5 Film Kerjasama Indonesia & Jepang yang Sayang Banget Dilewatkan

Film yang rencananya akan segera dirilis pada bulan Mei 2018 mendatang ini mendapuk Dean Fujioka sebagai pemeran utama. Kalian pasti udah tahu kalau Dean merupakan aktor Jepang yang menikah dengan cewek Indonesia. Dalam proyek film kerjasama Indonesia-Jepang ini, Dean berperan sebagai cowok asing yang terdampar di pesisir Aceh tanpa identitas.

Selain Dean Fujioka, film ini juga akan dibintangi oleh artis Jepang lain seperti Tsuruta Mayu, Taiga, dan Yoshinaga Jun. Tidak hanya melibatkan aktor dan aktris dari negeri matahari terbit saja, Through the Sea juga melibatkan aktor dan aktris lokal Indonesia seperti Adipati Dolken dan Sekar Sari.

Yang kedua ada film Killers yang dirilis pada tahun 2014. Killers dibuat oleh Mo Brothers yang sebelumnya menggarap film Rumah Dara. Untuk para pemainnya, film ini mendapuk aktor dan aktris dari Jepang dan Indonesia, seperti Oka Antara, Kazuki Kitamura, Rin Takanashi, Luna Maya, dll. Sementara itu Daniel Mananta mengambil peran sebagai produser. 

Film ini bercerita tentang Nomura Shuhei yang diperankan oleh Kazuki Kitamura. Ia merupakan seorang eksekutif muda asal Jepang yang karismatik dan banyak disukai oleh orang. Disisi lain ada karakter Bayu Aditya yang diperankan oleh Oka Antara. Ia merupakan jurnalis Indonesia yang tengah terpuruk akibat obsesinya yang terlalu besar. Kedua laki-laki tersebut ternyata memiliki sisi gelap. Mereka sama-sama suka membunuh orang. Nah loh!

Killers pertama kali tayang di Sundance Film Festival 2014. Menyaksikan film ini, sekilas kalian akan dibuat teringat dengan film SAW.

Film yang memiliki nama lain Yokudô ini dirilis pada tahun 2014. Walaupun merupakan film kerjasama, tapi sayangnya film ini tidak dirilis di Indonesia. Walaupun gak tayang di Indonesia, tapi Taksu berhasil tayang di Busan International Film Festival loh. Film ini disutradarai oleh Kiki Sugino. Tidak hanya menjadi sutradara, Kiki juga ikut muncul dalam film ini.

Dibintangi oleh Yoko Mitsuya dan Takumi Saito, film ini bercerita tentang sepasang suami istri dari Jepang yang berlibur ke Bali. Mereka adalah Yuri dan Chihiro. Di sana mereka berdua mendapat banyak masalah, mulai dari penyakit yang diderita Chihiro bertambah parah, Yuri yang dituduh selingkuh dengan warga lokal, dan permasalahan lainnya. Akankah mereka dapat mengatasi permasalahan tersebut? Tonton aja filmnya ya.

Film ini merupakan kerjasama antara TOHO Jepang dan Rapi Film. Dirilis pada tahun 2001, film ini menceritakan perang semasa kependudukan Jepang di Indonesia. Maka gak heran kalau film ini mengambil lokasi syuting di Indonesia. Sama seperti film Taksu, Merdeka 170805 juga tidak tayang di Indonesia karna masalah sensor.

Film ini akan bercerita saat tentara Jepang datang ke Indonesia dan berusaha mengambil alih kekuasaan Belanda. Hingga akhirnya mereka berhasil menggusur kedudukan Belanda. Keadaan tiba-tiba berubah ketika Jepang mengumumkan kalah perang dan Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tentara Jepang pun ditarik kembali ke tanah air mereka, tetapi beberapa diantara mereka menolak untuk pulang.

Untuk memperingati 55 tahun hubungan diploma antara Indonesia dan Jepang, di tahun 2013 digaraplah proyek Film tv atau biasa akrab kita sebut FTV yang melibatkan kerjasama kedua negara ini. Film tersebut merupakan garapan DNA Production, yang bekerja sama dengan Fuji TV-Japan dan tayang di KompasTV pada 2013. Dua tahun setelah tayang, FTV ini mendapatkan penghargaan di Panasonic Global Awards 2015.

Aishiteru mengisahkan seorang jurnalis asal Jepang yang tengah meliput perayaan hubungan Indonesia-Jepang ke-55. Ia adalah Satoshi yang diperankan oleh Minami Keisuke. Selama ia berada di Indonesia, Satoshi ditemani mahasiswi lokal yang bernama Mediana yang diperankan Prisia Nasution sebagai penerjemahnya. Selain meliput, Satoshi ternyata ingin mencari kakeknya, Tomotsu Matsumo, yang menghilang di Indonesia setelah masa perang dunia kedua berakhir.