penampilan Frankenstein oleh Boris Karloff (dok. Universal Pictures/Frankenstein)
Setelah kemunculan Count Orlok, pencinta horor pada masa itu menyaksikan kehadiran Frankenstein dalam Frankenstein (1931). Film ini merupakan adaptasi dari novel Frankenstein, or the Modern Prometheus (1818) karya Mary Shelley. Sepanjang sejarah, Frankenstein telah diangkat dalam puluhan adaptasi, tapi Bride of Frankenstein (1935) dianggap sebagai film Frankenstein terbaik sepanjang masa.
Robert Eggers, sutradara Nosferatu versi remake, sempat mencoba mengembangkan film Frankenstein setelah kelahiran putranya. Namun, dia menghentikan proyek ini karena merasa tidak sesuai harapannya. Keputusan ini mungkin mengecewakan bagi penggemar film karya Eggers yang dikenal sebagai salah satu sutradara horor modern terkemuka.
Sementara itu, Guillermo del Toro tengah disibukkan dalam proses penggarapan film Frankenstein. Sutradara asal Meksiko ini memiliki rekam jejak yang kuat dalam menghidupkan cerita klasik dengan pendekatan baru, seperti Pinocchio (2022) versinya yang berformat stop-motion. Banyak pihak, termasuk Eggers, mendukung del Toro sebagai sosok yang mampu membangkitkan Frankenstein di era modern dengan perspektif yang segar.