5 Film Animasi Superman Terbaik, Gak Kalah Seru dari Live Action!

Superman, sang Man of Steel, memang tak pernah habis diperbincangkan. Ikon superhero DC Comics ini begitu melekat di hati para penggemar. Saking populernya, Superman pun diangkat ke berbagai medium, termasuk layar lebar dalam format live action.
Kita mengenal Superman versi Christopher Reeve yang klasik, lalu hadir interpretasi kelam dalam Man of Steel (2013) garapan Zack Snyder, dan yang paling baru, Superman (2025) yang akan menjadi bagian dari semesta baru DC Universe (DCU).
Namun, tahukah kamu? Petualangan Superman juga hadir dalam bentuk animasi yang tak kalah seru, lho. Bahkan, beberapa di antaranya menawarkan alur cerita yang lebih berani dan eksploratif dibandingkan versi live action-nya.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan aksi Superman dalam format animasi, penulis sudah merangkum lima rekomendasi film animasi Superman terbaik yang wajib banget kamu tonton. Dijamin kepuasan menontonnya gak kalah dengan versi live action!
1. The Death of Superman (2018)

The Death of Superman adalah salah satu komik DC yang paling laris dan ikonik. Kisah ini menjadi legendaris, karena menampilkan momen krusial dalam sejarah Superman, yaitu pertarungannya melawan Doomsday yang berakhir tragis. Adaptasi animasinya pada 2018 berhasil menangkap esensi cerita tersebut dengan sangat baik.
Film ini diawali dengan dinamika hubungan Clark Kent (Jerry O'Connell) dan Lois Lane (Rebecca Romijn) yang semakin intens. Di tengah keraguannya untuk mengungkap identitas rahasianya, sebuah ancaman besar muncul dalam wujud Doomsday. Kedatangan monster mengerikan ini membawa malapetaka bagi Metropolis dan memaksa Justice League untuk turun tangan.
Pertarungan epik antara Justice League dan Doomsday menjadi sajian utama dalam film ini. Meskipun para pahlawan telah berusaha sekuat tenaga, mereka tak mampu menghentikan amukan Doomsday. Akhirnya, Superman turun tangan menghadapi monster tersebut dalam pertarungan yang sangat dahsyat.
2. Reign of the Supermen (2019)

Respons positif yang diterima The Death of Supermen membuat DC langsung tancap gas memproduksi sekuelnya, Reign of the Supermen. Film ini melanjutkan kisah 6 bulan setelah kematian Superman (Jerry O'Connell) di tangan Doomsday, di mana dunia—terutama Metropolis—dihadapkan pada empat sosok berbeda yang mengaku sebagai Sang Manusia Baja. Kehadiran mereka memicu pertanyaan, siapa sebenarnya penerus Superman yang sah?
Masing-masing "Superman" hadir dengan karakteristik unik. Ada Superboy (Cameron Monaghan), si remaja sombong, Steel (Cress Williams) yang gagah dengan baju zirahnya, sosok misterius dengan visor (Charles Halford) yang bertindak efisien, dan cyborg (Patrick Fabian) yang mengaku Superman yang hilang ingatan. Lois Lane (Rebecca Romijn) pun bertekad mencari tahu identitas asli masing-masing dan motif mereka.
Reign of the Supermen berhasil menyajikan misteri yang menarik seputar identitas para "Superman" palsu. Interaksi di antara mereka, serta upaya Lois Lane mengungkap kebenaran, menjadi daya tarik utama film ini. Aksi pertarungan antar "Superman" di konferensi pers Lex Luthor (Rainn Wilson) dan klimaks pertempuran di satelit Justice League pun menjadi adegan yang memacu adrenalin.
3. Superman: Red Son (2020)

