5 Film Satire untuk Rayakan Hari Ayah, Gak Pasaran

Untuk merayakan Hari Ayah Nasional, kira-kira kamu mau nonton apa, nih? Jangan bilang Aftersun (2022) dan Pursuit of Happyness (2006). Mungkin ini saatnya kamu keluar dari kebiasaan dan mencoba film-film satire yang gak pasaran. Tetap bertema dinamika hubungan ayah dan anaknya, kamu bisa terhibur oleh kekocakan jalan ceritanya masing-masing.
Penasaran seperti apa? Berikut daftar film satire tentang bapak dan anak yang bisa ditonton saat Hari Ayah.
1. Riders of Justice (2020)

Riders of Justice adalah film satire yang berlakonkan Markus (Mads Mikkelsen). Ia diceritakan sebagai seorang tentara. Saat berdinas di luar negeri, ia dikejutkan dengan kabar kematian istrinya dalam sebuah kecelakaan. Peristiwa itu secara tak langsung memaksanya pensiun dari profesinya untuk menemani putrinya yang masih di bawah umur.
Menerima kenyataan itu tidak mudah, ini masih diperparah dengan kedatangan seorang penyintas kecelakaan yang percaya kalau peristiwa itu disengaja. Markus lalu bertekad membalas dendam pada terduga pelakunya sampai lupa bahwa putrinya lebih membutuhkannya saat ini. Meski terdengar serius, ada banyak adegan kocak yang bertebaran dalam film ini. Riders of Justice boleh juga dikategorikan film tragikomedi, nih.
2. The Holdovers (2023)

The Holdovers mengikuti seorang siswa yang terjebak di sekolah asrama saat libur Natal bersama seorang guru dan staf kantin. Meski tak punya ikatan darah, kebersamaan mereka selama beberapa minggu tanpa sadar membuat mereka akrab bak keluarga. Sang guru dan staf kantin menjelma jadi sosok ayah dan ibu buat si siswa, padahal ketiganya punya sifat yang bertolak belakang dan masalah hidup yang pelik.
3. Toni Erdmann (2016)

Disebut sebagai salah satu film Jerman kontemporer terbaik sepanjang masa, Toni Erdmann memang cerdas secara plot. Ia mengikuti usaha seorang ayah untuk masuk ke kehidupan putrinya setelah puluhan tahun absen. Kini sudah dewasa dan kariernya melejit, sang ayah lalu memutuskan berpura-pura jadi rekan kerja di perusahaan sang putri. Meski kocak dan haru, film ini tetap ditujukan buat penonton dewasa, ya.
4. I Love My Dad (2022)

Plot serupa dipakai film independen Amerika berjudul I Love My Dad. Film ini menceritakan penyesalan ayah yang absen dari hidup anaknya selama puluhan tahun. Untuk menghindari penolakan karena kedatangannya yang tiba-tiba, ia berpura-pura jadi seorang perempuan dalam aplikasi kencan agar bisa mengenal dan bertemu dengan putranya yang sudah dewasa itu. Menariknya, film ini terinspirasi dari pengalaman pribadi si sutradara, James Morosini.
5. Ninjababy (2021)

Ninjababy sebenarnya gak fokus pada ayah saja. Film Norwegia ini ditulis dari perspektif Rakel (Kristine Kujath Thorp) yang menemukan dirinya hamil di luar dugaan. Ia yakin kalau ayah dari bayinya adalah seorang pria yang dikencaninya beberapa waktu lalu. Namun, saat pergi ke klinik dengan ayah si bayi untuk melakukan prosedur aborsi, sebuah kenyataan tak terduga menampar mereka. Di sini, kita diajak mengeksplorasi momen mendebarkan dan penuh pergolakan dari orangtua yang sebenarnya belum siap memiliki anak. Tentunya ini dengan perspektif yang positif, tetapi tetap punya nuansa yang bikin kita ikut merenung.
Hari Ayah memang biasanya dijadikan momen untuk mengapresiasi keberadaan dan peran ayah dalam hidup. Tak heran kalau film-film yang terasa heartwarming dan penuh figur ayah baik mendominasi rekomendasinya. Namun, bolehlah sesekali coba berkelana pada genre satire untuk menemukan perspektif yang lebih berimbang.