menguji ikatan persahabatan mereka dengan mendaki puncak Semeru bersama-sama. Kelima sahabat ini terdiri dari Genta (Fedi Nuril), sosok yang memiliki pemikiran dewasa dan sering dianggap sebagai pemimpin dalam geng ini. Lalu ada Zafran (Herjunot Ali), sosok yang puitis dan sedikit narsis.
Arial (Denny Sumargo), cowok paling macho, taat aturan tapi sering grogi jika berhadapan dengan perempuan. Ke empat, Riani (Raline Shah), satu-satunya perempuan dalam geng, termasuk cewek yang cerdas dan berambisi tinggi. Terakhir, Ian (Igor Saykoji), cowok berbadan subur tapi menjadi pembawa humor dalam geng ini. Suatu hari, kelima sahabat ini sedang jenuh dengan persahabatan mereka yang sudah terjalin selama 10 tahun lamanya.
Genta kemudian memberi tantangan pada sahabat-sahabatnya untuk tidak berkomunikasi selama tiga bulan. Setelah tiga bulan, mereka akan berkumpul kembali dan melakukan perjalanan bersama untuk merayakan kesuksesan ini. Dihari pertemuan, Genta memberi tahu para sahabatnya untuk bertemu di stasiun dan membawa peralatan hiking. Rupanya Genta mau mengajak mereka semua pergi ke Malang untuk mendaki gunung Semeru.
Selain lima sahabat ini, adik Arial yang bernama Dinda (Pevita Pearce) turut serta. Kehadiran Dinda nantinya tidak hanya akan menambah ramai perjalanan mereka tapi juga menimbulkan konflik cinta segiempat antara Zafran, Dinda, Riani dan Genta. Film arahan sutradara Rizal Mantovani ini sukses meraup penonton sebanyak 2,5 juta.
3. Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh (2014)

Terinspirasi dari novel karya Dewi Lestari, Supernova: Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh berkisah tentang dua mahasiswa asal Indonesia, Reuben (Arifin Putra) dan Dimas (Hamish Daud) yang bertemu di salah satu acara. Lambat laun hubungan mereka menjadi akrab dan membuat janji untuk 10 tahun ke depan, yaitu menulis buku tentang cerita roman dan sains. Mereka sepakat untuk menulis cerita tentang Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh.
Keduanya tengah berimajinasi untuk membuat mahakarya tersebut. Mereka pun mulai menciptakan tokoh-tokoh yang mereka namakan Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Bersamaan dengan itu, di bagian dunia lain hiduplah Ferre (Herjunot Ali), pengusaha muda yang sukses dan memiliki mimpi masa kecil menjadi ksatria. Suatu hari, Ferre bertemu dengan Rana (Raline Shah), seorang wartawan.
Keduanya saling jatuh cinta. Padahal, Rana telah bersuamikan Arwin (Fedi Nuril), pengusaha dari keluarga terkenal dan terpandang. Kisah Ferre dan Rana berlanjut dan semakin dalam, bagaikan Ksatria dan Puteri di kerajaan cinta. Tak lama kemudian, Diva (Paula Verhoeven), seorang model papan atas tiba-tiba muncul dalam kehidupan Ferre. Ternyata selama ini rumah Diva dan Ferre saling berhadapan.
4. Surga yang Tak Dirindukan (2015)

Meraih lebih dari 1,5 juta penonton, film adaptasi novel karya Asma Nadia ini menceritakan tentang pernikahan Arini (Laudya Cynthia Bella) dengan Pras (Fedi Nuril), serta kehadiran putri pertama mereka, Nadia (Sandrinna Michelle). Suatu ketika, Pras harus menolong seorang korban yang kecelakaan mobil dan korban tersebut berbalut baju pengantin. Meirose (Raline Shah), si korban, berusaha bunuh diri setelah tahu bahwa calon suaminya menghilang meski ia sedang mengandung 7 bulan.
Mei dirawat di rumah sakit dan Akbar, anaknya pun lahir dengan selamat. Akhirnya, dengan rasa iba, Pras memilih untuk menikahi Meirose. Saat Pras ingin memberitahu tentang kisah poligami yang dilakukannya, ibu Arini meninggal. Pras semakin merasa berat hati untuk menceritakan pada Arini, apalagi setelah menyadari bahwa ayah Arini juga poligami. Namun, pada akhirnya Arini mengetahui bahwa suaminya telah poligami dengan Meirose. Rumah tangga yang semula bak surga pun tiba-tiba runtuh.
5. Bila Esok Ibu Tiada (2024)

Bila Esok Ibu Tiada adalah film adaptasi dari novel populer karya Nagiga Nur Ayati. Tayang pada 14 November 2024, film ini bercerita tentang sebuah keluarga yang baru saja kehilangan sosok suami dan ayah bernama Haryo (Slamet Rahardjo). Ranika (Adinia Wirasti) sebagai tulang punggung keluarga yang terlalu otoriter, membuat hubungan kakak-beradik di dalam keluarga itu renggang.
Adik-adik Ranika, yaitu Rangga (Fedi Nuril), Rania (Amanda Manopo), dan Hening (Yasmin Napper), merasa kesal dengan kelakuan sang kakak. Sementara itu sang ibu, Rahmi (Christine Hakim), berharap agar keempat anaknya bisa hidup rukun dan saling menjaga. Konflik demi konflik terus hadir dan membuat keluarga ini semakin tidak harmonis.
Dilihat dari daftar di atas, film adaptasi novel dibintangi Fedi Nuril selalu sukses meraih jutaan penonton. Sepertinya film Bila Esok Ibu Tiada juga akan kembali meraih kesuksesan, nih. Bagaimana menurutmu?