5 Karakter Anime yang Mirip Taro Sakamoto dari Sakamoto Days

Taro Sakamoto adalah karakter dari anime Sakamoto Days, seorang mantan pembunuh bayaran yang kini memilih hidup damai dengan mengelola toko kelontong bersama keluarganya. Meski terlihat seperti orang biasa, kemampuan bertarungnya tetap tajam dan bisa digunakan kapan saja jika dibutuhkan.
Menariknya, Taro bukan satu-satunya karakter dengan latar belakang seperti ini di dunia anime. Masih ada beberapa karakter lain yang memiliki kisah dan kemampuan serupa. Berikut 7 karakter anime yang punya kemiripan dengan Taro Sakamoto!
1. Sakata Gintoki (Gintama)

Sakata Gintoki dari anime Gintama dikenal sebagai samurai yang sering terlihat malas dan tidak peduli. Namun, di balik sikap santainya, ia punya masa lalu sebagai Shiroyasha, pejuang hebat di Perang Joui. Sama seperti Taro Sakamoto, Gintoki menyembunyikan kemampuan bertarungnya di balik kehidupan sehari-hari yang tampak biasa.
Gintoki adalah mantan samurai, sedangkan Sakamoto dulunya seorang pembunuh bayaran. Keduanya memilih meninggalkan kehidupan lamanya yang penuh darah demi ketenangan dan kebahagiaan. Meski begitu, mereka tetap siap bertarung jika situasi memaksa.
2. Himura Kenshin (Rurouni Kenshin)

Kenshin Himura dari Rurouni Kenshin merupakan mantan pembunuh dengan julukan Hitokiri Battousai. Pada masa mudanya, ia sering menjalankan misi untuk membunuh. Namun, seiring berjalannya waktu, ia berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan menunjukkan kepedulian.
Taro Sakamoto dan Kenshin Himura sama-sama menjalani kehidupan yang kejam dan penuh darah. Akan tetapi, mereka bertemu dengan wanita yang mengubah hidup mereka. Meski begitu, masa lalu yang kelam masih menghantui dan belum sepenuhnya lepas dari kekerasan. Untungnya, kekasih mereka mendukung agar tetap berada di jalan yang benar tanpa membunuh orang lain.
3. Saitama (One Punch Man)

Saitama dari One Punch Man mampu menumbangkan lawannya hanya dengan satu pukulan. Namun, alih-alih membanggakan kekuatannya, ia justru lebih tertarik berburu diskon di supermarket. Bersama Taro, ia memiliki kesamaan dalam hal penampilan yang tampak biasa saja, sehingga banyak orang meremehkan mereka.
Meski begitu, keduanya menjadi panutan bagi orang lain karena kekuatan dan kepribadiannya. Saitama dijadikan guru sekaligus inspirasi oleh Genos dalam perjalanan menjadi pahlawan. Sementara itu, Sakamoto diikuti oleh Shin, yang menjadikannya acuan dalam meniti jalan sebagai pembunuh profesional.
4. Satou Akira (The Fable)

Akira Satou dari The Fable memiliki kesamaan dengan Taro Sakomoto; keduanya adalah pembunuh profesional dengan keahlian mumpuni. Meski memiliki latar belakang yang berbeda, Satou harus menahan naluri membunuhnya, sama seperti Taro Sakomoto. Atas perintah bosnya, ia diwajibkan hidup biasa tanpa membunuh selama setahun; selama masa "liburan" ini, ia menyamar sebagai pekerja lepas di sebuah perusahaan desain dan berusaha menyesuaikan diri dengan dunia yang jauh dari kekerasan.
Seiring berjalannya waktu, pandangannya tentang kehidupan perlahan berubah. Pertemuannya dengan Hina, tetangga sekaligus rekan kerjanya, membawa perspektif baru yang sebelumnya tidak pernah ia pertimbangkan. Kehidupan yang awalnya terasa hambar kini mulai memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan sekadar bertahan hidup.
5. Tatsu (Gokushufudou)

Tatsu, yang dulu dikenal sebagai Immortal Dragon, kini menghabiskan hari-harinya dengan memasak dan membersihkan rumah. Namun, aura mengerikannya tetap menyala ketika orang terdekatnya berada dalam bahaya. Seperti Taro, ia meninggalkan bayang-bayang dunia gelap untuk menyelami kehidupan yang dipenuhi kasih sayang.
Tatsu adalah mantan pembunuh mafia yang mengakhiri masa lalu brutalnya setelah jatuh cinta dan memilih hidup sebagai warga biasa. Meskipun geng lamanya masih menyimpan dendam dan menganggapnya telah melemah, kenyataannya sangat berbeda. Taro dan Tatsu tetaplah sosok yang tangguh; mereka mengalihkan kekuatan mereka bukan untuk kejahatan, melainkan untuk melindungi keluarga demi kehidupan yang tenang dan sederhana bersama keluarga.
Dari Taro hingga Tatsu, mereka membuktikan bahwa perubahan hidup bukan tentang melupakan siapa diri mereka, tetapi menemukan cara baru untuk menggunakan kemampuan demi kebaikan. Kisah mereka mengajarkan bahwa kedamaian seringkali membutuhkan perjuangan lebih besar daripada sekadar pertarungan fisik.