5 Film Terbaik Karya Sutradara Edgar Wright, Ada Last Night in Soho

Film terbaru dari Edgar Wright yang baru saja dirilis akhir bulan lalu, Last Night in Soho adalah salah satu film paling dibicarakan. Edgar Wright merupakan tipe sutradara yang suka membuat film dengan penuh gaya, namun Last Night in Soho menampilkan sisi lain dirinya melalui genre horor yang klasik dan old fashioned. 

Kisah film ini berfokus pada Ellie (Thomasin McKenzie), calon perancang busana yang mencintai musik dan mode. Demi mengejar impiannya tersebut, ia pindah dari pedesaan ke London untuk belajar di London College of Fashion. Sayangnya, ia kesulitan beradaptasi sehingga pindah ke rumah milik Ny. Collins (Diana Rigg). 

Pada malam hari, Ellie mulai mengalami mimpi yang terasa begitu nyata. Ia berada di era 1960-an dan melihat perempuan muda, Sandie (Anya Taylor-Joy), yang begitu menarik perhatian hingga suatu waktu Ellie menyaksikan Sandie berlumuran darah.

Baby Driver  mampu mengombinasikan musikal dengan adegan aksi kejar-kejaran mobil. Jalan cerita yang menarik, akting apik, dan musik yang tak kalah asik menjadikan Baby Driver sangat dipuji selama penayangannya.

Baby Driver bercerita tentang Baby (Ansel Elgort) remaja yatim piatu yang tinggal bersama ayah angkatnya yang sedang sakit keras. Baby mengidap penyakit yang membuatnya memiliki gangguan di telinga. Selain itu, Baby juga memiliki kemampuan unik di mana ia dapat mengemudi dengan cepat dan gesit.

Kemampuannya ini membuat Baby dipekerjakan oleh Doc (Kevin Space), seorang perampok agar bisa melunasi utang dan membiayai hidup. Saat utangnya lunas, Baby ingin menjalani hidup normal bersama kekasihnya, Debora (Lily James).

Rupanya Doc masih tidak rela melepaskan Baby sehingga ia pun mengancam akan menyakiti Debora jika ia menolak membantu untuk merampok sekali lagi. Mampukah Baby untuk lepas dari jeratan kriminal ini?

Gak melulu menghadirkan kisah orisinal, Wright pernah mengadaptasi komik menjadi film, yaitu Scott Pilgrim vs. the World. Film aksi-komedi ini berfokus pada Scott Pilgrim (Michael Cera), laki-laki 20-an yang hobi bermain game dan tergabung dalam band rock. 

Scott yang telah berpisah dengan kekasihnya selama setahun masih kesulitan move on. Alhasil, ia pun terjebak dalam perasaan galau hingga akhirnya berjumpa dengan Ramona Flowers (Mary Elizabeth Winstead).

Semula Scott merasa bahwa berjumpa dengan Ramona akan mengakhiri kegalauannya, tapi yang terjadi justru kebalikannya. Agar bisa memenangkan hati Ramona, ia harus mampu bertarung dan mengalahkan ketujuh mantannya terlebih dahulu.

Mencoba genre film dokumenter, Edgar Wright pernah menghasilkan film dokumenter The Sparks Brother. Film ini menceritakan kisah perjalanan musisi, Sparks, yang beranggotakan Ron dan Russel Mael selama lima dekade.

Kemampuan Edgar Wright dalam menyampaikan cerita membuat film ini sangat menyenangkan untuk disaksikan. Tidak hanya berfokus pada duo musikus tersebut, film dokumenter ini juga mengisahkan orang-orang berpengaruh dalam kareir musik mereka.

Bahkan, berbeda dengan film dokumenter kebanyakan, film ini juga memiliki bagian yang menampilkan cerita dalam bentuk animasi. Apa kamu tertarik untuk menonton film ini?

Penutup dari trilogi Blood and Ice Cream, The World's End adalah film aksi komedi yang siap mengocok perut penonton.  Berlatarkan 20 tahun semenjak Garu King (Simon Pegg) dan 4 sahabatnya lulus SMA, Gary yang kini berusia 40 tahun tidak pernah menjalani pendewasaaan layaknya orang dewasa dan keempat teman lainnya.

Bahkan, ia justru mengarang cerita agar teman-temannya kembali bersamanya dan menyelesaikan sebuah janji lama mereka, yakni minum-minum dari pub ke pub di kampung halaman, hingga sampai di sebuah pub bernama The World’s End. Tak disangka berbagai kejadian aneh justru terjadi ketika mereka tiba di kampung halaman.

Gary dan teman-temannya menemukan penduduk tampak seperti robot dengan rupa asli mereka sendiri. Rupanya, ada sekelompok robot jahat yang menyerang dan mencuri DNA para penduduk di sana.

Parahnya lagi, robot-robot penduduk ini pun juga ingin mencuri DNA Gary dan keempat temannya. Bagaimanakah cara agar mereka bisa selamat sekaligus memenuhi janji hingga ke The World’s End?

Menghasilkan film dari genre yang beragam, Edgar Wright tidak ragu untuk mencoba hal-hal baru dengan tetap mempertahankan beberapa ciri khasnya. Apa kamu suka film-film karya Edgar Wright?