5 Film Adaptasi Novel Fiksi Sejarah yang Wajib Ditonton

The Kite Runner merupakan salah satu karya terbaik dari Khaled Hosseini, penulis berkebangsaan Afganistan. Sejak diterbitkan pertama kali pada tahun 2003, The Kite Runner langsung masuk ke jajaran novel terlaris. Novel ini juga diadaptasi menjadi film yang tayang pada tahun 2007 lalu.

The Kite Runner menceritakan tentang persahabatan antara Amir dan Hassan yang berasal dari status sosial berbeda. Suatu hari ada kejadian yang membuat Amir menjauhi Hassan. Ia bahkan menuduh Hassan mencuri jam tangannya yang membuat Hassan dan ayahnya memutuskan pergi.

The Kite Runner memperlihatkan kehidupan Amir dan ayahnya yang terpaksa pindah ke Amerika semenjak keadaan di Kabul tidak lagi aman. Setelah dewasa, Amir mengetahui sebuah rahasia besar yang disimpan ayahnya mengenai dirinya dan teman semasa kecilnya, Hassan.

Film The Book Thief merupakan adaptasi dari novel fiksi sejarah yang ditulis oleh Markus Zusak. Film ini memperlihatkan kondisi Perang Dunia 2 dimana Nazi Jerman berusaha untuk membantai kelompok Yahudi. Film yang tayang pada 2013 lalu ni dibintangi oleh Geoffrey Rush, Emily Watson, dan Sophie Nelisse.

The Book Thief bercerita tentang gadis bernama Liesel yang diadopsi oleh keluarga Jerman semasa Nazi berkuasa. Setelah diajari membaca oleh orangtua asuhnya, Liesel jadi gemar ‘mencuri’ buku-buku sisa pembakaran oleh tentara Nazi.

Suatu hari Liesel bertemu dengan Max yang seorang yahudi, ia pun seringkali berbagi bukunya pada Max yang sedang bersembunyi dari kejaran Nazi.

Novel Memoirs of a Geisha yang ditulis oleh Arthur Golden pada tahun 1997 diadaptasi menjadi sebuah film. Pertama kali dirilis pada tahun 2005 lalu, film ini berhasil memenangkan banyak penghargaan salah satunya Academy Awards dan Golden Globe. Memoirs of a Geisha dibintangi oleh Zhang Ziyi, Ken Watanabe, dan Michelle Yeoh.

Film ini bercerita tentang gadis bernama Chiyo Sakamoto yang terlahir dari keluaraga miskin. Hal tersebut membuat Chiyo terpaksa dijual di rumah geisha. Chiyo pun menjadi salah satu geisha yang paling terkenal. Sampai akhirnya hidup Chiyo berubah semenjak berlangsungnya Perang Dunia II.

Sebenarnya film ini sempat mendapat kritikan karena menggunakan bahasa Inggris padahal berlatar di Jepang. Meski begitu, Memoirs of a Geisha menjadi salah satu film fiksi sejarah yang wajib ditonton.

Berlatar saat Perang Dunia II, The Boy in the Striped Pajamas bercerita tentang persahabatan terlarang antara Bruno, anak dari tentara Jerman dan juga Shmuel yang merupakan Yahudi. Keduanya terhalang oleh tembok kawat yang beraliran listrik. Suatu hari Bruno membantu mencari ayah Shmuel yang tiba-tiba menghilang.

Film ini dibintangi oleh Asa Butterfield, Vera Varmiga, dan David Thewlis. Film yang tayang pada tahun 2008 lalu tersebut merupakan adaptasi novel berjudul sama yang ditulis oleh John Boyne.

The Boy in the Striped Pajamas menggambarkan realita menyedihkan yang terjadi selama Perang Dunia II yaitu genosida Yahudi yang dilakukan oleh Nazi Jerman.

Bumi Manusia yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer menjadi salah satu buku fiksi sejarah Indonesia yang berhasil diadaptasi menjadi sebuah film. Bumi Manusia mengisahkan tentang perjuangan cinta antara pribumi dengan gadis berdarah Indo-Belanda. Film ini bertabur bintang terkenal di antaranya Iqbaal Ramadhan, Mawar de Jongh, dan Ine Febriyanti.

Film bermula ketika Minke tidak sengaja bertemu dengan Annelies dan langsung menaruh hati padaya. Sayangnya hubungan keduanya tidak disetujui oleh pihak Belanda yang kala itu sedang berkolonisasi di Indonesia. Bumi Manusia menggambarkan keadaan Indonesia saat masih berada di dalam kukungan Belanda.

Film bergenre fiksi sejarah selalu kaya akan pelajaran hidup yang membuat penonton menjadi lebih bijak. Nah, kira-kira dari kelima film di atas, nomor berapa yang paling mendekati bukunya, nih?