Pernah membayangkan bagaimana jadinya jika Superman mendarat di Uni Soviet, bukan di Smallville, Amerika Serikat? Film animasi adaptasi komik berjudul sama karya Mark Millar, Superman: Red Son, menjawab pertanyaan tersebut dengan brilian. Film ini menyajikan alur cerita alternatif yang menarik dan berbeda dari kisah Superman yang kita kenal.
Kisah Red Son dimulai dengan kapsul bayi Kal-El yang mendarat di Ukraina pada 1938. Dibesarkan di kolektif pertanian, ia tumbuh menjadi simbol kekuatan Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Stalin. Kehadiran Superman versi Soviet (Jason Isaacs) ini memicu persaingan ideologi dengan Amerika Serikat, yang dipimpin oleh ilmuwan genius Lex Luthor (Diedrich Bader).
Perbedaan latar belakang dan ideologi ini menciptakan konflik yang kompleks dan menarik antara Superman dan Lex Luthor. Keduanya mempertaruhkan nasib negara masing-masing lewat adu strategi dan kekuatan di panggung dunia. Lewat rivalitas tersebut, Red Son sukses menyelipkan satire menggelitik tentang perseteruan abadi antara paham komunis dan kapitalis.
4. Superman: Man of Tomorrow (2020)

Di tahun yang sama dengan Superman: Red Son, DC juga memperkenalkan film Superman lainnya berjudul Superman: Man of Tomorrow. Berbeda dengan Red Son yang mengeksplorasi konsep semesta alternatif, Man of Tomorrow justru kembali ke “akar”. Film ini menyajikan kisah asal-usul Clark Kent (Darren Criss) yang baru tiba di Metropolis dan memulai kariernya sebagai anak magang di Daily Planet.
Meskipun terkesan klasik, Man of Tomorrow dengan cerdas merangkai elemen-elemen penting dalam mitologi Superman yang sudah akrab bagi penonton. Mulai dari percobaan pertama Clark mengenakan jubah, pembuatan kostum oleh keluarga Kent, hingga awal mula terbentuknya “cinta segitiga” antara Clark, Lois (Alexandra Daddario), dan Superman. Tak ketinggalan, film ini juga menampilkan bagaimana Clark pertama kali menyadari asal-usulnya sebagai Kryptonian.
Man of Tomorrow menghadirkan beberapa karakter yang jarang mendapat sorotan di adaptasi layar lebar. Lobo (Ryan Hurst) dan Parasite (Brett Dalton), misalnya, mendapatkan porsi yang cukup signifikan dan dikembangkan dengan baik. Kehadiran J’onn J’onzz alias Martian Manhunter (Ike Amadi) juga menjadi kejutan yang menyenangkan dan memberikan dimensi baru pada cerita.
5. Batman and Superman: Battle of the Super Sons (2022)

Meski tak menampilkan Superman sebagai sentral, Batman and Superman: Battle of the Super Sons mempunyai daya tarik tersendiri yang sayang untuk dilewatkan. Film animasi ini berfokus pada petualangan seru dua anak superhero, Jonathan Kent (Jack Dylan Grazer) dan Damian Wayne (Jack Griffo). Keduanya harus bekerja sama menghadapi ancaman besar yang membahayakan Bumi, meskipun awalnya mereka saling berselisih.
Dalam Battle of the Super Sons, dinamika hubungan antara Jonathan, putra Superman (Travis Willingham), dan Damian, putra Batman (Troy Baker), tersaji secara menarik. Jonathan digambarkan sebagai remaja yang sedang beradaptasi dengan kekuatan supernya, sementara Damian adalah sosok yang terlatih dan disiplin. Perbedaan karakter ini memicu konflik sekaligus momen-momen lucu sepanjang film.
Kemunculan Starro the Conqueror sebagai antagonis utama juga menjadi highlight di sini. Musuh yang sempat populer berkat The Suicide Squad (2021) ini tampil dengan latar belakang yang sedikit berbeda dari versi komiknya. Pertarungan epik antara ketiganya dijamin menghibur dan memanjakan mata para penggemar animasi superhero!
Kelima rekomendasi di atas menawarkan sudut pandang yang berbeda tentang sang Man of Steel. Mulai dari kisah klasik yang diadaptasi dengan setia, hingga interpretasi alternatif yang berani dan out of the box.
Kabar baiknya, semuanya tersedia di platform streaming Max. Jadi, kamu bisa menontonnya kapan saja dan di mana saja dengan mudah. Pas banget buat menemani libur Nataru yang panjang ini, kan?