5 Film Underrated tentang Diskriminasi Ras, Cocok Jadi Bahan Skripsi!

Belle adalah film drama biopik yang dirilis pada 2013. Disutradarai Amma Asante, film ini mengangkat isu diskriminasi ras dan kelas sosial di Inggris abad ke-18. Film ini berfokus kepada perempuan muda berdarah campuran Afrika dan Inggris bernama Dido Elizabeth Belle (Gugu Mbatha-Raw) yang dibesarkan di rumah seorang bangsawan Inggris. 

Dalam perjalanan hidupnya, Dido harus menghadapi berbagai bentuk diskriminasi dan prasangka sosial, karena warna kulitnya yang berbeda. Namun, melalui perjuangannya, Dido belajar menemukan identitasnya dan berdiri teguh dalam menghadapi ketidakadilan yang ia hadapi. Belle menyuguhkan gambaran yang kuat tentang pengaruh diskriminasi ras terhadap seorang individu dan masyarakat pada masa itu.

Detroit mengangkat tema diskriminasi ras di Amerika Serikat. Disutradarai Kathryn Bigelow, film ini berlatar belakang kerusuhan rasial yang terjadi di Detroit pada 1967. Kerusuhan ini dipicu oleh ketegangan antara warga kulit hitam dan polisi yang dituduh melakukan penindasan terhadap komunitas mereka.

Film ini menggambarkan kisah nyata kekejaman dan ketidakadilan yang dialami oleh sekelompok pemuda kulit hitam yang dianiaya oleh polisi setempat. Melalui sudut pandang karakter utamanya, film ini menunjukkan penderitaan yang mereka alami dan mencoba untuk menggugah kesadaran akan masalah rasial yang masih relevan hingga saat ini.

Detroit berhasil memberikan gambaran keras tentang diskriminasi ras yang pernah terjadi di Amerika Serikat, serta menyoroti pentingnya perjuangan melawan diskriminasi dan penindasan. Kamu wajib nonton, nih!

Mudbound dirilis pada 2017 dan disutradarai Dee Rees. Film ini menggambarkan kehidupan dua keluarga ras berbeda di Mississippi Delta pada periode pasca-Perang Dunia II. Film ini menyoroti berbagai konflik, termasuk rasisme, ketidakadilan, dan ketegangan sosial, yang melibatkan hubungan antara ras kulit putih dan kulit hitam di Amerika Serikat.

Cerita berpusat pada dua keluarga yang menuai ketegangan ketika dua orang veteran perang dari ras berbeda, Jamie McAllan dan Ronsel Jackson, kembali ke kampung halaman mereka setelah bertempur selama Perang Dunia II. Mereka menjalin persahabatan yang erat karena telah bertempur bersama membela negara.

Mudbound secara tajam menunjukkan rasisme struktural yang melanda masyarakat di Amerika Serikat pada masa itu dengan mengeksplorasi dampaknya pada kehidupan dua keluarga yang hidup dalam realitas yang sangat berbeda.

Just Mercy adalah film biopik yang diadaptasi dari buku karya Bryan Stevenson yang diproduksi dengan judul serupa. Disutradarai Destin Daniel Cretton dan dirilis pada 2019, film ini mengangkat kisah nyata perjuangan seorang pengacara bernama Bryan Stevenson (Michael B. Jordan). Ia berjuang menegakkan keadilan bagi tahanan yang salah tangkap, terutama mereka yang berasal dari komunitas kulit hitam.

Film ini menggambarkan ketegangan emosional dan perjuangan yang dihadapi Bryan dalam memperjuangkan hak-hak warga kulit hitam. Hal itu dilakukan karena banyak warga kulit hitam yang mengalami ketidakadilan karena sistem peradilan Amerika Serikat. Selain diskriminasi ras, Just Mercy juga menyoroti betapa pentingnya perjuangan melawan ketidakadilan.

Antebellum adalah sebuah film yang menggambarkan tema diskriminasi ras dengan pendekatan yang unik. Film ini mengisahkan tentang perempuan bernama Veronica Henley (Janelle Monáe), seorang akademisi yang sukses tiba-tiba terperangkap dalam realitas mengerikan di masa lalu yang didominasi oleh perbudakan Amerika Serikat.

Veronica harus berjuang untuk bertahan hidup di dalam sistem yang kejam, sambil mencari cara untuk kembali ke tempat asalnya. Dalam perjalanannya, dia menghadapi berbagai bentuk kekerasan, ketidakadilan, dan prasangka yang mengguncang keyakinannya serta menguji keberaniannya. Dengan pendekatan naratif yang unik, Antebellum menghadirkan gambaran kuat tentang masa lalu kelam Amerika Serikat.

Dalam menyikapi masalah yang sensitif, seperti diskriminasi ras, film memiliki peran penting sebagai media untuk menyuarakan keadilan dan memberikan perspektif baru kepada penontonnya. Melalui kisah-kisah yang kritis, film yang diangkat dalam artikel ini mampu membangkitkan kesadaran akan pentingnya menghargai keberagaman serta mengatasi segala bentuk diskriminasi. Selain itu, bagi mereka yang sedang melakukan analisis skripsi, film-film tersebut dapat menjadi media yang mumpuni di bidang akademik.