5 Film Adaptasi Novel Tentang Cinta Masa Muda yang Mengharu Biru

Meskipun A Walk to Remember karya Nicholas Spark berlatar tahun 50-an, adaptasi film ini muncul di awal tahun 2000-an. Film ini berfokus pada kisah Jamie dan Landon, dua remaja yang sangat berbeda karakter. Landon seorang bad boy, sedangkan Jamie seorang gadis baik-baik yang polos.

Terlepas dari perbedaan mereka, keduanya jatuh cinta satu sama lain. Sayangnya, Jamie menderita leukemia. Namun ini menjadikan kisah cinta mereka semakin kuat, inspiratif, tetapi juga sangat menguras emosi.

Film ini merupakan adaptasi novel dengan judul yang sama karangan John Green. Dibintangi Shailene Woodley dan Ansel Elgort, film ini mengisahkan seorang gadis bernama Hazel, seorang remaja yang menderita kanker tiroid. Di sebuah kelompok pendukung, dia bertemu Augustus, yang menderita kanker tulang. Dari sana pun kemudian sebuah romanssa lahir.

Film ini menggambarkan insecurity cinta anak muda dan juga realitas pasien kanker yang mengharukan. Meskipun. Film ini juga diisi oleh dialog-dialo puitis tentang cinta dan kehidupan yang semakin menambah liris film ini.

Merupakan adaptasi dari novel karangan Lauren Olivier, film ini yang mengisahkan kehidupan sempurna seorang gadis remaja bernama Samantha. Dia memiliki popularitas, teman dan masa depan yang cerah. Namun hidupnya berubah ketika dia mengalami kecelakaan dan meninggal seketika.

Keajaiban tiba-tiba terjadi saat dia hidup kembali dan terjebak dalam putaran waktu, di mana dia harus menjalani hari yang sama berulang-ulang. Meski demikian, dia jalani hidup dengan berbeda, lebih dekat dengan keluarga, teman-teman dan mengungkap misteri kehidupan di sekitarnya satu per satu. Salah satu yang mengharukan adalah ketika suatu hari dia mengetahui salah satu temannya melakukan bunuh diri.

The Sun Is Also A Star, yang ditulis oleh Nicola Yoon, membuat orang menangis karena rasa frustrasi. Dalam buku dan film tersebut, Natasha yang berusia 17 tahun dan keluarganya berisiko dideportasi kembali ke Jamaika. Ketika Natasha mencari pengacara untuk membantu keluarganya, dia bertemu Daniel, seorang penyair yang sedang wawancara kuliah.

Film ini membuat penonton terharu karena menunjukkan perjuangan Natasha untuk mempertahankan keluarganya. Di sisi lain, kisah cinta Natasha dan Daniel hanya bisa bertahan dua belas jam jika dia dideportasi. 

Film ini adalah adaptasi dari novel dengan judul yang sama karangan Rachael Lippincott. Namun syuting filmnya sendiri lebih dulu selesai sebelum novelnya diterbitkan. Film ini memiliki kisah yang mirip dengan The Fault In Our Stars, di mana kisah cinta antara dua pasien yang sakit keras terjadi.

Namun dalam kasus ini, Stella dan Will sama-sama menderita cystic fibrosis dan harus menghindari kontak fisik satu sama lain. Menyaksikan mereka tumbuh lebih dekat tetapi tidak bisa menyentuhnya sungguh menyayat hati. Selain itu, ketika yang satu menjadi lebih baik, yang lain tidak. Akibatnya, mereka pun harus berurusan dengan patah hati karena melepaskan satu sama lain.

Kisah cinta masa muda merupakan salah satu masa yang paling menyenangkan bagi banyak orang. Di masa tersebut kita merasakan cinta, patah hati dan segala lika-likunya. Namun lewat cerita film di atas kita disajikan sebuah kisah yang mengharukan karena sebuah cinta remaja yang tidak biasa dan penuh emosi.